BAB 33 : Status?

6.5K 456 40
                                    

Happy Reading.




"Kalo emang masih suka kenapa harus digantung sih? Kan kasian," kata Mark menyuara. 

Lelaki yang sejak setengah jam lalu hanya berdiam menatap si saudara sepupu menonton film korea. Salsha masih saja diam, belum membalas ucapannya malaham gadis itu berbicara mengangumi si aktor di layar laptopnya.

"Kim Jeha ganteng banget sih, pengen jadi si Anna," katanya rancu.

"Aku lagi bicara loh."

Salsha menyengir, menoleh cepat pada saudaranya yang memberengut. "Inget umur, udah punya tunangan juga."

"Kamu juga, inget umur udah bukan bocah masa mau gantungin perasaan cowok mulu?"

Salsha menoleh, "Emang siapa yang lagi gantungin perasaan?"

"Oh ya? Terus kenapa itu telepon bunyi dari tadi cuma di diemin aja?"

"Lagi sibuk."

"Sibuk menata hati?"

"Maaaark!" Salsha melempar bantalnya dengan emosi karna lelaki yang semenjak tadi memancing amarahnya.

Tawa mengema di dalam kamar Salsha. Lelaki tampan itu tertawa keras hingga matanya membentuk garis lurus. 

"Jangan gantungin perasaan orang lama-lama, ntar kalo dianya capek dan berhenti ngejar kamunya mewek."

"Diem ya!" Salsha menutup telinganya. Gadis yang berpura-pura fokus pada adegan Anna yang menari sembari memasak ramyeon.

"Mandi gih, temenin cari makan."

"Mager, gojek aja."

Mark menggeleng, lelaki itu mendekat pada si gadis kemudian menempelkan telapak tangannya di kening.

"Udah gak terlalu panas. Obatnya udah di minum belum?"

Salsha pura-pura tak mendengar. Meski perkataan Mark begitu jelas di telinganya ia memilih untuk mendiamkan.

"Jangan pura-pura gak denger ya."

"Hehehe," Salsha meringis memberikan senyuman manis andalannya.

"Kenapa sen—"

"Salsha, ditunggu itu sama Iqbaal di bawa," Kak Al yang tampaknya baru saja pulang dari lari pagi tiba-tiba membuka pintu kamar Salsha membuat kedua orang itu tertegun.

"Ngapain?"

"Loh? Kok malah tanya Kakak si dek? Tanya orangnya langsung dong."

"Tapi kan..."

"Cuci muka dulu, kasian ntar dianya kabur gegara liat kamu yang belum mandi dua hari."

"Kakakkk!!!"

***


Iqbaal mengetukkan kakinya dengan gusar. Kancing kemeja teratasnya sudah dilepas karna dasi dan jasnya telah ia tinggalkan di mobil. Tiga hari tak mendapat kabar pasca seminggu ia menyatakan perasaannya pada Salsha membuat dia tak bisa tinggal diam.

Ia tak bisa membohongi perasaannya jika ia khawatir terlebih tentang informasi dari Aldi jika Salsha tengah sakit.

"Diminum dulu, biar gak tegang gitu mukanya." Yuki datang membawa nampak berisi minuman dan sepiring bolu pandan.

"Kok jadi kamu yang bikin minumannya?" Al yang menginjak anak tangga terakhir itu menginterupsi keduanya.

"Ya gak apa-apa dong, lagian masa tamu gak disuguhi minuman."

My Sweetest ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang