BAB 34 : Kissing, Huh?

7K 498 72
                                    

Happy Reading.

Jeha dan Steffi saling berpandangan kemudian mencuri lirik pada titik yang sama. Kedua gadis yang sudah setengah jam di kamar Salsha itu melongo karna rentetan pesan yang terus masuk memenuhi pop up ponsel sahabatnya.

Mereka berdua kaget. Tentu saja karna pesan-pesan yang menurut mereka agak lebay itu datang dari Iqbaal. Hng, memang sejak kapan lelaki itu jadi se—lebay ini? Karna rasa penasaran yang membuncah, pada akhirnya Steffi menyambar ponsel yang ditinggal empunya mandi.

"Kepo kan lo?" tanya Steffi.

"Lo juga!" balas Jeha sinis.

Steffi menyeringai, gadis itu membuka ponsel Salsha dengan password yang bisa diketiknya dengan menutup mata.

Iqbaale

Today

Salsh?

Halo?

Bales dong canci:(

I am waiting...

Sorry baru chat kamu, lagi banyak banyaknya tugas.

(sending picture)

(sending picture)

Masih marah masalah kemarin?

Kita beda ruangan kok

Beneran marah ya?

Maaf😭😭😭

Kan kemarin udah aku jelasin kalo bella cuma sekertaris aku

Theres nothing between me and bella

Dia cuma partner kerja

Kita deket sebatas itu

Can we talk tonight?

I miss you

Kok cuma di read?

Iqbaale calling

Mampus!

Steffi langsung meletakkan ponsel Salsha ketika benda itu berbunyi dengan tampilan panggilan masuk dari Iqbaal.

"Udah biarin aja, gak usah diangkat."

Jeha melempar keripik kentangnya, "Emang lo pikir gue sebodoh itu buat ngeangkat telepon dia?"

"Yaa, kali aja lo mau denger suaranya."

"Suara siapa?" Salsha keluar dengan handuk kimononya. Gadis yang sedang membungkus rambutnya dengan handuk putih itu nampak melayangkan pandangan penasaran.

"Eung..." Steffi berpandangan dengan Jeha sedikit mencuri lirik pada panggilan Iqbaal yang telah mati.

Ponsel Salsha kembali berbunyi, menampakkan pop up yang sama. Salsha menampakkan raut wajah yang berbeda. Gadis itu tampak merengut sebelum akhirnya mengangkat telepon Iqbaal.

"Hmm?"

"Siapa sih yang ngeread chat kamu? Aku aja baru selesai mandi."

"Terserah." Salsha memutuskan sambungan telepon dengan sepihak kemudian menyorot kedua sahabatnya yang berpura-pura fokus pada televisi.

My Sweetest ExWhere stories live. Discover now