BAB 35 : I Got It!

6.6K 462 91
                                    

Happy Reading.



Semua hadirin yang hadir bertepuk tangan meriah ketika Aldriano--si putra sulung Hasdy Hernawan menyematkan cincin di jemari perempuan pilihannya. Salsha dan sang mama sampai tak bisa menahan rasa harunya hingga menitihkan air mata, sedangkan Hasdy sendiri menatap bangga putranya. Mengejar impian di negeri seberang, menuruti kemauan ayah yang lebih dulu menetap di sana, membiarkan anaknya sendiri dengan segala kemewahan ia rasa tak cukup untuk membuat kedua buah hatinya bahagia.

Bukan ia menutup mata tentang segala hal yang terjadi pada keduanya. Ia tentu tau hal apa saja yang terjadi di sini--dengan bantuan orang suruhannya. Harusnya Al dan Salsha ikut tinggal dengannya, namun keduanya menolak dengan dalih lebih nyaman di negeri sendiri.

"Udah, jangan nangis lagi nanti make upnya luntur," Helena mengusap punggung Salsha yang tengah memeluknya erat.

"Mi...," Salsha merengek membuat wanita paruh baya itu tersenyum.

"Diketawain sama Iqbaal, gak malu apa kamu?" tanyanya menggoda.

Salsha melepas pelukannya menatap ke arah lelaki yang sejak tadi mengekorinya. "Apa?" ketusnya.

"Mau minum?"

Salsha cemberut, gadis itu beralih memeluk Iqbaal membenamkan kepalanya di dada lelakinya.

"Udah jangan nangis lagi," bisik Iqbaal sembari merengkuh gadisnya.

"Hiks... Kak Al udah nikah, pasti bakal ninggalin aku sendirian di rumah. Mami sama Papi juga bakal balik ke rumah eyang, kan aku gak mau sendirian," Salsha mendumel di pelukan Iqbaal. Gadis itu menggosok hidungnya di jas dongker kekasihnya.

"Yaudah nanti kita nyusul nikah biar kamu gak sendirian."

Salsha mendelik kemudian melayangkan cubitan pada pinggang Iqbaal.

"Awh! kok akunya malah dicubit?"

"Biar gak kebiasaan nyablak mulutnya."

***

"Kamu mau tinggal disini atau beli rumah baru, Kak?" tanya Helena sembari memindahkan bolu coklat yang masih panas itu ke piring.

"Beli rumah baru dan ninggalin anak manja ini sendirian? Gak mungkin, Mi, yang ada ntar jadi gak berantakan semua."

"Kakak!"

Al tertawa, lelaki itu begitu luar biasa bahagia—mungkin efek pengantin baru.

"Kata siapa Salsha bakal sendiri?"

Al menghentikan tawa begitupula dengan Salsha yang langsung mengalihkan pandangannya ke arah sang ibu.

"Maksudnya Mi?"

Helena tersenyum misterius, wanita itu merangkul pundak suaminya kemudian menatap kedua anak dan menantunya dengan senyuman manis, "Mami sama Papi akan tinggal disini."

"Mami pindah ke sini? Terus eyang sendiri di Boston? Bisnis yang ada disana?"

"Kakekmu kan emang gak mau ninggalin nenek sendiri disana."

"Emang ya itu orang tua satu, bandel banget dibilangin."

"Hush! Mulutnya!" Helena mencubit bibir anak lelakinya membuat Al meringis.

"Lagian kan Mi, kenapa dulu Oma dimakamin di sana? Kenapa gak disini aja?"

"Oma kan asli Boston, lagian juga tempatnya udah dipesen khusus untuk keluarga jauh sebelum eyangmu nikahi omamu."

Salsha mengangguk saja sedangkan Al masih sibuk menyiapkan sesuatu.

"Iya, lagian di sana masih ada Mark sama aunty jadi Mami disini aja nemenin kamu yang bentar lagi mau nikah."

My Sweetest ExWhere stories live. Discover now