If you know that I'm lonely

4.2K 600 49
                                    

—April

[WhatsApp]

Julianna Nurizka Mama

April..... nak... hari ini pulang kah ?

Aku menggenggam ponsel di tangan, di layarnya terpampang pesan dari Mama yang baru masuk sekitar 5 menit yang lalu.

Hari ini hari Sabtu, dan kebetulan merupakan one of those rare days where I can replenish and relax setelah lima hari sebelumnya berjibaku dengan beragam pekerjaan dan target yang mencekik. Dan setelah apa yang terjadi padaku belakangan ini, aku memutuskan hari Sabtu ini adalah hari Sabtu yang kudedikasikan untuk diriku sendiri.

It's a personal project of me: returning the good ol' Rintik Senja April to her rightful owner. Myself.

Jujur, setelah putus dari Jeff, aku merasa ada sebagian diriku yang hilang bersamanya. Dua sampai tiga minggu terakhir, aku linglung luar biasa. Bolak balik mabuk—bahkan terkadang di hari kerja, menangis sampai tertidur, install tinder, going on a random meaningless date—singkatnya, I was... declining. I can feel it.

Kondisi itu diperparah dengan keputusanku yang belum meng-unfollow semua media sosial Jeff ataupun orang-orang yang terkait dengannya. Bayangkan, buka twitter dikit, ada retweet-an Enam Hari, buka instagram dikit, Jeff masih nongkrong di story paling kiri. Kalau aku lagi sial banget, aku kedapatan melihat dia update dengan cewek barunya pula.

I don't know who the hell she is but god damn that motherfucker, he still got it.

Sekarang, kalian kalau jadi ak apa nggak pengen menghilang dari muka bumi aja rasanya?

Itu baru soal diriku sendiri, belum soal orang-orang lain—seperti orang tuaku misalnya. I admit, aku belum menceritakan kepada Ayah ataupun Mama bahwa aku dan Jeff sudah tidak bersama lagi. Heck, memikirkannya saja aku nggak tega.

You know, when you reach a certain stage of relationship, the relationship itself just aren't exclusive to you anymore. Banyak orang yang pada akhirnya harus kalian fasilitasi untuk tahu detail-detail hubungan kalian berdua di luar kalian sendiri. In our case, it's our parents.

Nggak bisa disalahkan juga sih, mengingat umur hubungan kami yang sudah mencapai enam tahun, pasti ada ekspektasi-ekspektasi tertentu yang datang dari orang tua kedua belah pihak. Yeah, I'm talking about marriage. Walaupun nggak pernah ada paksaan secara eksplisit, tapi sugesti-sugesti halus mulai kerap dilontarkan oleh beliau-beliau ini setiap kali kami bertatap muka.

Jadi, kalian bisa bayangkan sendiri 'kan apa yang akan terjadi kalau mereka tahu kami kini sudah nggak bersama lagi?

[WhatsApp]

Rintik Senja April

Nggak ma, aku hari ini ada janji. Gak tau sempet pulang atau ngga

Aku menekan tombol send dengan berat hati. Seberapa sering pun kalian berbohong pada orang tua, pasti kalian akan tetap merasa terusik tiap kali melakukannya. Setuju nggak?

Aku nggak tau kapan aku akan bisa berhenti menghindari orang tuaku seperti ini, dan apakah Jeff juga melakukan hal yang sama sepertiku dengan orangtuanya. But I guess, it's gonna be much easier for him, mengingat orangtua dan practically, keluarga intinya nggak ada yang tinggal di Indonesia. Ayah dan Ibunya terakhir aku ingat sedang penugasan di Korea, sementara kakak satu-satunya kuliah di Jerman dan belum pulang sejak lulus setahun yang lalu.

You see, I think I'm just going to just figure this out on my own first, before everything else. Kalau aku sudah 'selesai' dengan diriku sendiri, mungkin akan lebih mudah bagiku nantinya menjelaskan semuanya ke Ayah dan Ibu.

HollowWhere stories live. Discover now