Part 20-UPIL✅

533 188 5
                                    

Jengkelin!!

"Ishhh! Apaan sih pipi gue emang kayak gini dari zigotnya tauu!" teriak Riella sambil memegang kedua pipinya yang sudah padam seperti merah tomat.

"Gemes" tutur Riano pelan.

"Dari lahir cui!!" pekik Riella lalu Riano pun tertawa kecil.

"Nih brownies yang tadi gue bawa, terus tadi gue juga beli ramen jontor. Lo makan ya brownies nya, buatan gue nih!" suruh Riella.

"Kalo gue gak mau?"

"Gue suapin" to the point Riella.

"Hm.. Boleh juga, tapi kalau pipi lo Nge-Blush challenge ramen jontor ya?" pekik Riano.

"Lah skut, siapa takut" titah Riella sok gaya, kemudian ia memotong brownies nya.

"Aaa.. Buka mulut nya aaa" perintah Riella, Riano pun membuka mulutnya dan mengunyah brownies nya.

"Makasih sayang" ucap Riano yang sepertinya ini tak tik agar pipi Riella nge-blush.

Riella membulatkan matanya lebar, dan kini pipinya sudah.. Blushing!

"Pipi lo merah HAHAHA!! Sekarang challenge ramennya di mulai" sarkas Riano.

"Lo curanggggg"

"Nanann. Ayo makan ramennya, kita liat siapa yang menang" ajak Riano.

"Iya iya" sahut Riella sedikit takut. Ia sudah melakukan kesalahan besar, karna ia memesan 2 ramen dengan level 5 yang setara 5 centong sambal, terlebih ia tak suka pedas namun, entah mengapa hari ini ia sangat bodoh. Kenapa ia memesan level yang paling hot kalau ia tak menyukai pedas?

"Three, two, one ready!" cicit Riano.

Riano sangat bersemangat memakan ramennya itu, sementara Riella baru memakannya sesuap dua suap.

"Aaahhh!!! Pedessss bangettt hahh hahh huuhhh" lirih Riella sambil mengipas ngipas bibirnya.

"Kalau kalah makan telur mentah ya" ucap Riano meledek.

"Ihh jijik, pokoknya gue harus menang! Lo harus kalah! Ya Allah.. Semoga aku menang.. Amin" ucap Riella menyemangati dirinya sendiri, tetapi akan percuma doa doanya itu, sebab ramen Riano hampir habis sebentar lagi.

Riella pun baru memakan ramennya setengah, dan ia terus menerus berteriakkan sebab kepedasan. "Hahhh!! Pedes huaaaa" teriak Riella, Riano terkikik geli.

"Selesai, punya gue habis" ucap Riano sombong.

"Ahhh curanggg sebel, hahh hahh huaa pedesss" lirih Riella sambil menegak minuman sodanya.

"Malesinnn sebel" gerutu Riella.

"Pedess ya ampunn" katanya lagi lalu kembalu meminum minumannya.

"Itu biasa aja, gak ada pedesnya sama sekali" ucap Riano sambil tersenyum jahil.

"Yeh itu kan karna lo suka pedes, lah gue? Kepedesan iya, kelojotan juga iya. Huhh huhh.. Masih pedesss huaa"

"Haha"

"Malah ketawa lagi, cowok gak ada akhlak"

"Berisik lo. Liat tuh di idung lo ada ingusnya, ijo lagi warnanya" ucap Riano.

"Hah?! Emang iya??!!" pekiknya kaget sambil mengelap ingusnya.

"Emang ada ingus apa?? Ihhhh malu maluinn bangettt!! Depan calon imam lagi! Nanti dia il pil lagi sama gue!!" batin Riella berteriak.

"Tapi boong haha" ledek Riano "Anjir! Gak jelas ah, gak lucu, males gue" ucap Riella kesal.

"Maaf maaf hahaha.. Hm tapi kali ini bener Riell, ada.." ucap Riano terputus putus.

"Ada apaan sih? Ingus lagi?" ucapnya sambil menaikkan alisnya.

"Ada.. Adaaa.. Adaaa UPIL! Ihh jorok" ucap Riano sambil menahan tawanya.

"UPIL?! What the hell?! Tissueee!! Rian tissueee!! Ihhh" ucap Riella lalu Riano memberi tissue kepada Riella.

"Mana kok gak ada?" ucap nya sambil mengucek ngucek hidung mungilnya.

"Ada itu di dalam lobang idungnya" bohong Riano lagi.

"Ihhhh jengkelinnnnn!!!!!!!!!!!!!"

"Maapin" ucap Riano sambil mengaruk garuk tengkuk nya yang tak gatal itu.

"Hm" gumam Riella sambil memanyunkan bibirnya yang jontor itu akibat Ramen.

Cup

Riella membulatkan matanya, kalau mata Riella bisa keluar mungkin saat ini mata ia sudah berlarian tak karuan karna... Pucuk kepala Riella di cium oleh calon imam nya!

"Kenapa? Lo kaget?" tanya Riano dengan raut wajah santainya.

"Lah?? Ka.. Ka.. Gak! PD amat lo!" ucap Riella ngelagapan.

"Hilih, bener?" ledek Riano.

"Ini gue mimpi gak sih di.. Ci.. Ci.. Um sama lo?" tanya Riella terputus putus.

"Gak percaya? Mau lagi?" tanya Riano.

Cup

Tanpa basa basi Riano kembalu mencium pipi Riella yang sudah merah padam seperti itu. Mata riella kembali terbuka lebar.

"RIANOOOO!! GUE DEG DEG AN GILE! UDAH AH GUE MAU CABUT!" ucap Riella salting karna melting.

"Cabut apa?" tanya Riano di selingi tawa kecil.

"Cabut bulu ketek!" sahut Riella sambil beranjak keluar dari kamar Riano, tetapi dengan sigapnya ia menarik pergelangan tangan Riella.

"Bentar dulu, buru buru amat" ucap Riano terkikik geli.

"Apa lagi sih? Udah ah" ucap Riella menggerutu.

"Makasih Riell, karna lo gue nafsu makan. Aturan lo gak usah bawa apa apa, karna kedatangan lo udah bisa buat mood gue naik lagi. Gue sayang lo" titah Riano, Riella pun membeku di depan Riano.

"Riell, hello?" lirih Riano sambil memetikan jarinya ke hadapan Riella, karna Riella tengah melamun.

"Eh? Oh.. Iya sip, oke deh, hooh iya iya oke, bye No! Udah ah gue mau pergi, GUE MAU TERBANG COY!!" teriak Riella salting

Riano tertawa kencang, "Mau di anter?"

"Gak usah, santai. Lo istirahat, yang buanyakkk ya.."

"Oke deh"

***

"Gabriell, gimana Riano?" tanya bunda Riano, Adella.

"Alhamdulillah tan.. eeh Bunda! Riano tadi udah mau makan, dia juga ngabisin ramennya lho!" ucap Riella sambil tersenyum lebar.

"Ohh gitu?? Kalau begitu makasih banyak ya sayang. Bunda Adel sayang banget sama Gabriell, kalau kamu gak datang ke rumah mungkin si Rian mogok makan sampe cungkring hehe" ucap Adella.

"Ah Tante eh Bunda! Bisa aja, ya udah Aku pamit pulang ya Bun.."

"Hati hati sayang, maaf gak bisa antar kamu pulang!"

"Gapapa Bun.. Lagian aku kan bawa mobil hehe"

Riano cium Riella?
OMG hello!!

(Part 20 sudah di revisi)
<09 agustus 2020, 11:49-14.00>


Next-->

RIANO[✔]Where stories live. Discover now