Part 65-Operasi

451 88 13
                                    

(7 bulan kemudian..)

Kini semua keluarga berkumpul di ruang Dokter Bio, Tina pun juga ikut dalam perkumpulan itu.

"Jadi keadaan istri saya bagaimana Dok? Semakin membaik?" tanya Riano antusias.

"Hm, Jadi begini Pak"

"Begini? Maksudnya Bagaimana?"

"Karna pasien telat untuk melakukan Radioterapi dan Terapi hormon, Sel Kanker yang ada di tubuh pasien belum bisa musnah di karnakan pasien hanya baru baru ini saja melakukan Radioterapi dan Terapi hormon. Kalau ia menjakankan ini semua dari awal pasti Kanker Rahim ini akan musnah Pak.

Namun, Pasien baru menjalankan proses Radioterapi selama 3 sampai 4 kali saja, Dan Terapi Hormon hanya 2 bulan belakangan ini.

Jika Pak Rian bersedia dengan apa yang saya anjurkan, Saya yakin pasien akan sembuh" tutur Dokter Bio tegas.

"Apa yang Dokter anjurkan?" tanya Riano yang tengah menatap mata Dokter Bio lekat.

"Operasi pengangkatan rahim"

Riano membulatkan matanya, "Dok--" ucapan Riano terpotong karna Dokter Bio tau bahwa Riano akan bersih keras untuk menolak.

"Bapak mau istrinya selamat?" tanyanya.

"Ya mau! Maksud Dokter apa?!" sahut Riano emosi.

"RIAN!" sarkas Adella, Riano hanya bisa menghela nafasnya kasar.

"Maksud saya, Tolong Bapak menjalankan saran yang saya beri" jelas Dokter Bio sopan.

"Saya sebagai Ayah kandung dari pasien sangat setuju dengan apa yang di anjurkan anda, Saya tak akan mempermasalahkan kalau nantinya Riella tak bisa memiliki keturunan. Yang terpenting bagi saya Riella selamat, Karna hanya dia berlian satu satunya yang saya miliki" ujar Ansyah yang menahan isak tangisnya.

Tanpa sadar Rivia menangis, Ia menjatuhkan butiran air matanya ke pipi tirusnya.

"Sa.. Saya juga setuju Dok, Hiks.. Hikss" Ansyah yang melihat istrinya menangis langsung memeluknya erat.

"Tapi saya suaminya! Saya gak setuju kalau rahim Riella di angkat!" pekik Riano kencang, Hingga Adella terlonjak kaget.

"Rian! Kamu mau istrimu MATI?! Karna Kanker yang bersarang di rahimnya? Iya!" bentak Adella kepada putranya.

"JAGA UCAPAN BUNDA! AKU GAK SUKA DENGAR KATA KATA 'MATI'! KARNA APA? ITU SAMA SAJA BUNDA MENDOAKANNYA!" teriak Riano yang tak kalah kencangnya.

"Bunda gak mendoakan Riella seperti itu! Bunda hanya ingin hati kamu terbuka! Kalau kamu bersih keras untuk menolak Operasi ini, Itu sama saja kamu pembunuh! Kamu yang ngebunuh Riella! Dasar bodoh!" cicit Adella sadis, Kini tangis Rivia semakin keras.

"TERSERAH APA KATA BUNDA! TAPI YANG JELAS RIAN GAK AKAN
S-E-T-U-J-U!" eja Riano sarkas.

"DIAM!" teriak Rafiq yang sedari tadi hanya diam dan menyaksikan tingkah istrinya yang tengah adu mukut dengan anak tunggalnya.

Hening

"Kenapa? Kenapa gak di lanjutin? Jaga attitude kalian, Ini tempat umum!" ucap Rafiq tegas.

"Tapi Rian gak mau kalau Riella gak bisa hamil nantinya," sahut Riano yang kini suaranya mulai memelan, Ia menunduk lalu berjongkok dan menangis.

"Rian mau Riella sehat, Hiks.. Rian gak akan kuat kalau Riella gak ada di samping Rian, Rian takut hiks.."

RIANO[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang