Part 21-MENCEKAM!✅

533 176 0
                                    

Author Pov

Sedari tadi Riella merasakan bahwa dirinya tengah intai oleh seseorang.

Saat Riella belok orang itu pun ikut belok ke arah yang sama, Riella takut karna jalan yang ia lewati saat ini sangat sepi, tak seperti biasanya yang selalu padat akan kendaraan lainnya.

"Itu siapa sih? Bikin parno aja" cicit Riella gelisah.

Karna saking takutnya, Riella langsung menelpon Riano, namun Riano tak mengangkatnya.

"Kok gak di angkat sih?!!" pekik Riella sambil menancapkan gas mobilnya dengan kencang.

Tiba tiba, mobil yang ada di belakang Riella menyalip dengan cepat dan langsung memalang di depan mobil Riella.

Riella pun ngerem mendadak, sontak tubuh ia terdorong kencang kedepan sehingga dahinya itu memerah karna mengenai stir mobil.

Riella tak sadarkan diri, sementara orang asing itu keluar dari mobilnya.

***

Selepas mandi dan memakai pakaiannya, Riano mengambil ponselnya kemudian mengecheck notif notif sosial medianya, sebab dari kemarin ia tak memainkan ponselnya sama sekali.

Mata Riano terbelalak karna ia mendapatkan notif telfon dari orang terdekatnya.

"Kenapa Riella nelfon gue sampe 3x dah? Wah jangan jangan ada yang gak beres nih" tutur Riano sedikit khawatir, lalu ia pun bergegas untuk turun ke bawah.

"Bun Riano pergi dulu, bentar doang Bun ini penting Bunn Riella Bun Riella!" ucap Riano panik.

"Riella? Riella kenapa?! Ya udah cepet kamu susul dia, cari Riella sampai ketemu!" Riano mengangguk cepat.

***

Orang asing itu membobol kunci mobil Riella, lalu ia menyeret Riella sampai ke pinggir jalan yang disana terdapat pepohonan rindang.

Jalanan itu sangat sepi sehingga tak ada orang yang bisa melihat Riella. Kini harapan Riella hanyalah Riano!

Perempuan asing itu membelai Rambut Riella "Oh kamu toh yang sudah mengubah mantan pacar saya? Huhu cantik juga ya.. Ternyata kamu dan aku tak kalah cantik.." ucap nya.

Perempuan itu mengambil pisau lipat di dalam saku celananya, dan mengasah pisau itu ke arah pipi mulus milik Riella. Tak bisa di bayangkan, mengasah pisau di bagian wajah.

"Kamu telah merebut Riano dari ku sayang hahaha!" ucap Perempuan asing itu dengan nada keji.

"Kamu akan mati di tangan ku! Tapi.. Sebelum kamu mati aku akan menghajar mu dan menyiksa mu terlebih dulu hahaha!" ucapnya sadis.

Riella membuka matanya ia menerjap nerjapkan matanya karna silau matahari ia pun tersadar, syukurlah.

"Woww Princess cantik ini sudah sadar, gimana mimpinya? Indah?" ucap Perempuan itu dengan tatapan sinis.

"Anda siapa?" ucap Riella terbangun kaget sambil memegang dahinya yang luka itu.

"Dan kenapa saya ada di rerumputan seperti ini?"

"Ow ow ow banyak bicara kamu ya, hahaha!" ucap Perempuan itu.

"Untungnya kamu telah sadarkan diri.. Jadi aku lebih menikmati untuk menghajar dan menyiksa mu terlebih dulu! Anggap saja ini pemanasan sebelum kamu MATI, bangsat!" sarkas perempuan itu.

Dan..

Plak!

Satu tamparan melayang ke pipi mulus Riella. Riella masih binggung dengan perempuan yang ada di depannya ini. Apa ia punya masalah dengan perempuan psikopat ini?

Bugh!

Bugh!

Perempuan sadis itu membogem pipi mulus Riella.

Plak!

"Atas dasar apa anda menampar dan memukuli saya hah?!" ucap Riella yang mulai memanas serta geram.

"Sutttt.. Suttt.. Sutt.." lirih perempuan itu, lalu ia lanjut bicara "Atas dasar apa? Ya karna.. Kamu telah MEREBUT RIANO DARI KU, anjing!" bentak perempuan itu.

"Jaga omongan anda!"

***

"Riella di mana sih?! Ya ampun" ucap Riano sambil memukul stir mobilnya frustasi.

Riano celingukkan mencari keberadaan Riella.

Ia memijit dahinya yang pening itu dan "Itu mobil Riella!" lirih Riano, lalu ia pun menancapkan gasnya dengan cepat.

Riano pun binggung setelah sampai di tempat kejadian, ia hanya melihat mobil Riella dan mobil orang asing. Kemana Riella? Apa ia diculik? Batinnya.

Riano mencari cari hingga akhirnya ia menemukan 1 sosok perempuan yang sangat  ia sayangi dan 1 sosok perempuan yang sering ia panggil 'Bangsat'.

Mata nya terbelalak lebar, saat ia melihat Riella di siksa oleh perempuan yang kerap di sebut babgsat itu.

"Pak sekarang juga datang ke jalan ******. Ada perempuan yang di siksa, cepat pak!" suruh Riano kepada orang yang sedang di telfonnya itu.

'Baik saya akan kesana'

Setelah Falen melakukan aksi menyiksa Riella, Riano belum bisa menyelamatkan Riella karna ia masih menunggu kedatangan polisi terlebih dulu.

Ia tidak ingin main hakim sendiri, maka dari itu Riano memanggil polisi untuk menangkap aksi kejamnya Falen.

Dan polisi itu menghampiri Riano, Riano pun menunjuk ke arah Falen.

Polisi menyusuri TKP. "Saudara Falencia Indrabella, anda akan kami bawa ke kapolsek" ucap salah satu polisi.

Tapi Falen pun tidak menyerahkan diri ia hanya angkat tangan lalu berlari dengan kencang, sayangnya peluru yang di tembak oleh polisi tak meleset sedikit pun, dan tepat sasaran. Kaki Falen tertembak.

Falen segera di urus di kantor polisi, sementara Riano sibuk menkhawatirkan Riella. Ia membawa Riella ke RS terdekat.

"Semoga Riella gak kenapa kenapa" ucap Riano yang berada di ruang tunggu.

Ia menunggu Dokter keluar dari Ruang UGD, selang beberapa menit Dokter keluar, Riano pun menunggu hasil otopsi Riella dari sang Dokter.

"Gimana Dok keadaan pasien?" tanya Riano panik, sangat panik.

"Bapak gak perlu panik ataupun khawatir, karna pasien sudah saya tanggani dengan baik. Pasien hanya pingsan karna ia kaget atas perlakuan yang menyiksa tubuhnya ini, ia syok." jelas Dokter.

"Makasih Dok nanti saya akan ke administrasi" ucap Riano.

"Baiklah, saya pergi"

***

Riano memasuki ruangan yang disana terdapat perempuan yang amat di sayanginya, Riella.

Riano menatap dalam dalam wajah Riella yang terekspos banyak luka lebam.

"Bangsat kenapa harus Riella yang di hajar sama si cewe bajing itu? Shit!" umpat Riano dalam hati.

Falencia jahat:(
(Part 21 sudah di revisi)
<11 agustus 2020, 20:47-21:16>

RIANO[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang