Part 47-HAMIL

648 104 2
                                    

Setelah 2 bulan yang lalu mereka telah bercinta di atas ranjang yang menjadi saksi bahwa Riano sudah menjadi jantan dan kini aktifitas ranjang mereka sudah membuahkan hasil.

Seperti saat ini, Riano membelikan Tespek untuk Riella karna akhir akhir ini Riella sering sekali muntah.

"Calon mamah, Aku udah beliin Tespek nih!" pekik Riella sambil membuka knop pintu kamarnya.

Lalu Riano langsung memberikan Tespek itu kepada Riella kemudian ia langsung mengambilnya dengan cepat.

"Makasih Rian!! Aku mau ke kamar mandi dulu ya! Doain hehe," ucap Riella sambil tersenyum lalu ia langsung masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku selalu doain kamu sayang,"

***

Setelah beberapa menit Riella di kamar mandi, Akhirnya sekarang ia keluar tetapi dengan wajah lesu dan menyedihkan, Riano binggung dang langsung menghampiri istrinya.

"Riell?" lirih Riano sambil mengelus pipi Riella lembut.

"Riann hikss.."

"Lho kenapa nangis? Kalau belum positive ya gapapa dong belum rezeki namanya sayang," ucap Riano lembut.

"Apaan sih? HAHAHA!! Emang aku nangis? Nih nih," Riella memberi Tespeknya ke Rian.

"Aku hamil Riannn aku hamil!! Yeay!!" Riano membulatkan matanya, Mata ia berbinar lalu ia langsung mengecup Riella berkali kali.

"Jadi papah cihuyy!! Aku seneng banget!! Semoga anaknya cowo biar ganteng kayak papahnya!" umpat Riano PD.

"Idih kepedean banget jadi orang," Riella memasang muka mualnya, Parah batin Riano.

"Mau kepedean kek mau kege-eran kek mau apa kek intinya aku bakal jadi papah!! Haha!" pekik Riano sambil memeluk tubuh Riella.

***

Keesokkan harinya Riano mengajak semua sahabatnya untuk kumpul di rumah mewahnya itu.

"Bi makanannya, browniesnya, rotinya, susunya, jusnya pokok semuanya tolong ditambahkn ya porsinya" perintah Riano kepada Bi Siti.

"Oke Pak bos!" Bi Siti langsung kembali ke dapur dan mempersiapkan semuanya.

Tin! Tin!

"Nah suara mobilnya Rendy," lalu Riano langsung keluar untuk melihatnya apa benar itu Rendy.

Baru saja Riano hendak membuka pintu rumahnya, Di depan pintu itu sudah terpampang jelas muka Rendy yang amat tampan sejak dulu tapi masih kalah jaih dengan Riano.

"Hai Dokter Rian," sapa Syams selaku dokter kandungan di rumah sakitnya.

"Apasih anjir," lirih Okta sambil menoyor kepala Syams.

"Jangan kasar dong mas.." umpat Syams dengan gaya alemongnya, Rendy bergidik geli.

"Astagfirullah gw masih waras Syams, Gw gak mau ah di ajak seranjang sama lo!" cicit Okta.

"Lah sapa yang ngajak seranjang wah wah.. Konslet otaknya, Gini gini gw masih suka loban* dari pada batang gila aja lo, Batang ama batang? Bengkak bengkak dah" lirih Syams, Riano mengernyitkan dahinya.

"Haha! Ngakak anjrit!" Rendy tertawa kencang seperti tak memiliki dosa.

"Udah jadi Absurd gini omongan" Riano menepuk dahinya.

"Kalau mau ngomong gituan jangan depan pintu, Pamali jadi perjaka tua aja lo. Mending di dalam ngelanjutinnya" cicit Riano terkikik geli.

"Yan jangan ikutan gesrek otaknya," gumam Rendy.

RIANO[✔]Where stories live. Discover now