Part 51-Menyakitkan 2

427 97 9
                                    

Riano dan Sienna melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumahnya.

Riano tak melihat ada Riella di ruang keluarga, Ah mungkin ia sedang ada di dapur untuk memasak, Fikirnya.

Lalu Riano melesat cepat untuk pergi ke dapur dan ingin cepat cepat memberi tahu kalau ia mengadopsi bidadari mungil yang cantik seperti istrinya, Riella.

"Pasti Riella senang," ucap Riano yang masih berjalan.

Sienna yang berada di dalam dekapan Riano mengernyitkan dahinya binggung "Senang kenapa pah?" tanyanya.

"Senang kalau papah punya anak baru yang gemesin kayak kamu," jelasnya Sienna tersenyum bahagia.

"Terus kalau Riella itu siapa?" tanya Sienna lagi.

"Riella itu istri papah, Dan sekarang dia akan jadi mamah kamu juga sayang" ucap Riano.

"Ohh dia akan jadi mamahku juga? Asikk!!" senangnya.

Benar dugaan Riano, Riella sedang masak.

Niat Riano ingin mengagetkan Riella, Namun Riella sudah mengetahuin terlebih dulu.

"Apa mau ngagetin?" umpatnya sambil mencincang yang sepertinya itu daging.

"Eh sayang enggak kok, Ck!" lirh Riano malu, Riella membalikkan badannya.

Ia kaget, "Lho? Ini siapa?" lirihnya sambil tertawa kecil, Nah kan Riella seneng gak salah gw adopsi Sienna batin Riano bergembira.

Riella langsung mengambil Sienna dari dekapan Riano, Kini bergantian Riella yang menggendong Sienna.

"Hei sayang, Nama kamu siapa?" tanya Riella sambil mematikan kompornya.

"Aku Sienna mah," ucap Sienna tersenyum lebar.

"Mah?" binggung Riella.

"Iya Riell, Jadi aku adopsi dia. Kamu inget kan waktu aku operasi anak kecil? Nah ini anaknya, Lucu banget ya? Sama kayak kamu" jelas Riano penuh arti.

Riella membulatkan matanya lebar lebar, Ia langsung menurunkan Sienna dengan lesu.

Riano binggung, Kenapa Riella menurunkan Sienna dari dekapannya?

"Riell, Kenapa?" tanya Riano lembut.

"Maksud kamu adopsi anak itu yang apa? Bukan aku yang kenapa" cicitnya.

"Aku? Adopsi anak? Ya bukan apa apa sayangkuu cuma ingin melengkapi keluarga aja" jelas Riano sambil menyengir seperti kuda.

"Melengkapi keluarga? Tunggu deh, Maksudnya apa coba? No, Jangan mentang mentang aku keguguran kamu seenaknya aja ngadopsi anak! Kamu gak ngertiin perasaan aku ya? Sumpah aku gak ngerti sama jalan pemikiran kamu," kesal Riella sambil tertawa fake.

Riano membalikkan badannya kebelakang "Waduh! Gw salah ngomong!" pekiknya sambil menepuk dahinya.

"Riell sayang udah dong, Maksud aku bukan kayak gitu ya ampun.."

"Terus? Maksud kamu apa? Maksud kamu aku gak akan bisa hamil lagi, Gitu? Terus dengan seenak jidat kamu, Kamu langsung adopsi anak itu tanpa sepengetahuanku? Gila! Aku bisa hamil lagi No, Pasti. Jadi kamu jangan ngejatuhin aku kayak gini." kini emosi Riella memuncak.

"Astagfirullah Riell, Sampe istigfar aku. Dengerin dulu Riell penjelasan aku" Riano memegang kedua pundak Riella, Lalu melanjutkan perkataannya.

"Maksud aku adopsi Sienna itu karna kasian Riell sama dia, Sienna cuma anak kecil dia gak punya keluarga Riell. Aku punya hati makanya aku bawa dia kesini" jelas Riano, Kini mata air Riella berlinang.

"Kamu punya hati? Kalau kamu punya hati kamu juga mikirin perasaan aku bukan hanya mikirin kehidupan dia! Anak kecil yang gak tau bibit bobotnya dari mana!" pekik Riella sadis sambil menunjuk Sienna sarkas, Lalu Riella meninggalkan Riano dengan air mata yang terus mengalir.

Riano mengacak ngacak rambutnya frustasi, "ARGHH!"

Sienna berjalan ke arah Riano dan memeluk kaki papahnya itu.

"Papah.."

"Eh sayang sini sini papah gendong," lalu Riano mengendong Sienna.

"Maafin mamahmu ya, Papah sayangg... banget sama kamu" lirih Riano sambil mengecup pipi tembam milik Sienna.

"Aku juga sayang sama papah," ucap Sienna menunduk.

"Jangan nunduk! Papah gak suka liatnya." cetus Riano dingin, Sienna bisa merasakan kata kata Riano yang tegas itu, Lalu ia menaikkan kepalanya.

"Kayak Riella aja, Kalau lagi takut atau sedih pasti nunduk" batin Riano.

"Kamu hirauin aja ya kata kata mamah," cicit Riano.

"Iya papah ganteng,"

***

Riella menendang pintu kamar menggunakan kakinya untuk bisa masuk ke dalam kamar.

Bruk!

"A.. Aduh.. Sakit, Keras banget sih jadi pintu!" pekiknya, Duh pintu jangan diomelin Riell..

Riella menutup pintu, Lalu membantingkan tubuhnya ke atas tempat tidurnya "Rian kok gitu sih, Hikss.. Hikss"

"Dia lebih mentingin anak kecil itu dari pada aku hikss.. Rian jahat!! Jahatt!!" pekiknya sarkas.

Tiba tiba Riella merasakan perutnya yang amat sakit sekali entah kenapa, Padahal ia rasa ia tak punya penyakit Magh.

"A.. A.. Duh.. S.. Sakitt, Sakit banget.."

"Bibiii.. Hikss tolongin Riellaa bi.." rintihnya.

Bibi yang sedang mengelap guci di ruang tamu terkejut saat mendengar jeritan yang mengelegar dari Riella.

"Non Riella!" Bibi langsung masuk ke dalam kamar.

•••

Next? Coment sama vote dulu la

RIANO[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang