Part 41-Rumah Baru

496 119 1
                                    

Satu minggu berjalan, Rumah tangga Riano dan Riella semakin hari semakin harmonis.

Namun Riano berfikir, Kenapa ia masih tinggal bersama Ayah dan Bundanya? Semestinya ia sudah tinggal sendiri bukan?

"Gw tau harus kemana," ucap Riano kepada dirinya sendiri.

Riano menuju bagasi dan langsung mengeluarkan mobilnya kemudian ia menancapkan gasnya untuk pergi ke rumah seseorang.

Tiba di sana,

"Rian? Tumben tumbenan nih anak mampir ke rumah gw,"

Riano langsung memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah milik sahabatnya itu, Septian.

Riano menghampiri Septian, "Yan apa kabar?" pekik Riano tersenyum sumringah.

"Baik! Lo sendiri gimana bro?" tanya Septian balik.

"Alhamdulillahh, baik"

"Yaudah No, Masuk dulu" lalu Septian dan Riano langsung melesat ke ruang tamu.

"Nay nay! Buatin susu putih untuk Rian, sama chocolatte cookienya ambilin" pekik Septian.

"Ada Rian?? Oke bentar bentar" teriak Naysell.

"Oh iya ada apa No datang ke rumah gw? Tumben tumbenan, biasanya lo sibuk" cicit Septian sambil tertawa hambar.

"Haha, sebenarnya hari ini gw ada praktek tapi biarin aja lah biar Rendy aja yang urusin semuanya," jelas Riano.

"Oh gitu No," Naysell datang sambil memabawa nampan yang berisi susu putih dan cookiesnya.

"Di minum dulu" suruh Naysell, Riano mengganguk tanda mengiyakan.

"Tujuan gw kesini mau nanya soal rumah 2 lantai yang classic kalau perlu elegant," lirih Riano.

"Oh.. Rumah tingkat 2? Ada No gw juga tau marketingnya dimana" ucap Septian.

"Harganya kisaran berapa M?" tanya Riano serius.

"110M No,"

"Anter gw kesana" ucap Riano singkat.

"Oke," lalu Septian bersiap siap dan langsung masuk ke dalam mobil mewah milik Riano.

***

Sesampainya di marketing perumahan  classicvitu Riano dan Septian langsung masuk ke dalam kantornya.

Kemudian mereka disuruh masuk ke dalam ruang  management.

"Selamat pagi menjelang siang pak" ucap orang itu, mungkin ia managernya karna penampilannya cukup oke.

"Pagi siang pak," cicit Septian menyengir.

"Pak kenalin saya Riano Barack Kenlano," ucapnya lalu menjabat tangan mananger itu.

Ia membalas jabatan Riano "Saya Nichol manager di perusahan ini" benerkan? Manager.

"Saya ke sini mau liat rumah yang mewah dan elegant tapi daerahnya masih di dekat sini" ucap Riano, agar ia tak jauh dari sahabatnya juga.

"Hm ada pak, tapi sebentar ini Pak Rian bukan?" tanya manager itu, Nichol.

"Iya,"

"Pak Rian ini dokter spesialis paru bukan?" tanya Nichol yang sepertinya tau banyak tentang Riano.

"Iya," ucapnya sambil tersenyum.

"Wah.. Bapak masih muda sudah hebat sekali, Rumahnya yang tingkat berapa pak?"

"2"

Lalu manager itu menunjukkan beberapa macam rumah yang sangat sangat mewah.

"Bapak tertarik sam yang mana?" tanya manager itu.

RIANO[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang