Ss-pecial before ending.

29.9K 2.3K 151
                                    

Entah kenapa tuhan mempertemukan kita, benar takdir atau hanya permainannya?


Cup, cup, cup, cup.

Triana terus menciumi bahu Gana, ia saat ini tengah di gendong Gana. "Tri ... geli," gumam Gana membuat Triana terkekeh, namun terus melanjutkan aktivitasnya.

"Wangi," bisik Triana membuat Gana ikut terkekeh. "Saya mau baca buku," ujar Gana menurunkan Triana.

Triana merengut, namun tak lama ia kembali sumringah. "Yaudah Abang baca buku aja, aku mau ciumin bahu Abang lagi," rengek Triana membuat Gana menghela nafas dan mengangguk sambil tersenyum tulus.

Triana berbinar. "Bang Gana senyumanmu," pekiknya melted.

Triana mengendus-endus bahu Gana yang terlapisi seragam, kalian tahu? Dari parkiran Triana di gendong Gana. Gana menyerngit, menurutnya ini alay, namun demi Triana apapun akan ia lakukan.

BRAK.

"Kak Tri!" rengek suara yang baru saja mendobrak pintu. Gana menoleh tajam pada orang yang memanggil pacarnya itu. Gana berdecak, mau apa lagi Angga?

Triana segera memeluk Gana dan menelusupkan wajahnya di balik badan Gana.

"Mau apa?" tanya Gana dingin. Ia sesekali membenarkan posisi kacamatanya.

Angga berdecak. "Gue gak ada urusan sama lo!" bentak Angga.

Triana menatap Angga nyalang, ia menyembulkan kepalanya, masih menatap Angga tajam. Sedangkan yang ditatap sudah meneguk ludahnya.

"Apa maksud lo bentak-bentak crush gue HAH! Mau gue pukul lo!" bentak Triana sudah mengambil ancang-ancang akan memukul sosok Angga.

Gana menahan lengan Triana. "Tri!" tegas Gana membuat Triana duduk menurut walau masih menggunakan ekpresi tak ikhlas.

"Lo tau gak definisi bodoh? Itu lo!" sarkas Gana dan kembali membaca bukunya.

BRAK.

"Maksud lo apa MAN! Gak usah sok jagoan!" bentak Angga karena tak terima dikatai bodoh.

"Lo tahu gak kenapa gue gak pernah lawan orang-orang kaya lo?" tanya Gana masih dengan nada santai sambil melipat buku dan berdiri. Ia harus meladeni Angga lagi.

Angga menyerngit. "Maksud lo kaya gue!" tuntut Angga membuat Gana tersenyum remeh.

"Iya orang-orang pengecut yang nindas mereka yang lemah dan gak ngerasa bisa lawan," balas Gana. Triana sudah ikut berdiri dan mengapit lengan Gana.

"MAKSUD LO!" teriak Angga marah membuat Gana terkekeh.

"Gue males lawan orang-orang kaya gitu, mereka terlalu cepu. Pas mau satu lawan satu bawa se-RT. Keren? Enggak," sinis Gana membuat Angga mengeraskan rahangnya.

"Lo pengen tahu juga kenapa gue lawan lo pas terakhir?" tanya Gana lagi. Kali ini Angga menggeleng. "Gak penting!" sungut Angga padahal sudah penasaran.

"Karena lo katain cewek yang gue suka," sambung Gana memasukkan tangannya ke saku. Ia tak menghiraukan gelengan Angga.

BRAK.

Cupu Ganteng [LENGKAP]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang