Ii

17.3K 1.9K 109
                                    

Faktanya move on memang harus dengan membuka hati pada orang baru.

"Bang Gana udah sekolah lagi?" tanya Triana antusias yang diangguki oleh Gana tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya.

"Siap pulang sekolah kita make Bang Gana move on dari siluman," sambung Triana antusias, mendengar itu Gana bergidik ngeri.

"Saya harus belajar, ujian bentar lagi," tolak Gana membuat Triana seketika mengeluarkan air mata buayanya.

"Hiks ... hiks."

Mendengar isakan di sebelahnya Gana segera menoleh. "Jangan nangis! Iya saya ikut acara kamu," ujar Gana menghela nafas pasrah.

Triana kini tersenyum menang. "Pulang sekolah kita LET'S GO," pekik Triana antusias.

Gana hanya menatap Triana bosan dan melanjutkan aktivitas membacanya. Ia ingin segera belajar, istirahat dan bertemu Cakra di kantin tanpa di ganggu makhluk halus spesies Triana.

"Tri PR kimia udah?" tanya Fani saat ia dan Gabri baru duduk di bangku mereka yang berada tepat di depan meja Gana dan Triana.

"Tumben amat lo nanyain PR ke gue, kaya gak tau gue aja," balas Triana santai yang memang PRnya belum dikerjakan atau tidak akan dikerjakan.

"Kita sih sebenernya ngode sama cupu di samping lo, cupu masa belum belum ngerjain," sindir Gabri membuat Triana melotot.

"Jangan bully jodoh gue!" seru Triana tak terima yang dibalas ejekan lidah oleh Fani dan Gabri.

Brak.

Fani menggebrak meja Gana membuat Gana menghela nafas LAGI. Ia bukan tak mendengar apa yang mereka bicarakan, namun ia memilih acuh berpura-pura tuli dan membaca bukunya.

"Bagi PR! Cupu gak usah pelit," sungut Fani yang bahkan Gana enggan menjawabnya.

"Parah sih gila lo dikacangin," kompor Gabri.

Brak

"Apaan sih kalian! Gak ada otak yaa ... kerjain sendirilah!" jerit Triana kini berdiri membela Gana.

"Tri! Saya gak peduli mereka gimana ... bukan urusan saya, mending kamu duduk!" titah Gana membuat Triana tersenyum senang.

"OH MY GOD ... MY FUTURE HUSBAND VERY COOL," teriaknya dihadiahi tatapan malas teman sekelas mereka.

"Menjijikan," kompak kedua sahabatnya dan kini beralih dari duduknya mencari mangsa untuk mencontek PR.

"Kamu udah ngerjain PR Tri?" tanya Gana sembari mengeluarkan buku PRnya dari tasnya.

Triana menggeleng santai. "Paling dihukum terus Triana bolos ke kantin," ujar Triana sembari menatap Gana yang terus membuka-buka buku PRnya.

"Astagfirullah tulisannya gila, gila gila pakein GULA! Keren bangett," puji Triana ngaur saat angka-angka dan tulisan berjejer rapih dan estetik.

"Aku kira cuma fisik sama hobi yang estetik ... taunya tulisannya kaya tulisan Kaisar. Keren banget," pekiknya yang hanya Gana balas kernyitan alis.

"Saya mau liat buku PR kamu ... kamu buat PR, nanti saya ajarin," ujar Gana semakin membuat Triana sumringah.

"Kita romantis nih ceritanya?" goda Triana yang langsung semangat mengeluarkan buku PRnya.

Gana hanya menghela nafas memilih tidak menjawab ataupun merespon ucapan miss centil universe itu.

"Nih Bang dengan seperangkat akat sholat dibayar utang ... aku kasih bukunya ke Abang," ucap Triana dramatis. menundukkan kepala dan menyerahkan buku itu pada Gana yang langsung Gana terima tanpa basa-basi.

Cupu Ganteng [LENGKAP]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang