K

21.9K 2.8K 156
                                    

Entah pada siapa Ia jatuh, rasa patut diperjuangkan.

Malam ini dengan antusias Triana berjalan di koridor rumah sakit.

"Doaku manjur juga yaa yang berharap Bang Gana sakit hihi," kekeh Triana mengingat doanya agar Gana sakit.

Tok tok tok

Ceklek.

"Bang Gana sendirian?" tanya Triana saat melihat Gana tertidur pulas tanpa ada siapapun di ruangannya.

Perlahan Triana mendekat ke brankar Gana, menatap wajah babak belur Gana yang menurut Triana semakin ganteng.

"Pengen cium Bang Gana tapi takut dosa," gumam Triana menatap pipi dan kening Gana yang menggoda.

"Semoga tuhan memaklumi," lirih Triana dan

Cup

Cup

TRIANA CIUM GANA!
Walau hanya di kening dan pipi.

Perlahan Triana memegang dadanya.

"Astagfirullah jantung gue mau copot," pekik Triana tertahan.

Kali ini bukan jantung, namun MATA, lambung, usus dan hati yang ingin lari dari tempatnya.

"Triana kamu!" seru Gana yang ikut melotot.

Ia terbangun saat merasakan benda lembab menyentuh pipi dan keningnya.

"Astagfirullah! Aku gak perkosa Abang sumpah," elak Triana semakin membuat Gana membelalak.

"Lupain! Kenapa kamu kesini?" tanya Gana membuat Triana terkekeh.

"Jenguk Abang yang manis," kekeh Triana mau tak mau dibalas kekehan salting Gana.

"Bang udah?" tanya Triana saat Gana hanya diam saja.

"Udah apa?"

"Udah suka Triana belum?"

"Mungkin Tri," ujar Gana santai.

"Hah? Kok mungkin?" tanya Triana tak paham akan ucapan Gana.

"Mungkin hari ini esok atau nanti," kekeh Gana sedikit melawak membuat Triana cemberut.

"Bang Gana gak pantes ngelawak! Bang Gana pantesnya kaku," loroh Triana.

Gana hanya mampu menghela nafas. "Saya gak minat di bidang perlawakan," ucapnya.

"Jam berapa Tri?" lanjutnya bertanya.

"Mau apa lagi nih? Kalo mau ngelawak jangan di sini!" seru Triana curiga.

"Astaga beneran saya nanya," ucap Gana jengah.

"Jam 8 kurang lima menit."

"Temen saya bilang mau dateng jam 8, mungkin ngaretnya satu jam," ucap Gana enteng.

Cklek

Cupu Ganteng [LENGKAP]✅Where stories live. Discover now