Hh

18.1K 1.8K 114
                                    

Kisah memang akan indah, cukup percayai itu.

Pagi ini satu kelas ada 2 surat sakit yang diantarkan. Yang satu dari Gana dan yang satunya dari Triana.

"Gab gue takut," bisik Fani membuat Gabri menyerngit. "Takut kenapa?" tanya Gabri.

"Gue takut Gana sama Triana beneran jodoh, masa mereka sakit aja barengan." Mendengar itu Gabri ikut mengangguk panik.

"Ganakan hobi nyakitin orang, kalo mereka beneran jadian si Triana tiap hari backsoundnya kumenangis," timpal Gabri sembari menggeleng-gelengkan kepala panik.

Fani ikut mengangguk. "Tapi kayanya kalo Gana udah bucin gak akan kaya gitu, buktinya dia ke pacarnya beneran kaya orang bodoh. Dia sarkasin Triana juga kan gak suka si Triana ngusik-ngusik pacarnya," papar Fani mulai berfikir jernih.

"Nah benerr. Au ah pusing," balas Gabri memilih memainkan ponselnya.

Tanpa mereka ketahui, semalam dua orang itu mengalami nasib sial jatuh dari atap, kehujanan lagi. Makanya ijin sakit, yang satu sakit pinggang-yang satu demam.

"Haii Kak Fani, Kak Gabri," sapa Angga yang tak Gabri dan Fani sadari sudah ada di depan mereka.

"Kenapa?" tanya Gabri sembari memutar bola mata malas.

Angga masih tersenyum cerah. "Kak Triananya mana?" tanyanya.

"Gak ada! Sakit," balas Fani membuat mata Angga membola.

"Aduh kenapa gak bilang! Gue pergi dulu Kak," ujarnya dan lari terbirit-birit.

Melihat itu Fani dan Gabri tak peduli. Apapun yang di lakukan si adik kelas aliennya itu ia tak peduli.

"Kuylah bolos jenguk Triana," ajak Fani tanpa dosa. "Heleh! Bilang aja lo mau ngapelin Kak Aji," sarkas Gabri yang langsung dibalas cengiran Fani.

"Aji is my boyfriend, jomblo gak boleh protes," ejek Fani yang langsung di hadiahi pelototan tajam Gabri.

"Dahlah males sama orang bucin," ujar Gabri berdiri sembari membawa tasnya.

"Mau kemana?" tanya Fani. "Katanya bolos jenguk Triana," balas Gabri yang langsung ditanggapi rasa semangat Fani.

-----

Sementara di rumah Triana, Triana sudah tersenyum menang karena Aji yang hari ini menjadi budaknya.

"Kak ambilin biskuit!" seru Triana yang menganggu streamingan Aji.

Di kamarnya, Aji menghela nafas, "kalo dah sembuh gue bunuh lo!" cibir Aji namun tetap melangkah ke dapur.

Ting tong.

Saat di tangga, Aji mendengar suara bel ... Aji lantas menghela nafas malas karena harus membuka pintu itu.

"Gue kutuk jadi batu tuh orang yang namu." Aji kembali mencibir siapapun yang menurutnya menganggu hatinya.

Cklek.

"Heh lo siapa! Triana mana! Wah parah lo! Gue gebukin lo!" seru Angga yang langsung merubah raut wajahnya saat melihat bukan ibu atau ayah Triana yang membuka pintu namun cowok yang Angga negatifkan adalah simpanan Triana.

Saat akan memukul, dengan gesit Aji memelintir tangan sok jagoan Angga. "Heh! Maksud lo apa hah! Gue Abangnya Triana ... mau mati lo!" sarkas Aji sembari terus memelintir tangan Angga.

"Hss sakitt ampun Bang," ringis Angga yang takut karena didepannya adalah Kakak Triana, bisa tidak direstui si Angga.

"Dasar gak jagoan! Segitu aja takut. Cih jangan harap lo ama Triana," tukas Aji dan berbalik pergi meninggalkan Angga yang meringis salah langkah.

Cupu Ganteng [LENGKAP]✅Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu