Cc

17.2K 1.9K 119
                                    

Ditarik abis itu diulur ... ya Trianalah, yakali layangan.

Malam ini Triana memilih nongkrong di depan Indojuli, menurutnya tempat itu yang selalu menenangkannya walau seperti orang gila.

"Mbak kalau gak ada duit buat nongkrong di cafe gak usah di sini dong! Mencemarkan nama baik kami aja," ujar salah satu penjaga menegur Triana yang asik menatap orang-orang dijalan.

"Ini saya mau beli Mbak, kalo perlu sekalian Indojulinya! Gak usah ngegas deh, mbak gak bawa motor," balas Triana membuat si penjaga itu menghela nafas. "Kayanya memang Mbak sudah gila," cetusnya.

"Saya baru aja ngajak mantan saya balikan, tapi malah saya dibentak-bentak, sakitt hati bangett Juliet," cerocos Triana ngelantur.

Penjaga itu bergidik dan menatap temannya yang ada di kasir. "Gila ni cewek," ujarnya membuat Triana menatapnya sangar.

"Heh Mbak! Saya gak gilaa ya ... nih saya masuk mau beli," ujar Triana dan dengan muka songong memasuki toko tersebut dan mengambil keranjang belanjaan.

"Gila malu banget," ringis Triana dan dengan random membeli chiki-chikian dan juga minuman.

Masih mempertahankan muka songongnya, Triana berjalan ke kasir. "Itung semua mbak! Saya gak ada waktu. Saya masih harus galau didepan," ujar Triana dan menyerahkan semua yang ia beli.

"Semuanya 250 ribu Mbak," ujar kasir dibalas deheman songong Triana. "Cuma segitu?" tukasnya sombong.

"Nih! Ini ATM dari bapak saya," sambung Triana memberikan kartu ATMnya untuk membayar.

"Terimakasih telah ber-"

"Sama-sama, kembaliannya ambil aja," ujar Triana sembari menarik kartunya kembali, si kasir sontak menyerngit jengkel. "Mbak bayarnya pake atm, mana ada kembaliannya," jelas si kasir membuat Triana tergelak.

"Itu struknya, saya punya banyak," ujar Triana masih tergelak dan keluar dari toko untuk kembali duduk di kursi yang disediakan.

"Gak akan ada orang galau secreative gue," gumamnya kembali duduk dan bersiap menyantap apa yang ada didalam plastik, ia bahkan tidak tau dia membawa apa saja.

Sembari memakan makanan random yang ia ambil asal, Triana mengamati orang-orang. "WHAT? BANG GANA?" teriaknya menatap orang yang datang membawa GaVe.

"Gila beneran jodoh gue," ujar Triana tersenyum senang karena sengaja atau tidak sengaja mereka selalu bertemu.

Triana lantas meninggalkan mejanya dan berlari ke arah Gana yang tengah mencopot helmnya. "Hai jodoh," sapa Triana.

"Hah? Kamu ngapain?" tanya Gana tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"Nongkrong, merenungi kegalauan, Abang mau ngapain?" tanya Triana riang.

"Saya mau beli soda sama cemilan," ujar Gana membuat Triana berbinar.

"Kayanya aku ada soda deh, cemilan juga banyak, sini-sini!" Triana menarik Gana untuk ke meja yang sudah ada banyak makanan dan minuman Triana.

"Saya beli aja," tolak Gana membuat Triana mengerucut. "Kamu dari kapan di sini?" tanya Gana risih ditatap semua orang yang lewat.

Mungkin orang berpikir, gak modal banget kencan kok di situ.

"Yaudah Abang beli aja apa mau Abang, abis ini kita jalan," ujar Triana sumringah membuat Gana menghela nafas.

"Kamu tidak sakit hati saya bentak-bentak?" tanya Gana sontak dibalas gelengan yakin Triana.

"Aku suka Bang Gana, mana mungkin sakit hati," ujarnya membuat Gana menghela nafas.

"Kamu bodoh atau tulus?" tukas Gana membuat Triana terkekeh, "tulus dong, gak ada ceritanya Triana bodoh."

"Bang Gana kita balikan yuk!" ajak Triana spontan membuat Gana menyerngit.

"Kalau kamu suka saya, maka saya suka Qialla. Saya gak mungkin selingkuhin dia buat cewek kaya kamu," ujar Gana membuat Triana tersenyum ... pedih.

"Bang Gana bodoh ih, si item kaya gitu dipertahanin mati-matian," celetuk Qialla membuat Gana mendengus.

"Murahan," singkat Gana dan masuk ke dalam membuat Triana tertegun.

"Masa gue lagi perjuangin lo harus jual mahal? Gimana ceritanya? Yang ada lo makin jijik," gumam Triana tak mengerti jalan pikiran Gana.

Tanpa menghiraukan Gana yang masih di dalam, Triana segera membereskan makanannya dan menghampiri GaVe.

Cupu Ganteng [LENGKAP]✅Where stories live. Discover now