19. Tawaran Antar-Jemput

562 102 34
                                    

19. Tawaran Antar-Jemput

"Harus jadi mantan dulu ya biar lo peduli sama gue?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Harus jadi mantan dulu ya biar lo peduli sama gue?"










"Enggak usah gitu deh, Gar." Kiandra akhirnya mendongakkan kepala. Perempuan itu jelas terlihat risih saat menghembuskan nafasnya sebelum balik menatap Garda.

Garda sih ... bawa masalah mantan-mantanan.

"Gitu gimana emangnya?"

Kiadra mengerucutkan bibir, merasa sedikit jengkel karena Garda terkekeh kecil.

"Canda kali, Ki, serius amat."

"Trus kemarin sama Leo gimana?" tanya Kiandra berusaha mengalihkan topik karena suasana yang tiba-tiba sedikit canggung.

Garda beringsut untuk kembali pada posisi awalnya, menyender di kepala kasur dengan satu kaki diluruskan dan satunya lagi tertekuk menopang tangannya "Hmm? Gimana?"

"Pukul-pukulan?" Kiandra bertanya polos dengan kedua tangannya yang bergerak memukul.

Sepersekian detik Garda lewatkan termenung mengamati perempuan itu, sebelum derai tawa yang menampilan kedua taringnya terdengar.

"Enggaklah!"

"Nih-nih lo perhatiin muka gue nggak ada babak-belurnya sama sekali, mana ada pukul-pukulannya," lanjut Garda sambil menggerak-gerakkan wajahnya, menunjukkan bahwa ia baik-baik saja.

Kiandra mengedikkan bahu, "Siapa tau dipukulnya di tempat yang lain," katanya.

"Ki." Garda membuka suara setelah hening sempat muncul di antara keduanya.

Kiandra yang pura-pura menyibukkan diri dengan membaca susunan pengurus KKR pun menoleh. "Ya?"

Laki-laki itu membasahi bawah bibirnya, lalu menatap Kiandra sedikit meringis. "Gue kemarin kayanya ada salah ngomong ke Leo."

"Salah ngomong gimana?"

"Gue seakan-akan ngasi tau kalau kita balikan." Garda sengaja memberi jeda untuk melihat reaksi Kiandra akan ucapannya barusan. Namun, selain kelopak mata perempuan itu yang mengerjap beberapa kali, tidak ada respon berarti yang ditunjukkan.

Kiandra menyadarinya, ia pun berdeham sekali. "Trus?"

"Gue takutnya Leo bakal nyari gara-gara sama lo lagi. Jadi, gue mikir buat beberapa hari ke depan, ada baiknya lo selalu di dekat gue."

"Oke." Kiandra menjawab cepat, bahkan kepalanya ikut mengangguk untuk menyetujui. Namun, perempuan itu sepertinya terlalu cepat menjawab sebelum menyadari apa yang dimaksud Garda. Terbukti dengan tak lama ia melotot kaget pada laki-laki itu. "HAH?! Gimana-gimana?"


"Kayanya gue bakal anter-jemput lo, Ki. Jaga-jaga aja, sih, menghindari hal yang tidak-tidak," ujar Garda, memperjelas maksud ucapannya beberapa saat yang lalu.

run to youWhere stories live. Discover now