Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kiandra sempat menolak ajakan Garda, beralasan dia akan pergi dengan naik Grab saja. Namun, melihat bagaimana ia berakhir duduk di sebelah Garda sore itu dalam perjalan menuju rumah Hugo, maka dapat disimpulkan jika penolakannya tidak berhasil.
Keduanya sampai cukup awal. Baru ada Hugo, Sergio, Deta, Vernon, dan Vira saat itu. Namun, setelahnya hanya tersisa Kiandra, Garda, Hugo, Vernon, dan Sergio yang duduk di halaman belakang karena Deta dan Vira pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bungkus sosis lagi dan semangka.
Tidak lama berselang satu-persatu anggota lain mulai ramai berdatangan. Kiandra yang sedikit canggung ditinggalkan dengan keempat lelaki itu merasa sangat senang saat teman-teman perempuan lain datang.
Mereka semua kemudian mulai menyiapkan alat dan bahan untuk memanggang. Kiandra ikut bergabung dengan Ari dan Karina membersihkan ikan laut di dapur.
"Lo jadi bareng sama Garda, Ki?" tanya Karina sambil menyodorkan ikan yang sudah dicucinya pada Kiandra.
"Iya," jawab Kiandra lalu membalurkan perasan jeruk nipis pada tubuh ikan.
"Jadi..." Ari melirik Kiandra sekilas. "Udah balikan, nih, ceritanya?"
"Hah?"
"Oh, belum?" Ari ikut terkejut dengan respon Kiandra.
Perempuan yang wajahnya dibingkai kacamata ber-frame hitam itu meringis, menyadari tebakannya salah. "Gue kira udah, Ki. Waktu itu gue liat snap-nya Deka kalian lagi makan bareng, gitu. Trus lo sama Garda hadap-hadapan," ujarnya.
Kiandra terkekeh canggung. Ia memainkan potongan jeruk nipis di tangannya. "Enggak, kok, Ri."
"Eh, gue juga liat snap-nya Nara! Salfok banget waktu bagian Garda disorot lagi ngeliatin lo, Ki. Senyum kecil gitu anaknya."
"Trus temen-temen gue pada ribut di grup, gosipin lo balikan sama Garda."
Lagi-lagi, Kiandra hanya terkekeh canggung menanggapi Karina.
Memang benar karena beberapa snapgram yang dibuat saat mereka makan di Warung Retro, Kiandra jadi berulang kali ditanyai hal yang sama. 'Lo balikan sama Garda, Ki?' dan perempuan itu merasa cukup kewalahan untuk berkata tidak.
Kiandra juga sadar beberapa hari setelahnya ia mendapat perhatian yang lebih dari biasanya, seperti saat berada di keramaian selalu ada beberapa kepala yang menoleh cukup lama memerhatikannya lalu mulai berbisik membicarakannya.
"Kalau kalian balikan, gue bakal jadi salah satu orang yang senang, Ki. Dulu waktu kalian pacaran, gue salah satu pendukung tau!"
"Gemes banget dulu ngeliat Garda-Kiandra makan berdua di kantin hahaha."
"Pisau ada di mana, ya?" suara lain yang menginterupsi membuat tiga perempuan itu menoleh.
Garda masuk ke dalam dapur sambil menenteng dua semangka lalu meletakkannya di meja pantry. Kemudian matanya berkeliling, sempat beradu pandang dengan Kiandra yang menegang di tempatnya berdiri, namun hanya singkat karena lelaki itu beranjak mendekati wastafel.
