23. Razia

518 95 42
                                    

23. Razia

Keesokan harinya, Kamis, Kiandra berangkat ke sekolah diantar Mama yang juga sekalian mengantar Kala

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keesokan harinya, Kamis, Kiandra berangkat ke sekolah diantar Mama yang juga sekalian mengantar Kala. Seperti kesepakatan yang dibuatnya dengan Garda kemarin, mereka akan tetap pulang bersama walaupun laki-laki itu tidak bisa menjemputnya karena ada jadwal olahraga.

Sampainya di sekolah, Kiandra langsung menuju ke ruang OSIS untuk menemui Tika, teman sekelasnya di kelas XI, untuk meminjam stik yang akan digunakan pada jam Seni Budaya. Saat melewati lapangan hijau, Kiandra sama sekali tidak menoleh kesana. Padahal Garda yang saat itu tengah mengikuti pelajaran olahraga menyadari kehadiran Kiandra dan terus memerhatikan perempuan yang rambutnya dibiarkan tergerai pagi ini.

"Kiandra!"

Barulah saat keluar dari gedung baru, dimana ruang OSIS terletak di lantai duanya, Kiandra menoleh ke arah lapangan hijau saat namanya dipanggil.

Deka yang memanggil dengan senyum lebar sambil tangan laki-laki itu melambai tinggi-tinggi. Selain Deka, ada Garda, Joshua, dan Wira juga di dekatnya. Hari ini kelas mereka memang mendapat giliran jam olahraga. Kiandra balas tersenyum pada keempat laki-laki yang berdiri di pojok lapangan hijau, yang mana posisinya dekat dengan Kiandra yang ada di kanopi gedung baru.

"Dari mana?" tanya Garda yang mengambil beberapa langkah maju, memunggungi teman-temannya yang sudah heboh sendiri.

Kiandra mengangkat stik di tangannya, "Ruang OSIS ngambil stik."

"Ohh...." Garda mengangguk-nganggukkan kepala. "Susu coklatnya udah gue taruh di atas meja, ya!"

"Eh?" Kiandra belum sempat membalas lebih lanjut karena Garda telah lebih dulu berlari ke tengah lapangan, mengikuti arahan guru olahraga yang meminta semua anak berkumpul. Kiandra masih berdiri beberapa saat di sana, hingga Garda menoleh ke arahnya, menggerakkan dagu seakan menyuruh Kiandra beranjak.

Saat Kiandra sampai di kelas, benar saja jika sekotak susu coklat telah bertengger manis di atas mejanya. Dengan tambahan sticky notes yang segera Kiandra cabut untuk melihat apa yang ditulis Garda di sana.

Semangat belajarnya, Ki! :D

Seketika senyum kecil terbit di bibir Kiandra. Sambil menyampirkan totebagnya ke punggung kursi, Kiandra merogoh ponsel dari saku rok. Mendudukkan dirinya di kursi, perempuan itu lalu mengetikkan beberapa kalimat untuk dikirimnya ke Garda. Walaupun Kiandra tahu laki-laki itu tidak akan membaca LINE nya saat ini juga karena masih olahraga, namun ia tetap memilih mengucapkan terima kasih sekarang.

Kiandra: Thanksss Garda

Kiandra: Semangat juga olahraganya ya!

"Guys-guys, literasi nanti mau ada razia." Nara yang baru memasuki kelas diikuti Dwik di belakangnya bertepuk tangan heboh. Kedua perempuan itu sepertinya pergi ke kantin bersama-sama melihat nasi bungkus yang masing-masing mereka bawa.

run to youWhere stories live. Discover now