03. Bungkus Rokok

2.2K 273 18
                                    

03. BUNGKUS ROKOK

Kiandra menopang dagunya dengan tangan kiri tertekuk di atas meja, sedang tangan kanannya sibuk menggulir layar ponsel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kiandra menopang dagunya dengan tangan kiri tertekuk di atas meja, sedang tangan kanannya sibuk menggulir layar ponsel. Sudah berjalan lima belas menit sejak bel pergantian jam berbunyi, namun Buk Armeli belum juga memasuki kelas.

Maya yang baru saja pergi ke ruang guru muncul dari pintu. Riuh-rendah anak-anak sekelas langsung terdengar menanyakan kehadiran guru sejarah mereka yang biasanya selalu datang tepat waktu itu.

"Buk Armeli masih ada urusan di ruang kepala sekolah. kita disuruh baca bab satu, nanti-" suara Maya perlahan tidak didengar Kiandra lagi ketika matanya yang mengarah ke pintu kelas menemukan Garda baru saja melintas.

Kiandra meraih paperbag di kolong meja. Ia bergegas berdiri dengan menenteng paperbag juga menggenggam ponselnya erat-erat. Gerakannya yang tergesa-gesa menarik perhatian Nara di sebelahnya. "Ki, mau kemana?"

"Toilet," jawabnya tanpa menoleh sedikit pun.

Perempuan itu menyisiri koridor yang masih sepi karena pembelajaran masih berlangsung. Langkahnya yang hampir berlari menimbulkan keributan yang membuat beberapa anak di dalam kelas menoleh.

Ketika Kiandra akhirnya menemukan Garda yang berjalan cukup santai dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana, ia mulai memelankan langkahnya. Perempuan itu mengikuti beberapa langkah di belakang tanpa disadari Garda. Kiandra mengernyitkan dahi menyadari kemana ia pergi mengikuti Garda.

Rooftop.

Ia sempat berhenti di bawah tangga, membiarkan Garda naik lebih dulu. Lalu mendengar bunyi pintu kayu menuju rooftop itu dibuka, Kiandra pun melanjutkan langkahnya.

Ketika sampai di atas rooptof, ia sempat mengedarkan matanya sebentar sebelum menemukan Garda yang berdiri dekat tumpukan kursi dan meja rusak, menatapnya dengan satu alis terangkat.

"Lo ngapain di sini?"

Sambil mengangkat paperbag di tangannya, Kiandra berjalan mendekat. "Gue mau ngembaliin jas hujan lo," jawabnya sambil melirik sebuah bungkus rokok yang digenggam Garda.

Ketika Kiandra hendak kembali menatap laki-laki itu, ia dikejutkan dengan langkah lebar Garda yang menghampirinya. Kiandra mengerutkan dahi, jelas langkah lebar itu bukan untuk mengambil paperbag yang disodorkannya.

Garda menarik tangannya dan Kiandra bahkan tidak sempat protes ketika Garda membawanya ke belakang lemari yang sudah rusak.

"Diem. Jangan keluar," suruh Garda dengan suara yang mengintimidasi, membuat Kiandra bungkam.

Kiandra mengangguk sekali, diperhatikannya Garda yang kembali berdiri di tempatnya tadi. Dari tempatnya berdiri sekarang, Kiandra melihat sosok lain yang muncul dari pintu rooftop. Bola mata perempuan itu membesar menyadari siapa yang berdiri di belakang Garda.

run to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang