01. Kontak Awal

5.1K 393 37
                                    

01. Kontak Awal

"Ki, anterin ke UKS dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ki, anterin ke UKS dong."

Kiandra yang baru saja selesai dengan tugas biologinya menoleh ke Nara, teman sebangkunya, yang meringis kesakitan sambil memegangi perut. Wajah perempuan berambut ikal panjang itu terlihat pucat ditambah dengan bulir-bulir keringat sebesar biji jagung di dahinya.

Kiandra berdecak kecil, memasukkan alat-alat tulisnya ke dalam tempat pensil. "Kan gue bilang juga apa, dari tadi tuh ke uks aja. Lo sih bandel banget dibilangin," omelnya yang membuat Nara seketika menekuk wajah.

"Iya-iya, tadi nyerinya karena nggak seberapa jadi gue masi tahan, Ki." Nara membela diri.

"Yaudah, ayo."

Setelah mengantongi ponselnya, Kiandra memutar badannya sedikit ke belakang untuk mengumpulkan tugas biologinya di meja Maya.

Nara pun turut menumpuk buku tugasnya tepat di atas milik Kiandra. "May, gue izin ke UKS ya sama Kiandra."

Perempuan bernama Maya itu mendongakkan kepalanya yang tertunduk karena sedang menulis. Ia memerhatikan kedua sahabatnya yang masing-masing sudah berdiri dari kursi. "Iya, lo istirahat aja sampe jam pulang di sana. Ntar biar gue yang bawa tas kalian sekalian ngumpul tugas di ruang guru."

"Ok, makasi May."

⚫⚫⚫

Ketika Kiandra dan Nara sampai di UKS, mereka tidak menemukan siapa pun di ruangan yang didominasi warna hijau itu. Bahkan Mbak Ani, petugas UKS, tidak ada di meja tempat ia biasanya duduk.

Nara segera menuju ke rak kaca untuk mengambil obat, sedangkan Kiandra sambil melepaskan jedai yang menjepit rambutnya melangkah menuju cermin yang berada di dekat toilet.

"Ra, gue ambilin air, ya?" kata Kiandra melihat pantulan Nara yang sudah berbaring di salah satu ranjang melalui cermin.

Perempuan yang sudah selesai menjepit rambutnya itu lalu berjalan menuju dispenser. namun, tak lama berselang ia kembali bersuara. "Nara... airnya udah habis," katanya sambil menekan-nekan tombol dispenser yang hanya mengalirkan dua tetes air.

Nara yang sudah berbaring mengangkat sedikit kepalanya. "Masa?"

"Iya, tapi ini ada galon yang baru. tunggu ya Ra, biar gue ganti."

"Emang lo bisa?"

"Bisalah gini doang," sahut Kiandra sambil memindahkan galon yang kosong ke lantai.

Diikuti dengan Nara yang memerhatikannya tidak yakin, Kiandra melipat lengan kemejanya lalu dipeluknya badan galon itu dengan kedua tangan dan mulai mengangkatnya.

"Ki, udah-udah nggak usah." Nara yang sudah dalam posisi duduk berusaha menghentikan Kiandra membuat encok pinggangnya sendiri. Tapi, perempuan itu tidak mengubrisnya dan masih bersikeras.

run to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang