21. Kerpok

482 95 19
                                    

21. Kerpok (Kerja Kelompok)

"Ki, langsung ke aula aja, ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ki, langsung ke aula aja, ya. Gue mau ke toilet dulu sama Anya," kata Risma yang segera berlalu dari depan meja Kiandra setelah Kiandra memberi anggukan.

"Kerpok, Ki?" tanya Nara di sela-sela mengeluarkan tumpukan bukunya dari kolong meja.

Jam pelajaran kesepuluh sudah berakhir sejak sepuluh menit yang lalu, sehingga sama seperti Nara, Kiandra yang telah selesai membereskan alat tulis pun menyampirkan totebagnya di bahu.

"Yoii." Kiandra meneguk air dari tupperware sebelum kembali bicara, "Kalian enggak emangnya?"

"Gue, sih, enggak."

"Gue kerpok di rumahnya Mira."

Jawab Nara dan Maya secara bergantian.

"Laporan kelompok lo udah selesai, Ra?" Maya bertanya pada Nara yang menarik lepas dasinya sebelum dijejalkan begitu saja ke dalam totebagnya.

"Udahh, tinggal ppt doang dan Budi katanya mau ngerjain sendiri."

"Enak banget dah," sahut Kiandra yang juga disetujui Maya dengan anggukan kepala.

Ketiganya saling berpisah di pintu kelas. Erik yang sudah menunggu Maya di depan kelas membawa perempuan itu berjalan bersamanya menuju parkiran sekolah, Nara mengambil jalur yang berbeda karena hari ini dia dijemput oleh sang kakak, sedangkan Kiandra menghampiri Garda yang ada di depan kelas XII MIPA 7, mengobrol dengan Joshua.

Namun, sebelum Kiandra berhasil mencapai dua laki-laki itu, Joshua sudah lebih dulu pergi. Meninggalkan Garda yang saat itu juga menyadari Kiandra yang menghampirinya.

"Yuk, pulang."

"Gue ada kerpok prakarya, lo balik duluan aja, Gar."

Garda mengurungkan tubuhnya yang hampir berbalik, menoleh pada Kiandra di sampingnya. "Kok enggak ada bilang?"

"Oh itu...." Kiandra kesulitan untuk menjawabnya.

Sebenarnya kerja kelompok ini tidak mendadak, sudah direncanakan sejak kemarin malam. Kiandra pikir ia tidak perlu memberitahu Garda, karena seperti yang dikatakannya tadi pada laki-laki itu, Garda bisa pulang lebih dulu meninggalkannya. Namun, entah bagaimana Kiandra tidak bisa menjawab Garda dan hanya bisa menekan bibir gelisah melihat laki-laki itu menunggunya membuka suara.

"Sampe jam berapa kerpoknya?"

"Kayanya setengah 6."

"Ya udah, gue tungguin aja," putus Garda sambil melangkahkan kakinya, membuat Kiandra yang sempat berhenti di sebelah laki-laki itu pun menyusul.

"Nggak usah. Lo balik duluan aja." Kiandra menolak, merasa tidak enak jika Garda harus menunggunya selama hampir satu setengah jam. Namun, apa yang dikatakan laki-laki itu selanjutnya tidak bisa lagi Kiandra sanggah untuk membuat Garda pulang lebih duku.

run to youWhere stories live. Discover now