05. Insiden Kecil

2.7K 287 40
                                    

05. INSIDEN KECIL

Dalam waktu seminggu, syuting film pendek itu berjalan dengan lancar bahkan sampai hari terakhir

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Dalam waktu seminggu, syuting film pendek itu berjalan dengan lancar bahkan sampai hari terakhir. Rumah Hugo yang menjadi tempat terakhir pengambilan scene sudah sepi karena anak-anak yang sudah pulang sejak pukul 02.00 siang. Hanya tersisa Hugo (si tuan rumah), Garda, Sergio, Vira, dan Kiandra. Vira yang rumahnya hanya berjarak dua rumah di sebelah Hugo bersama Kiandra sedang membereskan gelas dan piring yang digunakan ngemil tadi.

Kiandra sedang membasuh gelas terakhir yang dicucinya ketika hujan yang awalnya gerimis menjadi deras. Ia menghela nafas, meletakkan gelas pada rak lalu bergerak meraih lap untuk mengeringkan tangannya.

Ada apa dengan hujan deras yang selalu menghalanginya pulang?

"Ki, hujannya makin deras, beneran mau pulang sekarang?" tanya Vira yang datang dari ruang tengah membawa toples-toples kue kering.

Ia lalu menjejerkan toples-toples itu di atas meja pantry.

"Iya. Gue udah capek banget, bener-bener pengin tidur."

"Tunggu dulu sampe reda gimana?"

"Lama Vir kalau nunggu sampai reda."

Keduanya berjalan menuju ruang tengah dimana Hugo, Garda, dan Sergio sedang sibuk melihat hasil rekaman terakhir yang diambil tadi. Kiandra bergerak menuju sofa untuk mengambil barang-barangnya. Saat perempuan itu selesai mengenakan jaketnya, Sergio menoleh dengan sebelah alis terangkat.

"Mau kemana, Ki?"

"Pulang," jawab Kiandra singkat sambil mengecek ponsel yang belum disentuhnya selama satu jam. Ada dua whatapps yang masuk dari sang Mama, menanyakan di mana posisinya sekarang.

"Hujan loh, Ki, jangan pulang dulu," kata Hugo.

"Iya, Ki. Bahaya banget kalau lo bawa motor hujan deres begini," timpal Sergio.

"Nggak pa-pa."

"Astaga Kiandra..." Vira mendesah.

Perempuan itu lalu mendekati Kiandra yang masih sibuk dengan ponselnya. "Ini jalannya pasti licin banget, ntar lo jatuh, Ki. Di Jalan Srikandi juga gue yakin udah banjir, bakal susah bawa motor."

"Udahlah, jangan paksa Kiandra. Kalau dia mau pulang sekarang kasi aja." Garda yang tiba tiba bersuara membuat Sergio, Hugo, dan Vira seketika menoleh. Ekspresi ketiganya tampak horror. Mengisyaratkan seharusnya laki-laki itu diam saja jika yang keluar dari mulutnya malah merusak bujukan mereka.

Garda hanya memasang wajah tidak bersalah.

"Ki, jangan dengerin Garda." Sergio kembali menoleh ke Kiandra sambil telunjuknya menuding Garda. "Lo diem dulu di sini sampe hujannya reda. Bener yang dibilang Vira tadi."

run to youDär berättelser lever. Upptäck nu