27. Kol dan Mie Kuning

531 86 83
                                    

27. Kol dan Mie Kuning

Kiandra sedikit terkesiap saat ponsel dalam genggamannya bergetar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kiandra sedikit terkesiap saat ponsel dalam genggamannya bergetar. Profil Garda muncul di layar, sebuah panggilan masuk dari laki-laki itu.

"Wait gue angkat ini dulu."

Nara dan Maya hanya menggangguk sekilas dan kembali memilih-milih sling bag di etalase.

Setelah menyingkir dari keduanya, Kiandra mendekatkan ponsel ke telinganya.
"Halo."

"Halo, Ki, udah belanjanya?"

"Belum. Lagi milih-milih tas nih, bentar lagi kayanya."

"Oh okee."

"Punya lo udah? Jadi beli make up?" Kiandra mendekat ke arah Maya saat perempuan itu mengacungkan satu sling bag berwarna beige, meminta pendapat Kiandra karena sepertinya ia dan Nara sudah setuju untuk membelinya. 

"Gimana?" Maya bertanya dengan suara pelan. Kiandra mengangguk dengan semangat, mengacungkan jempol tangannya dan berbicara tanpa suara. "Mantapp!"

"Oke kita fix beli yang ini ya!"

Maya dan Nara lalu melangkah bersisian menuju kasir. Kiandra mengikut di belakang masih dengan ponsel yang menempel di telinga.

"Udah-udah.  Mau ikut nyari makan gak? Gue, Wira sama Deka mau ke senggol sebelah."  Tanya Garda di seberang. 

Joshua tidak ikut pergi ke mall karena memiliki agenda DAP (Dewan Ambalan Pramuka) yaitu mengawasi ekstra pramuka kelas X yang dilaksanakan sepulang sekolah di hari Jumat.

"Bentar gue tanya dulu." Kiandra menjauhkan ponselnya lalu mencondongkan kepala di antara Nara dan Maya yang serius memerhatikan pramuniaga yang sedang membungkus kado mereka.

"Diajakin makan ke senggol nih, kalian mau?"

"Yuk! Gue rencana mau ngajakin kalian makan di sana juga."

"MAU! Mau makan lalapannya Pak Jago."

Jawab keduanya dengan antusias dan segera disampaikan Kiandra pada Garda. Setelah itu, mereka berjanji untuk bertemu di depan mall dan berjalan kaki bersama-sama menuju senggol yang hanya berjarak beberapa meter dari mall yang mereka datangi sore ini.

⚫⚫⚫

"Kalian mau makan apa?" tanya Deka yang berjalan paling depan, kepalanya sudah kalap menoleh kesana-sini, meneliti semua gerobak makanan yang bisa dijangkau matanya.

Wira yang sudah menargetkan pilihannya ke warung lalapan sejak masuk ke jalan senggol menjawab cepat, "Gue lalapan."

"Gue juga mau lalapan," jawab Maya sesuai dengan alasannya menyetujui makan di senggol. Dan entah bagaimana, ia yang awalnya berjalan paling belakang kini sudah berdiri di samping Wira. Mata keduanya tertuju pada objek yang sama. Warung lalapan Pak Jago.

run to youWhere stories live. Discover now