Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Garda sama Leo kan emang ada masalah gitu gara-gara cewek."
Keesookan paginya, Kiandra berangkat pukul 05.00 pagi untuk mengikuti jam pelajaran olahraga. Pak Beni yang belum menampakkan dirinya, memberi waktu bagi anak-anak perempuan XII MIPA 3 duduk melingkar di tengah lapangan hijau untuk menggosip.
"Masalah apa emangnya? Gue pernah denger mereka ada masalah, tapi nggak tau rincinya gimana," sahut Risma pada Yesi yang membuka sesi gosip pagi ini.
Yesi nampak mengetatkan jaket abu yang dipakainya. Semilir angin tiba-tiba berhembus dan menciptakan sensasi dingin yang menggelitik di kulit. Kiandra reflek meraih lengan Nara dan memeluknya. Perempuan itu menyenderkan kepalanya di bahu Nara, terlihat masih sangat mengantuk.
"Gini, libur kemarin Garda ke club trus pacarnya si Leo, Joy-Joy itu malah ngegrepe Garda. Gue enggak yakin, sih, ngegrepe di sini maksudnya yang nempel-nempel doang apa digrepe gini ...." Yesi mempraktikkan maksudnya dengan menjadikan Farah yang duduk di sebelahnya sebagai model.
Farah yang sedang serius-seriusnya mendengarkan pun terlonjak kaget.
"Ihh! Geli anjir," seloroh Farah sambil kecacingan di tempatnya.
"Trus-trus gimana lagi, Si?" todong Mira, bersemangat untuk mendengar kelanjutan gosip yang membuat matanya seketika terbuka lebar dan melupakan rasa kantuk.
"Leo yang emang pergi ke club sana ngeliat, yaudah jadinya perang mereka berdua," lanjut Yesi sambil merentangkan tangannya ke atas. Wajah sumriah yang dipasangnya berkebalikan dengan apa yang diucapkannya.
"Ini Joy yang anak SMA sana, kan?" Arumi nimbrung dengan menggoyangkan jempolnya entah ke arah mana.
Devi yang melihatnya pun memberi anggukan membenarkan, "Iya, bukan anak Garuda pokoknya."
"Tapi, Leo sama Joy udah putus tau waktu kejadian itu." Dina yang awalnya hanya diam menyimak, ikut membuka suara.
"Udah jadi mantan, dong?"
"Nah, itu!" Yesi menuding Rika dengan telunjuknya. "Makanya gue rada bingung ini letak masalahnya dimana. Kaya kenapa Leo harus marah? Mereka kan udah mantan," sosor Yesi sambil mengedikkan bahunya.
"Gue denger juga Joy duduk di pahanya Garda anjirr, dipangku gitu."
Selanjutnya bisa terdengar paduan suara "ih anjir" dari lingkaran itu yang berhasil membuat anak-anak kelas lain yang juga mendapat giliran olahraga hari ini menoleh.
"Anj-serius?" Wanda terlihat paling syok dengan mata melotot dan mulut menganga.
"Iyaaaa." Devi sebagai pembawa berita itu menjawab, matanya ikut-ikutan melotot untuk meyakinkan Wanda.
"Sumpah gue nggak nyangka Garda kek gitu."
"Yang kek gitu mah masuknya udah biasa banget tau, Wan. Lagian, lo nggak bisa berharap cowok kek Garda yang sering keluar-masuk club masih polos," ujar Devi yang mendapat anggukan setuju dari teman-temannya.
