Prolog

25.2K 1.4K 168
                                    

"siapa yang bisa menjawab soal ini???". Bu Rita menunjuk papan tulis yang terdapat soal matematika.

Semua penghuni kelas diam, enggan menjawab dan malah menundukan kepalanya, tetapi tidak dengan Gulf, lelaki itu tengah mengamati soal dari tempat duduknya yang berada di baris ketiga.

Berdiri dari duduknya lalu mengambil spidol dan mulai mencoret-coret papan tulis, hanya 5 menit Gulf mampu menyelesaikan soal-soal itu, Bu Rita berdecak senang mempunyai siswa seperti Gulf.

"Kamu memang sangat pintar Gulf". Puji Bu Rita.

Gulf hanya menundukan kepalanya lalu kembali ketempat duduknya.

"Wees bro, Lo emang pinter". Kao bertepuk tangan merasa bangga dengan kemampuan Gulf.

"Aku biasa saja".

Kao memutar bola matanya malas, Gulf selalu merendahkan dirinya.

Brakkk

Pintu kelas di buka kencang, menampilkan sosok cowo dengan tampang datarnya, bajunya acak-acakan dan terlihat darah segar di pinggir bibirnya, Bu Rita hanya diam enggan untuk menegur lelaki itu.

Dia, Mew Suppasit, ketua Genk Driva, Genk yang terkenal sangat bringas, jantung Gulf berdetak kencang saat Mew berjalan cepat menuju kearahnya, Mew menarik tangan Gulf hingga membuat Gulf membentur dada bidang Mew, Mew mengangkat tubuh Gulf hingga membuat Gulf berada di dalam gendongan Mew, Mew tidak diam saja, ia mengendus dan menjilati leher jenjang Gulf.

Seluruh pandangan anak kelas 3B menatap mereka, walaupun sudah terbiasa tetapi tetap saja mereka merasa senang.

Apa kalian tahu? Di SMA Gerada, sudah sangat terbiasa dengan kelakuan Mew terhadap Gulf, Mew sudah seperti ini sejak ia pindah ke Gerada dan menemukan Gulf yang tengah membaca buku di taman belakang sekolah. Dan banyak yang mendukung hubungan mereka.

Mew membawa Gulf keluar kelas dengan Gulf yang terus saja meronta meminta di lepaskan.

"Ku mohon lepaskan aku". Gulf menjatuhkan kepalanya di bahu Mew, sudah lelah dengan kelakuan Mew.

Mew hanya diam, hingga kini mereka sampai di Rooftop sekolah, Mew mendudukan tubuh Gulf diatas meja, lalu melahap bibir sexy milik Gulf. Mew melakukan nya dengan durasi yang lama, tangannya tak tinggal diam ia membuka seragam sekolah Gulf hingga terpampang lah tubuh depan Gulf yang sangat mulus.

"Ku mohon jangan". Gulf memelas, menatap wajah tampan Mew yang bersinar terkena matahari.

Mew tidak menjawab, Mew sangat irit bicara, bahkan dalam sehari dapat di hitung berapa kali Mew berbicara.








Suka nggk????.

Aku butuh komen kalian Guyss🥲🥲🥲

Ini pengganti cerita yang dulu aku Unpublish...

Dikit dulu jee, liat dulu banyak yg suka nggk🤣🤣

See you guys....






💙Nenk💙




Mine (ของฉัน)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang