32

1.1K 127 61
                                    

Hello

___________________


MINE CHAPTER 32

"Loh, masih hidup?."

Tul tersentak, menatap Mew yang hanya menatap dirinya datar, tidak ada raut bahagia di wajah pria itu saat dirinya berhasil melakukan operasi pengangkatan kanker.

"Kamu tidak senang aku masih hidup?."

Mengangkat sebelah alisnya, Mew merasa lucu dengan pria di hadapannya ini "Bukankah aku memang menginginkan kematian mu?." 

"Mew, kamu keterlaluan!!!."

Mew mengangkat bahunya acuh "Aku berniat datang kesini melihat dirimu di ruang jenazah, eh malah melihat mu masih membuka mata, pasti iblis tidak mau menerima mu di neraka sampai-sampai mereka tidak jadi menjemput mu." 

Tul membulatkan matanya, kata-kata Mew tepat mengenai hatinya, pria ini gila, dia bahkan tidak mempunyai rasa simpatik sedikit pun padanya "kamu, gila!!!."

Mew menyeringai "Baru tahu atau baru sadar?."

Tul kehabisan kata-katanya, matanya berkaca-kaca, Mew tidak seperti Mew yang ia kenal, pria di hadapannya ini tidak lain adalah iblis yang menjelma menjadi manusia.

Mew mencengkram rahang Tul, Tul memberontak menggenggam tangan Mew minta di lepaskan "Dengar ini bitch, karenamu aku kehilangan permata ku, dan karenamu juga aku di benci olehnya, jadi aku akan menjemput dia dan mengurungnya hanya bersamaku."

Tul memberontak hingga akhirnya bisa terlepas dari cengkraman Mew "dia tidak akan mau kembali bersama iblis sialan seperti mu!!!."

Plaakkkk

"Beraninya kau berteriak di hadapanku jalang!!!."

Wajah tul masih tertoleh kesamping, memegangi pipi kanannya yang terasa panas "yang aku katakan benar!! Dia sudah bahagia dengan pasangannya dan kamu hanya akan menjadi pria yang menyedihkan!!."

Mew geram, genggaman tangannya menguat dan

Buughhh

Tul terkapar tidak sadarkan diri dengan posisi kesamping brangkar, selang infusnya tercabut membuat darah mengalir keluar, kondisinya benar-benar berantakan.

"Aku bahkan tidak butuh persetujuan siapapun untuk membawanya pergi, karena dari awal dia hanya milikku!!."

Dibelahan bumi lainnya ada sepasang kekasih yang masih asik dengan kegiatannya, ditemani setoples cookies coklat dengan dua gelas jus mangga, kedua orang dengan jenis kelamin sama itu sedang duduk dihadapan TV besar yang menayangkan film action.

"Sshhh jangan bergerak-gerak terus nanti dia liar bagaimana??."

Gulf merengut sebal "kan sudah ku bilang lepas saja."

Bright menggelengkan kepalanya, enak saja minta di lepas, adiknya terlalu nyaman di dalam sarangnya, memilih tidak menanggapi lelaki manis di atas pangkuannya ini, Bright memilih mengeratkan pelukannya, menekan tubuh Gulf agar adiknya masuk semakin dalam.

"Aaahh Bright diam!!!." Gulf melotot lucu membuat Bright semakin gemas.

"Mana bisa aku diam? Ini terlalu nikmat."

Plaakk

Gulf menepuk bibir tipis Bright, menutup wajahnya menggunakan tangannya, jujur saja ia sangat malu, Bright terkekeh "Aneh, udh sering melakukannya masih malu aja."

"Diam laah." Bright memilih diam, takut Gulf ngamuk.

"Brii, aku mau cerita sesuatu."

"Cerita aja." Menumpukan kepalanya di bahu Gulf, sesekali mencium leher jenjang yang sudah ada beberapa hasil karyanya, terlihat sangat indah. Gulf menceritakan semua yang terjadi di loker kemarin, begitu juga kecurigaan Nunew, mengernyit bingung, Bright memutar tubuh Gulf menghadap kearahnya.

Mine (ของฉัน)Where stories live. Discover now