5

11.9K 1.1K 101
                                    

Mew menatap sekelilingnya, hari ini Mew memutuskan kalau Gulf tidak masuk sekolah, bukan hanya karena Gulf cape gara-gara olahraga kemarin, tetapi hari ini ia akan melakukan tempur.

Zee, Off, Tay, Bright, Tong sudah duduk anteng di atas motor masing-masing. Bright sesekali menyomot makanan yang Off bawa, hanya dua lembar roti dengan selai cokelat.

"Gue pikir ini gk bakalan seru, jadi jangan terima aja lah." Zee tengah mengamati iPad nya, melihat pergerakan lawan mereka pagi ini. Bisa di bilang Zee adalah panglima tempurnya, Zee lah yang paling terdepan jika itu menyangkut Driva.

"Yaudah mending kita buka coffee shop kita aja." Celetuk Tong. Ia malas sekali hari ini kesekolah, ini hari Sabtu, disekolah paling hanya Ekstrakurikuler, jadi dia malas untuk ikut, lagi pun kelas 3 tidak diwajibkan untuk berpartisipasi.

"Gimana Mew??." Tay bertanya. Mew hanya mengangguk, menyetujui saran Tong untuk ke Coffee shop mereka.

Inti Driva memutuskan untuk kesana sedangkan anggota yang lain dibebaskan untuk melakukan apa yang mereka inginkan asalkan tidak membuat rusuh yang membuat nama geng mereka jelek.

Coffee Shop adalah kedai milik mereka berenam yang mereka jaga seperti anak sendiri, mereka mendirikan Coffee shop ini saat masih kelas 2. Kadang-kadang Mew membawa Gulf membuat lelaki tercintanya senang bukan main.

Tapi perlu di ketahui juga, Coffee shop ini sebenernya hasil desain Gulf, dan makanan yang ada didalam menu tentunya juga makanan kesukaan Gulf, di kata Mew bucin parah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tapi perlu di ketahui juga, Coffee shop ini sebenernya hasil desain Gulf, dan makanan yang ada didalam menu tentunya juga makanan kesukaan Gulf, di kata Mew bucin parah.

Kelima sahabatnya si iya iya saja, bukan karena apa, makanan yang Gulf suka itu rata-rata memiliki peminat yang sangat banyak, jadi Coffee shop mereka menjadi sangat ramai, selain itu juga faktor pendukungnya di karenakan tampang mereka juga yang bukan kaleng-kaleng.

"Sebenarnya kita ngediriin Coffee shop ini niat gk si??." Tong bertanya, sambil membereskan meja-meja dan kursi, yang lain ikut merapikan juga sedangkan Mew malah duduk anteng dengan ponselnya yang lagi-lagi menampilkan Gulf yang tengah kesal didalam kamar karena lagi-lagi Mew mengunci pintu kamar seperti kemarin.

Bright meniup debu yang berada di meja kasir "gk tau, niat di awal doank."

"Ini kira-kira ada yang mau beli nggk??." Off bertanya, ia kurang yakin, masalahnya mereka sudah tidak buka semenjak seminggu yang lalu, udah gitu dagang kek orang gk niat, buka Coffee shop sesuka hati, gk nentu waktunya.

"Percaya sama gue, kita buka baru sepuluh menit pasti nih Coffee shop langsung rame." Zee berujar yakin.

"Ada tapinya nggk nih??." Celetuk Tay.

Zee nyengir songong "adalah, tapi asalkan Mew Lo taro didepan pintu, gue yakin langsung di serbu." Mew memandang Zee tajam, enak sekali membawa-bawa namanya.

"Wisshh kalem boss."

"Helloooo everybody!!!."

Teriakan Zom membuat Bright berdecak kesal "Heh jelangkung siapa si yang ngundang Lo kesini??."

Mine (ของฉัน)Where stories live. Discover now