30

1.1K 124 79
                                    

Hallo, sebelumnya mohon maaf karena ngga update² cerita ini ataupun yang satunya,

Adakah yang masih nyimpen cerita ini di perpustakaan kalian??

Hehehee

Maafkeunn..

Real life terlalu nano² wkwkwk.

Aku harap kalian suka chapter ini..

____________________________________________



Flashback Gulf

Pagi ini, semua ini terasa semu, saat kamu menyaksikan sendiri bagaimana melihat orang yang kamu cintai meninggalkanmu, bagiamana langkah yang terbiasa beriringan kini hanya sendirian, bagaimana genggaman tangan yang selalu bertaut kini hanya tinggal genggaman kosong.

Masih di tempat yang sama, masih di tempat indah yang biasa kita lewati, saat kamu menemaniku, sebelum semuanya hilang.

Haruskah menyalahkan takdir?

Atau ini memang sudah jalannya, kalau aku dan kamu tidak akan pernah menjadi kita?

Saat kamu mengatakan, Mine, tapi yang kamu rengkuh adalah orang lain.

Saat kamu mengatakan.

Cintaku.

Tapi yang kamu pamerkan adalah orang lain?, haruskah aku mengatakan bahwa kamu adalah orang terbajingan di dunia ini?, Haruskah aku mengatakan tidak ada manusia semenjijikan kamu?

Apakah 4 tahun tidak ada artinya untukmu? Haruskah ku katakan 4 tahun kemarin adalah kebahagiaan yang kamu susun untuk menghancurkan ku sampai seumur hidupku?.

Haruskah aku memberikan piala Oscar padamu atas akting yang sangat sempurna sampai-sampai semua orang percaya kalau kamu hanya milikku?.

Dan pada akhirnya, kamu meninggalkan ku dan menghancurkan ku sampai kedasar.

Mew Suppasit.

"Hey, masih memikirkannya?."

Gulf mengangkat wajahnya, tersenyum tipis "tidak."

Pria itu terkekeh kecil "kamu tidak pandai berbohong, apalagi padaku."

"Jangan terlalu percaya diri, kamu tidak tahu apapun tentang diriku."

Pria itu merengkuh Gulf mendekatkan bibirnya ketelinga pria manis itu "nyatanya, aku tau semuanya, bahkan bagaimana sekarang kamu merindukannya."

"Tidak ada rindu untuk pria bajingan sepertinya, haruskah aku amnesia agar ia hilang dari ingatan ku?." 

"Gulf, cinta memang menyakitkan, tetapi saat kamu menemukan orang yang tepat maka kamu akan merasakan bagaimana dia berjuang untuk selalu bisa merengkuh mu saat di titik terendah hidupmu, bagaimana dia menarik mu dari kegelapan yang saat ini masih menyelimutimu, bagiamana dia berusaha untuk membuatmu tersenyum."

Kao menghela nafasnya, menangkup wajah lesu Gulf "Gulf, ada seseorang yang sedang berjuang untukmu, ada seseorang yang selalu berusaha untuk membawa mu kembali pada dirimu yang dulu, seseorang yang rela melepasmu demi kebahagiaan mu tetapi pengorbanannya ternyata sia-sia, seseorang yang selalu berada di sekitarmu.

Gulf, hidup terus berjalan, maka jangan hanya stuck di tempat yang membuatmu menderita, jadi pandanglah kedepan, ada kedua orangtua mu yang selalu berusaha membuat mu selalu tersenyum, ada aku, ada teman-teman kita yang lain, juga ada Bright yang selalu menunggu mu kembali membuka dirimu."

Mine (ของฉัน)Where stories live. Discover now