34

1.1K 107 50
                                    

Milikku x Tidak bisa jadi satu

Menatap malam ini, bintang dan bulan bersinar dengan indahnya, memejamkan matanya perlahan saat rasa sakit menyerang.

"Apa yang aku lakukan salah??."

kilasan balik setiap kebersamaan memutar indah bak kaset rusak di kepalanya. Keegoisan yang ia lakukan dahulu membuatnya terjebak, menatap cincin yang sekarang sudah melingkar kembali di jari manisnya.

"Dulu kamu meyakinkan aku dan kamu akan menjadi satu, menjalani sisa kehidupan ini bersama, melalui setiap rintangan dengan bergandengan tangan, ha.. haa... Ha.. hikss.. hikss." Mew tertawa pelan tetapi hanya sebentar tawa itu berganti dengan isakan pelan.

"Aku cinta, aku sangat cinta padamu, tapi apa aku salah? Aku cinta kamu tapi Tul membuatku nyaman saat dia berada di sisiku, salahku dimana?."

"Gulf.. hikss . Aku tidak pernah berniat meninggalkan mu, di hatiku hanya kamu, bahkan saat aku bertunangan kamu masih menempati hatiku, hanya kamu."

Di lain tempat di bawah langit yang sama, Gulf duduk di balkon kamarnya, menatap langit yang seakan sedang menyampaikan sesuatu padanya.

Air mata mengalir di pipinya, kejadian tadi siang masih terngiang di kepalanya, jika pria itu mencintainya, kenapa ia melakukan hal ini?.

"Aku sudah mengikhlaskan mu dengan pilihanmu, orang yang kamu cintai, orang yang kamu ikat dengan ikatan suci, orang yang kamu umumkan ke publik bahwa dia hanya milikmu seorang, tetapi sekarang kamu kembali dan menyatakan kalau kamu mencintaiku? Lolucon macam apa ini." Bibirnya mengeluarkan tawa kecil tetapi tidak dengan air matanya yang berlomba-lomba untuk keluar.

Note : tempat yang berbeda tetapi dengan suasana yang sama, seakan mereka sedang menjawab satu sama lain.

"Gulf aku mencintaimu, tetapi bagaimanapun aku tidak bisa memutuskan ikatan ini, aku memang mencintaimu tetapi aku tidak berani."

Gulf terkekeh kembali "Aku cuma bisa Nerima kan, dari dulu pun seperti itu, aku sudah menerimamu dengan pilihanmu, dan aku hanya menginginkan kebahagiaan mu, kebahagiaan mu ada padanya."

Mew memejamkan matanya, hatinya terasa sakit "Sayang, aku hanya berdoa, semoga kamu saat ini sudah membuang semua kenangan kita, dan kamu bahagia dengan seseorang yang sangat mencintaimu, maafkan aku, aku sadar, aku adalah orang yang egois."

"Aku sangat bahagia, sangat, jadi tolong, pergilah, jangan membuat usahaku sia-sia, aku harap ucapan Bright menyadarkan mu bahwa kamu sebenernya mencintainya bukan diriku."

Mew dan Gulf menatap langit yang sama, dan mengucapkan kalimat secara bersamaan.

"Aku mencintaimu, kamu pernah menjadi milikku, tapi aku sadar sekarang, kita ngga bisa jadi satu."

"Cinta memang ngga bisa di paksakan, dan kita ngga bisa jadi satu."

Bright menatap Gulf yang tengah melamun dengan matanya yang sembab, menyadarkan pria itu lalu menariknya kedalam dekapan hangatnya.

"Masih mengingatnya??." Bright berucap lembut.

"Tidak, ini sudah berakhir, aku hanya menyayangkan sikapnya, tidak seharusnya dia berucap seperti itu dan memperlakukan Tul tidak baik, dia memang sesekali harus di kasi pelajaran."

Mine (ของฉัน)Where stories live. Discover now