10

7.7K 871 85
                                    

"ouuhh namanya Poompuicharu?." Joss berdesis sinis saat Dion memberitahunya kalau Pui menjadi Siswi baru di Gerada.

"Apa Lo udah nyari tau siapa itu Pui??."

"Jelas lah Bos, dia model majalah dewasa."

"Anjirrrr sexy-sexy donk pakaiannya?." Tanya Gara.

"Jelaslah, dia bahkan pernah Poto pake bikini."

"Gila sih, padahal masih SMA."

"Cewe kalo udah dikasi kebebasan kaya gitu suka kelewatan." Ujar Dion.

"Kira-kira Goy kaya gitu gk ya??."

"Lo beneran suka sama dia Gara??." Tanya Joss.

"Suka. Masa kga, jelas-jelas gue sama dia pacaran."

"Gue pikir cuma main-main." Celetuk Dion.

"Gue gk sebejat itu jadi cowo, ya kali gue mainan hati cewe."

"Wis Bucin, nah sekarang tinggalan Lo Dion, Lo gk suka siapapun?."

"Gue suka Zom." Jawab Dion dengan suara kecil.

"Anjirrr serius Lo??." Gara melotot kaget, gk menyangka Dion menyukai Zom yang sifatnya terlalu Astagfirullah, ya biarpun Dion juga sama tapi setidaknya Dion harus cari cewe yang Subhanallah.

"Namanya juga orang suka, setan!! Ya kali milih-milih." Dion menggeplak kepala Gara membiat cowo itu mendesis kesal.

"Jadi Lo suka setan atau Zom?."

"Si goblok!!." Dion menyerah malas meladeni Gara.

Joss hanya diam, malas meladeni, matanya menerawang, jelas dia tahu siapa Pui, cuma tadi dia sedikit terkejut kalau Pui ternyata menyukai Gulf juga, ini tidak bisa ia biarkan, Joss sudah menyukai Gulf terlebih dahulu, ia sudah jatuh cinta pada cowo itu semenjak mereka masih SMP, terdengar Bucin tapi Joss tidak berani mengungkapkan, katakanlah ia penakut.

"Lo gk ada niatan mau pindah ke Gerada Bos??." Tanya Gara, Gara tuh pengen uwuw-uwuwan sama Goy kaya orang-orang.

"Nggak, gue bisa pantau semuanya dari sini."

"Tapi kita gk tau rencana apa yang bakalan Pui lakuin buat dapetin Gulf."

"Gue tau Pui lebih baik dari siapapun, gue tau setiap rencana yang otak kecil Pui susun, dan gue tau kalau dia akan melakukan rencananya tidak lama lagi."

"Dan Lo hanya akan diam aja disini Bos??." Tanya Dion, heran aja gitu dia.

"Gue akan mundur sebentar, gue akan biarin Pui lakukan apapun yang dia inginkan, gue akan lihat bagaimana Pui melancarkan rencananya, dan bila saatnya tiba gue akan kembali, gue gk semudah itu ngelepas Gulf, gue cinta dia, dan gue gk akan ngebiarin orang lain milikin dia, tapi untuk saat ini gue akan mundur dulu, dan biarin kisah ini untuk sementara hanya akan ada Gulf, Mew dan Pui."

"Kapan saat itu tiba??." Tanya Gara, sumpah Gara sangat bingung dengan sikap Joss.

"Gue gk tau, tapi gue tau saat itu akan tiba, kita liat jalan cerita ini terlebih dahulu, dan gue akan kembali nanti."
.
.
.

Mew masih memandangi Gulf yang tertidur nyenyak, efek wine, padahal Gulf hanya minum dua teguk, Mew menarik selimut, menutupi tubuh Gulf kembali. Otaknya masih terus bekerja, memikirkan siapa sebenarnya Pui, ingin sekali ia menggunakan detektif milik keluarganya tetapi jika itu dia lakukan tentu akan membuat kedua orangtua Gulf tahu dan akan mengambil Gulf darinya, jelas saja, Gulf anak satu-satunya, keamanan Gulf lebih penting dari apapun.

Sebenarnya banyak yang mengincar Gulf untuk dijadikan menantu, selain anak kaya raya, Gulf juga pintar, tampan dan cantik secara bersamaan, meskipun introvert Gulf sangat sopan dan sangat baik. Dia juga tidak pemilih dalam makanan tetapi tentu saja seafood adalah pengecualian.

Drrttt.... Drrttt...

Tante Yara.

Pagi Mew, Tante dan Om besok kembali ke Thailand, bisa kamu antar Gulf kembali ke Mension utama?.

Me
Bisa Tante

Mew menghela nafasnya, kenapa Tante dan Om sangat cepat kembali, bukannya tidak rela, tetapi Mew tidak ingin Gulf jauh darinya.

Ah Mew, jika besok kedua orangtua Gulf kembali kesini berarti ia hanya mempunyai waktu sehari semalam bersama Gulf, tentu saja Mew tidak akan membuat hari ini menjadi sia-sia. Mew kembali berjalan menuju kamar, menemukan Gulf yang masih asik dengan tidurnya.

Mew mengukung tubuh Gulf, memandangi wajah cantik Gulf dari atas, sangat Perfect, semua yang Gulf miliki sangat sempurna, dan Mew sangat memuja pada keindahan makhluk ciptaan Tuhan dihadapannya ini.

Mew mengecupi wajah Gulf, semuanya, bahkan Mew tidak akan membiarkan satu tempat yang tertinggal, Mew menyingkap selimut yang Gulf kenakan, membuangnya jauh-jauh. Gulf merasa menggigil, menyilangkan tangannya didada guna membuat tubuhnya agar tetap hangat.

"Sangat cantik." Mew bergumam pelan.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuh milikku." Mew berucap yakin, setelahnya ciuman panjang Mew berikan pada Gulf, Gulf merasa terganggu, menggeliat pelan, lalu mengerjapkan matanya.

Mew masih asik menyesap bibir Gulf tidak peduli Gulf yang mencoba memberontak karena pasokan udaranya mulai habis. Gulf memukul pelan dada Mew, Mew yang kasihan melepaskan pungutan bibir mereka.

"Meww iisshh." Gulf merengut kesal, memandang wajah Mew seakan ingin memukul.

"Kamu kenapa si??." Tanya Gulf, Mew menggelengkan kepalanya, menyusupkan wajahnya kedalam lekuk leher Gulf.

"Kalau ada masalah bilang ya Miu, aku gk mau kamu memikirkan hal yang gk mungkin akan terjadi, aku milikmu, selamanya milikmu, Gupi hanya milik Miu."







Seruu?? Atau mulai ngebosenin???.






Sehat-sehat ya jangan sakit-sakit, kalau keluar jangan lupa ikutin protokol kesehatan, biar bisa kuliah Offline euyy, mentang-mentang mau Offline Corona malah merajalela. Bingung aku tuh, lebih ke kesel si. Nanti kalau gk jadi lagi kan, bahaya. Wkwkwk.

See you next chapter...

Bubayy

Mine (ของฉัน)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang