19

5.2K 650 79
                                    

Senin pagi di SMA Gerada terlihat berbeda,biasanya akan ada Mew yang datang bersama dengan Gulf dan juga yang lainnya,tetapi hari ini, perdana,dari mobil mewah berwarna hitam keluar dua remaja berbeda jenis,cowo dan cewe.

Si cewe menggandeng tangan si cowo,membuat bisik-bisik senter terdengar,senyuman manis dari sang cewe membuat banyak pasang mata menatapnya jijik dan tidak suka.

"Aitss ceritanya jadi pelakor nihh?." Celetuk seorang gadis yang berdiri di dekat tiang bendera.

Kenalkan Verren, si gadis manis dengan mulut pedasnya,terkenal seantero SMA Gerada,tetapi tidak berani dengan Driva.

"Cabe kalo ngomong emang gitu, suka pedes." Ujar Cewe itu.

"Cabe ko teriak cabe,urat malunya putus ya mba??." Ujar Verren.

Chelse yang melihat kejadian itu dari jauh, menghampiri,berdiri di tengah-tengah cewe itu dan Verren.

"Pui,Lo ko sama Gulf??." Chelse menatap Gulf yang berdiri di samping Pui bingung,tidak mengerti dengan semua keadaan ini.

"Emangnya kenapa Chel?." Tanya Pui sedangkan Gulf sudah sangat malas dengan semua ini.

"Gue bingung sumpah." Chelse mengangkat kedua jarinya.

"Biasa pelakor kan emang suka gitu,paling pake cara kotor, Halah basi." Ujar Verren.

"Ver Lo bisa diem gk??." Ujar Chelse kesal..

"Gue diem aja?? Hellooo mau jadi apa sekolah ini?? Sorry ya gue paling anti Ama yang namanya pelakor."

"Bacot lambe mu mbaa." Ujar Pui,sorry Pui masih santai, seorang Poompuicharu kepancing,gk banget.

"Akhhhh kayanya Lo gk kenal gue yaa?? Pantes berani banget." Verren tertawa kecil.

"Sorry ya Lo siapa?so banget jadi orang."

"Verren Attiya Jongcheveevat."

Pui mengangkat sebelah alisnya,gk asing,tapi Pui tak perduli "oh." Balesnya ketus.

"Inget ini,gue gk suka pelakor, dan Lo malah jadi pelakor di hubungan sepupu gue sendiri, akkkhhh,bakalan seru nih kayanya." Verren menyeringai,seringaian yang mampu membuat siswi lain yang melihatnya merinding,karena jika Verren sudah seperti itu artinya ia tidak main-main.

Verren berjalan pergi meninggalkan Gulf,Pui dan Chelse.

"Pui sumpah gue gk ngerti." Chelse benar-benar bingung.

"Aku mau masuk kelas Pui." Ujar Gulf.

"Kita barengan sayang." Senyuman manis Pui terbit, sedangkan bulu kuduk Gulf berdiri,merinding mendengar Pui memanggilnya sayang.

Gulf tak menjawab,tangannya di tarik oleh Pui dan Chelse yang berjalan beriringan bersama mereka. Dari jauh Mew melihat semua kejadian itu,matanya tidak lepas dari sosok Gulf yang terlihat tertekan.Mew tidak bisa tidak melihat kalau Gulf benar-benar tidak nyaman berada di dekat Pui,tetapi yang menjadi pertanyaannya bisa-bisanya kedua orangtua Gulf membiarkan orang asing masuk kedalam lingkungan keluarga mereka.

"Kita bener-bener harus minta bantuan Krist dan New karena sejauh yang kita kenal,mereka berdua sangat pintar mencari informasi yang paling tersembunyi." Ujar Zee.

Tay menganggukan kepalanya, kepintaran New dan kecerdikan Krist memang patut di acungi jempol "kita harus bicara baik-baik sama mereka."

"Bener banget tuh,dan Lo Off jangan cari masalah sama mereka." Tunjuk Bright tepat di depan wajah Off membuat Off mendengus sebal.

"Iya elahh." Ujar Off malas.

Mereka berenam berjalan beriringan menuju ruang OSIS,Mew memimpin bersama Zee,sedangkan yang lain menyesuaikan. Setibanya di depan ruang osis sudah ada si pendek Gun yang berdiri didepan pintu sudah Seperti satpam.

"Ngapain Lo pada kesini??." Tanyanya galak.

"Yeeuu si pendek." Celetuk Off.

"Off!!." Tegur Tong, udah di kasi tau jangan cari ribut.

"Sorry Tong,buat si pendek ini, pengecualian." Bright menatap Off tajam membuat Off tersenyum kikuk.

"Kita nyari Krist sama New." Ujar Zee to the point.

"Mereka sibuk." Jawab Gun judes.

Off menahan bibirnya,ingin sekali ia menghujat si pendek ini, suka ngeselin emang kalo belom di kasi coklat.

"Kita ada urusan penting banget Gun." Ujar Bright berharap si pendek ini mau di ajak kerja sama.

"Oh yaaaa??." Kan makin menjadi. Gun tuh suka banget bikin orang emosi.

"Minggir." Ujar Mew datar.

Gun tersenyum kikuk,lalu menggeser tubuhnya, memberikan jalan untuk Mew masuk. Siapa si yang berani melawan Mew.

"Gilirin Mew ngomong cuma satu kata aja tanpa basa-basi langsung ngasi jalan dasar pendek pilih kasi." Gerutu Off kesal.tetapi masih dapat di dengar baik oleh Gun.

"Bacot Lo!!." Ketus Gun.
.
.
Mew menatap Krist dan New datar,terlihat sangat serius membuat kedua cowo itu jadi sedikit gugup, biasanya tidak seperti ini.

"Apa yang Lo butuhin di sini Mew??." Tanya New, New mencoba bersikap biasa saja,membuat Tay yang duduk tidak jauh dari mereka tersenyum kecil.

"Informasi."

New menatap Krist,Krist mengangkat bahunya bingung "Informasi siapa??."

"Pui." Jawab Mew.

"Pui?? Poompuicharu? Anak baru itu??." Tanya Krist.

Mew menganggukan kepalanya,membuat New gemas ingin memukul wajah Mew,ngeselin banget,menguji kesabaran berbicara dengan Mew.

"Informasi seperti apa yang Lo butuhin??." Tanya New mencoba menekan emosi yang mulai bergejolak.

Mew melirik Zee yang di tangkap baik oleh cowo itu.

"Kita butuh semua informasi mengenai keluarga Pui,dan juga semua informasi kehidupan dia di masa lalu,semuanya,gk boleh ada yang ketinggalan." Ujar Zee.

"Buat apa??." Tanya Krist,ia sedikit penasaran.

"Gk perlu tau.24 jam waktu kalian" Mew berdiri dari duduknya,meninggalkan ruang OSIS yang tiba-tiba saja menjadi hening.

"Woww Mew ngomong berapa kata si?, bentar gue itung, satu..dua..tiga..empat..lima... Enam.. tujuh.. anjay tujuh kata, ada kemajuan anjirrr." Ujar Off hebohh membuat yang lain mengangguk setuju.

"Kutub selatan kita kayanya udah mulai mencair." Tong tersenyum senang.

"Gk.gk. kutub selatan kita gk boleh mencair, nanti kiamat anjirrrrrr." Tay berdiri dari duduknya, tak terima kutub nya mencair.

"Berisik yaa Lo pada di sini!." Teriak Gun kesal.

"Heh pendek Lo juga teriak-teriak anjirrr, suka gk sadar diri!!." Balas Off kesal.

"Banyak bacot ya Lo,keluar sonoh!!." Gun mengusir mereka dengan gagang penyapu yang ia pegang.

"Diem pendek,gue mau nemeninHany gue dulu." Tay tersenyum menggoda sambil menatap New, yang di tatap malah tengah asik berbicara dengan Krist untuk mencari cara agar cepat mendapatkan semua informasi itu.

"Lebih baik kita keluar,biarin mereka yang nyelesain ini semua, jangan di ganggu!!." Bright menarik Off dan Tay keluar sedangkan Tong merangkul bahu Zee.

"Lo yakin pada mereka Zee??." Bisik Tong.

"Yakin."

"Berapa persen??." Tanyanya lagi.

"100."

"Anjirrrrr." Tong terkejut, segitu percayanya Zee pada New dan Krist.

"Gue harap ini cepat selesai."







Dua chapter buat comeback nya aku..

Hehehehehee...

Jangan bosen-bosen ya. Maaf gk bisa balesin komen kalian di chapter yang tadi,tapi aku baca Ko, makasih yang selalu ngasi support, komen (komen²nya mood banget), dan juga Vote. berrati banget buat aku lohhhh hehehehe.

See you next chapter guysss....

Mine (ของฉัน)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang