28

2K 253 41
                                    

"ada apa dengan wajahmu?."

Mew melirik Tul sekilas, kembali menatap ponselnya yang tidak ada notifikasi sama sekali, ia terlihat memegang dua ponsel, satu ponsel khusus dan satu ponsel yang biasa ia gunakan untuk berinteraksi dengan teman lainnya.

"Meww kamu datang kesini untuk liburan kenapa wajahmu kusut seperti itu!!."

Tul menarik kedua ponsel Mew lalu menyimpannya kedalam laci nakas, menarik Mew agar duduk lebih dekat dengannya.

"Aku mencintai seseorang." Lirihnya pelan, memandangi wajah Tul yang terlihat menegang.

Tul menggelengkan kepalanya cepat "TIDAK!!! kamu tidak boleh dekat siapapun, kamu milikku Mew!!!."

"Aku memang milikmu, tapi aku mencintai orang lain!!."

"Ngga, kamu ngga boleh ngelakuin itu, kamu sudah bersumpah dihadapan kedua orangtua kita kalau kamu akan jadi pasanganku, kamu tidak bisa melanggar sumpah mu sendiri!!."

Mew menggeleng pelan, mengingat kata sumpah yang ia ucapkan dihadapan kedua orangtua mereka, kini sumpah itu menjadi bumerang untuk dirinya sendiri, dulu ia sangat yakin kalau ia hanya akan hidup bersama dengan Tul, tapi siapa sangka kalau seorang Gulf Kanawut mampu mencairkan hatinya yang membeku, hati yang sangat susah untuk dimasuki siapapun,bahkan Tul yang sudah dari kecil dengannya.

"Tul, tolong mengertilah."

"Yang aku mengerti kamu adalah milikku, kamu ditakdirkan untuk diriku,dan kamu tidak bisa merubah itu semua,ingat Mew kamu sendiri yang bersumpah dan tidak ada yang memaksamu, kamu sendiri yang memutuskan hal itu, dan kamu tidak bisa melanggar itu semua."

"Tapi aku MENCINTAINYA!!!!!."

"Apa kamu sudah mengungkapkan ke dia kalau kamu mencintainya?." Tul berujar pelan, Tul tidak bisa mendengar kalau ternyata lelaki yang ia cintai sudah menjadi milik orang lain, laki-laki yang sudah ia cintai selama bertahun-tahun ini

Mew menggeleng pelan "entah kenapa aku tidak pernah bisa mengungkapkannya."

Tul tersenyum lebar "Tuhan mendengar sumpah mu, dan Tuhan mengabulkan sumpah yang kamu lontarkan, Mew kamu milikku, kamu sendiri yang mengatakan kalau kamu adalah pasanganku, jangan membuat Tuhan marah Mew. "

Mew hanya bisa diam membisu, pikirannya melayang ke hal-hal indah yang ia lalui bersama dengan Gulf, senyuman manisnya, wajah cantiknya, tingkah menggemaskannya semuanya tersimpan rapih didalam pikirannya, ia tidak bisa, ia tidak bisa hidup tanpa Gulf, tapi sumpahnya membuat ia tidak bisa berkutik.

Tul meninggalkan Mew sendiri,ia juga perlu memenangkan diri, mendengar Mew mencintai orang lain membuat hatinya hancur, dan ia sangat marah pada dirinya sendiri, seharusnya, seharusnya ia tidak memperbolehkan Mew untuk kembali kesana maka ini semua tidak akan terjadi.

"Gulf aku merindukan mu,maafkan aku."

Bohong jika ia tidak merindukan Gulf dan bohong jika ia tidak terluka saat menyakiti Gulf karena tidak menemuinya sebelum ia berangkat kesini, dan bohong jika ia tidak memikirkan semua kata-kata yang di ucapkan teman-temannya.

Tingggg

Satu notifikasi khusus masuk kedalam ponselnya. Tubuhnya menegang saat melihat nama yang tertera dilayar ponselnya.

Papah Gulf

Hallo mew,
Apa yang terjadi dengan kalian berdua? Apa ada masalah?
Jika ada, maka selesaikanlah secepatnya, saya tidak mau anak saya tersakiti, dan jika kamu memang tidak serius maka tinggalkan anak saya sekarang, saya tahu semua yang terjadi dan tahu apa permasalahan mu!, Maka sekarang tinggalkan anak saya dan jangan pernah menemuinya lagi!!.

Mine (ของฉัน)Where stories live. Discover now