13

7K 851 71
                                    

Pui menatap keadaan sekitar, kelas masih kosong, didepan kelas 3B juga hanya beberapa murid yang sudah datang, Pui melangkahkan kakinya memasuki kelas, berjalan menuju salah satu meja, membuka laci Meja dan meletakan Kotak bekal berwarna biru, Pui tersenyum manis membayangkan orang yang ia sukai memakan bekal yang ia berikan. Pui berjalan menuju kursi nya, meletakan tas lalu keluar kelas.

Tidak lama datang Kao dan Gulf, Kao merangkul pundak Gulf sesekali berbicara.

"Cil kayanya gue gk bisa deh deketin tuh anak." Curhat Kao.

Gulf menggelengkan kepalanya, meletakan tasnya lalu duduk disusul Kao.

"Kenapa emangnya??."

"Tuh anak susah bener dideketinnya, so jual mahal padahal mah harganya sama kaya cabe."

Gulf mengangkat sebelah alisnya "Cabe mahal atau murah??."

Kao mengedihkan bahunya tak tahu "mana gue tau, emangnya gue penjual cabe."

"Tadi kenapa nyamain dia sama cabe??."

"Terserah gue Cil."

Gulf menatap Kao malas, membuka laci mejanya untuk meletakan buku Gulf dikejutkan dengan kotak bekal berwarna biru, Gulf mengeluarkannya lalu meletakkannya di atas meja. Kao yang melihat itu menatap Gulf.

"Lo bawa bekal??."

Gulf menggelengkan kepalanya "nggk."

"Lahh terus ini punya siapa??."

"Mana aku tahu, aku aja bingung."

"Coba buka Cil apa isinya."

Gulf menganggukan kepalanya, membuka tutup kotak dengan perlahan setelah tutup terbuka wangi nasi goreng tercium sangat nikmat, ini terlihat enak apalagi dengan penampilan yang sangat cantik, beberapa nugget dan sosis.

"Wisshh wanginya menggugah selera."

Gulf mengangguk setuju, tetapi ia tidak berani memakannya.

"Kenapa cuma di liatin??."

"Aku gk mau makan, aku takut ada racunnya."

Kao terkekeh "yaudah gue aja yang makan, dari wangi sama tampilannya kayanya ini enak Cil."

Kao menarik kotak bekal itu lalu mulai memakannya, suapan pertama, memang benar ini sangat enak. Lain halnya dengan Gulf, Gulf sama sekali tidak tergoda karena tadi dirumah ia sudah sarapan buatan Mamahnya. Selain itu Mew melarang keras Gulf memakan sesuatu yang tidak jelas asal usulnya, kalau sampe Mew tahu Gulf memakan makanan yang tidak jelas Mew bisa marah seminggu.

Sampai pada suapan terakhir Pui memasuki kelas bersama Chelse, mata Pui melebar saat melihat bekal yang ia buat susah payah malah dimakan sama Kao, sedangkan Gulf malah asik membaca buku.

"Ko Lo yang makan??." Pui menatap Kao dari samping membuat Kao menatap Pui tak mengerti.

"Lahh emang ngapah??."

"Ini bekal buat Gulf!!!."

Gulf yang namanya di panggil menoleh, menatap gadis yang baru beberapa hari menjadi warga kelasnya dengan bingung.

"Ouhhh ini dari Lo, makasih lohh ya, ini enak."

Pui menatap Kao kesal sambil menghentakan kakinya.

"Pui maaf, Gulf gk tau ini dari Pui, dan Maaf juga Gulf udah sarapan karena itu bekal yang Pui kasi dimakan Kao." Gulf berucap lembut, Pui yang mendengar suara Gulf jadi salting dan tersenyum lembut.

"Eeh iya gk papah ko Gulf." Pui menyelipkan rambut depannya ketelinga sambil menunduk membuat Kao memutar bola matanya malas sedangkan Chelse hanya menggelengkan kepalanya.

"Besok Pui buatkan bekal lagi ya??." Pui menatap Gulf penuh harap membuat Gulf jadi bingung sendiri.

"Ya ya Gulf."

"Eehh iya deh, boleh." Gulf tersenyum terpaksa.

Pui tersenyum lebar "Gulf mau di buatkan apa?? Pui bisa bikin makanan apa aja lohh."

"Eehh apa aja dehh."

"Oke nanti Pui bikinin sosis bakar ya sama nugget aja, biar Gulf makanannya gampang." Gulf mengangguk terpaksa.

"Kalau gitu Pui kekursi Pui ya, Bye Gulf." Pui berjalan kekursinya, Kao menatap Gulf lalu menggelengkan kepalanya.

"Mew tau abis Lo Gulf." Perkataan Kao sontak membuat Gulf jadi ketakutan.
.
.
.
Mew menghembuskan asap rokoknya, sesekali menyesap kopi yang Zee beli di depan sekolah.

"Bolos nih kita??" Tanya Tong.

"Lagian males banget kalo masuk kelas, paling cuma santay-santay guru kan lagi pada rapat buat ujian semester." Jawab Bright.

"Kita gk ada niatan liburan bareng nih??." Tanya Off. Maklum mereka jarang pergi bersama saat libur sekolah, karena kebanyakan menghabiskan waktu bersama keluarga.

Mew menggelengkan kepalanya "gue ke Amrik."

Tiga kata saja mampu membuat mereka paham apa yang di maksud Mew.

"Yaudah kita-kita aja." Usul Tay.

"Tapi mau kemana??." Zee bertanya, ia malas kalau sampai hanya wacana aja.

"Liburan ke Jepang Yoo, gue pengen ketemu kakek legend." Usul Off membuat semuanya menatap malas.

"Pengen Lo anjirr!!!." Ketus Bright, ia tahu apa isi kepala Off pasti ia pengen mencari informasi tentang sesuatu untuk menambah pengetahuan.

"Tapi bagus juga usulan Off." Tay menganggukan kepalanya.

"Si Gila otak Lo sama Off sama aja anjirrr!!." Tong menatap Tay kesal.

"Cari yang ada faedahnya." Saran Zee.

"Lahh itu banyak faedahnya, bisa menambah ilmu anjirr." Ujar Off menggebu-gebu.

"Gk. Gk. Gk. Kita pergi ke laut aja." Final Bright. Zee menganggukan kepalanya setuju yang di susul Tong juga, ia juga setuju, sedangkan Off dan Tay malah menatap kesal.

"Gagal deehh" batin Off dan Tay.

Mew membuang puntung rokoknya, menginjaknya lalu berjalan pergi "gue cabut." Ujarnya. Yang lain hanya menatap biasa, gk aneh Mew bertingkah seperti itu.

Mew menyusuri koridor kelas menuju kelas 3B, banyak yang menatap Mew terpesona, tidak ayal Mew memiliki banyak penggemar di Gerada bahkan ada yang membuat akun penggemar.

Tapi, tentu saja banyak yang tidak bisa mendekati, baru niat saja langsung dipatahkan karena Mew sudah membuat larangan itu kalau sampai dilanggar siap-siap aja keluar dari Gerada.

Mew berjalan santay memasuki kelas 3B matanya menatap sang pujaan penuh cinta, Gulf masih asik dengan bukunya sedangkan Kao sudah pergi kealam mimpi.

Mew menarik kerah seragam Kao membuat sang empunya terlonjak kaget.

"Anjink!!!." Kao mengumpat saat Mew menariknya dan mengambil alih tempat duduknya.

Mew menatap Kao tajam membuat nyali Kao langsung menciut.

"Pake aja Mew pake, gue mah baik." Ujar Kao sambil berjalan menuju kursi belakang yang kosong.

Gulf menatap Mew sambil tersenyum, Mew menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Gulf, merangkul pinggang Gulf lalu membawa kepala Gulf untuk bersandar di bahunya. Gulf menurut saja, Mew mengusap sayang rambut Gulf membuat Gulf semakin nyaman untuk membaca.

"Aku tahu apa yang terjadi hari ini, aku masih memantau mu, kita lihat sampai mana kamu berjuang mendapatkan milikku."











Hellooooo....

Aku lagi mau nantangin nih, heheheheh, kalau sampe besok vote nya sampe 400 aku bakalan update besok malamnya juga. Ini sampe besok aja ya.



Lagi ngetes Guyss hahahaha. Pan si. Maaf keun.

See you💙💙

Mine (ของฉัน)Where stories live. Discover now