17

6.2K 746 55
                                    

Haruskah saat ini Gulf melihat ini??, Menatap Mew yang tengah menatapnya dengan tatapan tajam penuh dengan kemarahan, Gulf sama sekali tidak mengetahui apa kesalahannya, selain satu hal yaitu kejujurannya.

Kemarin malam, saat mereka tengah bersama duduk di ruang tengah dengan layar TV yang menyala, sesekali Mew menciumi pipinya, hingga suara beratnya membuat tubuh Gulf sedikit bergetar, hanya satu kalimat yang Mew ucapkan.

"Janji padaku, jangan pernah berhubungan, dekat, atau menerima apapun yang Pui berikan."

Dengan mantap Gulf menganggut.

"Aku berjanji."

Dan lihat, siang ini, di kantin, Mew menatapnya dengan tatapan yang tidak pernah Mew berikan pada Gulf, Gulf melihatnya dengan jelas, rasa bersalah langsung hinggap di hatinya. Gulf hanya jujur dan mengatakan kalau Pui memberikan kotak makan siang padanya, Gulf tidak menerimanya, karena Gulf memandang Pui teman terpaksa Gulf menerimanya. Haruskah Mew seperti itu?.

"Hahaha Janjinya Palsu."

Degg

Gulf mematung,tawa Mew,tawa penuh rasa kecewa,Gulf memandang punggung tegap Mew yang berjalan menjauh, bukan tanpa alasan,Mew hanya meminta janji,Mew hanya ingin melihat seberapa serius Gulf dan seberapa pedulinya Gulf padanya, tetapi sepertinya Gulf sama sekali tidak respect padanya. Miris Mew ingin sekali menghajar siapapun yang ada di hadapannya.

Wajahnya memang datar tapi bukan berarti orang lain tidak dapat merasakan aura yang Mew keluarkan, Mew tidak marah, tetapi dia hanya sedikit kecewa, tetapi apakah Mew bisa melihat dari sudut pandang lain??.

Gulf terduduk, termangu di atas ranjangnya, dengan headset di kedua telinga, merebahkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya tetapi jarang - jarang ia gunakan, menutup perlahan matanya dengan lampu tidur sebagai penerang.

YANG NGGK MAU BACA NARASI TERLALU BANYAK SKIP CHAPTER INI!!!!!

Lagu-lagu kesukaan Gulf berputar, dengan melodi yang mampu membuat hati Gulf sedikit bergetar,otaknya memutar kejadian demi kejadian, dimana ia berdiri di sana, menunggu, dan menunggu.

Jika kalian berpikir Gulf enak-enak saja bersama dengan Mew, tidak, kalian salah, Gulf mengusap air matanya yang perlahan jatuh membasahi pipinya, ingatan dimana ia selalu menunggu Mew di atas kasurnya, memandang ponselnya berharap notifikasi berbunyi, berpikir positif kalau lelaki itu hanya sekedar kumpul bersama sahabat-sahabatnya.

Tetapi sekali lagi, kenyataan seakan menamparnya telak, ia bukan siapa-siapanya, Gulf bukan siapa-siapa Mew.

Bolehkah Gulf berpikir ia berhak marah atas tindakan lelaki itu padanya saat itu??. Tidak, Gulf bukan siapa-siapa Mew, mau bagaimana pun ia tidak akan pernah bisa melarang Mew apapun.

Mew memang mencintai Gulf dan Gulf pun mencintai Mew, tetapi apakah ini cinta?? Mew sama sekali tidak mendengarkan penjelasannya, Mew hanya melihat setiap pesan penjelasan yang Gulf kirimkan.

Gulf ingin menyerah.

Lelah rasanya.

Gulf mudah di bujuk tetapi lelaki itu sangat sulit untuk di bujuk, Mew benar-benar sangat sesuka hatinya. Apasi yang Gulf inginkan??.

"Bisakah Mew tidak seperti ini??."

"Bisakah Mew tidak marah?."

"Bisakah Mew mencerna dengan baik setiap kata demi kata yang Guf kirimkan?."

"Bisakah Mew berpikir positif?."

"Apa bisa Mew mengerti perasaanya walau hanya sedikit??."

Gulf menggelengkan kepalanya, tidak, dan jawabannya adalah tidak, tidak akan pernah. Tekad Gulf sudah bulat,ini adalah pesan terakhir Gulf, ia tidak akan mengaktifkan ponselnya mulai malam ini, Gulf tidak akan menunggu pesan-pesan Mew lagi, Gulf tahu Mew tidak akan pernah mencarinya, Mew tidak akan khawatir padanya dan Mew tidak akan pernah menspam nomor Gulf dengan berbagai rayuan.

Gulf tidak pernah merasakan Mew meneyepam nomornya dengan berbagai pesan rayuan bahkan hanya 2 pesan itu sudah lebih baik dari pada tidak sama sekali.

Terserah km mau bls chat aku atau nggk, terserah km mau apa, terserah km mau ngapain aja, marah silakan,nggk mau maafin aku silakan, terserah semuanya terserah kamu.aku udh jelasin semuanya, terserah kamu mau nyernanya gimana.

Aku lelah, aku ingin menenangkan pikiran ku, aku tahu kamu tidak akan pernah mencariku, Sampai jumpa Mew.

Pesan itu terkirim tetapi belum di baca, Gulf mematikan ponselnya, menyimpan ponsel itu didalam lemari pakaiannya. Menutup akses Mew untuk menghubunginya.

Seminggu kedepan libur, ada rapat dan berbagai persiapan untuk ujian yang akan dipersiapkan pihak sekolah,pihak sekolah memperbolehkan siswa kelas 3 untuk datang ke sekolah hanya untuk konsultasi ataupun meminjam buku selebihnya tidak boleh.

Gulf menata pakaiannya kedalam koper, pertengkaran seperti ini memang pernah terjadi tetapi Gulf tahu, Saatnya untuk istirahat sebentar, saatnya untuk melupakan sejenak kalau Mew tengah hadir di hatinya.

Saatnya liburan dan mejernihkan otaknya, pikirannya sedikit kacau, ia harus tahu kalau Cinta tidak akan sebodoh ini. Jatuh cinta memang banyak konsekuensinya dan Gulf tahu itu, tetapi untuk saat ini ia hanya ingin istirahat sebentar.

Hanya sebentar saja na.
.
.
.
Wajah kecewa Mew memang tidak terlalu kentara, yang lainnya bahkan tidak menyadarinya, tetapi tentu dirinya tengah terbakar api kemarahan, api yang berkobar itu mampu membuat Mew tidak bisa berpikir jernih, setiap chat yang Gulf kirimkan memang Mew baca, dan chat terakhir belum ia buka.

Mew sekarang tengah duduk dengan yang lain. Memandang ponselanya dengan datar sedatar-datarnya. Memang kesalahan Gulf dapat di maafkan tetapi entahlah Mew sedang banyak pikiran sehingga mempengaruhi hal itu.

"Bos mau minum apa??." Off bertanya, hanya ingin mendinginkan suasana yang sedari tadi panas mencekam.

Mew menggelengkan kepalanya, sama sekali tidak berminat memasukan apapun kedalam mulutnya.

Bright menepuk bahu Off pelan "biarin dulu, dia ada masalah, kalau sampai kita ngusik dia, bisa-bisa langsung bangkit singanya."

Off terkekeh pelan, mereka tidak tahu apa masalah Mew saat ini tetapi yang ada di dalam pikiran mereka sepertinya ini bukanlah masalah Gulf karena Mew dan Gulf sudah baikan kemarin, masa mau berantem lagi.

"Lo mau kopi nggk Zee?." Tanya Off, Zee menganggukan kepalanya, tenggorokan sedikit seret.

"Lo mau pergi sama siapa Off?." Tanya Tong.

"Sama Tay, Lo semua jagain bos, takut ngamuk doank." Off terkikik geli tanpa rasa takut.

"Di jatuhin dari atas gedung ini K.O Lo Off." Tong terkikik geli yang di sambung tawa keras dari Bright dan Tay.

Sedangkan Mew tetep pada dunianya saat ini.






See you Guyss.....

Mine (ของฉัน)Where stories live. Discover now