18

4.9K 639 67
                                    


Gulf memandang pemandangan indah dari atas gedung apartemennya,lelaki manis itu meneguk segelas jus jeruk guna menghilangkan dahaganya, terhitung sudah empat hari ia berada di sini, dan ia sama sekali tidak mendapatkan kabar apapun dari Mew.

Gulf sebenarnya sudah ingin melupakan masalah itu, tetapi tidak ada itikad baik dari Mew membuat Gulf enggan memulainya lebih dahulu. Gulf memandang Poto Mew dan dirinya,terasa indah dan penuh kebahagiaan,tetapi itu semua hanyalah sebuah Friendzone.

Kembali kepada Mew lelaki itu seperti tidak merasa kehilangan, bahkan ia malah asik meminum segala jenis minuman yang ada di Club malam ini, walaupun usianya masih sangat remaja tetapi tidak ada yang berani menegurnya,kekuasaan bermain didalamnya.

Gulf Kanawut Traipipatanapong, nama yang indah, nama yang terukir di hatinya,tetapi ia tidak bisa memilikinya. Huhh menyebalkan, tetapi biarkan karena Mew tahu sejauh apapun Gulf pergi dan sekejam apapun takdir mempermainkan mereka,Gulf tetap miliknya.

Waktu ujian tinggal 2 hari lagi, dan Gulf sudah kembali ke tanah kelahirannya, menarik kopernya masuk kedalam Mension yang di sambut senyum manis dari wanita cantik di hadapannya.

Poompuicharu.

"Aku menunggumu sangat lama Gulf." Pui menubruk tubuh Gulf, melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping Gulf, memberikan kecupan singkat di leher jenjang Gulf.

Gulf hanya diam, ia sangat terkejut, bagaimana mungkin Pui bisa mengetahui Mension utama keluarganya dan bagaimana bisa Pui bisa mengetahui kepulangannya.

"Gulf, jangan bengong saja,ayo masuk, kamu perlu istirahat sayang."

Dan lagi. Pui sangat berani memanggilnya sayang membuat Gulf semakin tidak mengerti apa yang terjadi.

Pui memilih acuh,menarik tangan Gulf lembut,membawa Gulf memasuki lift menuju kekamar lelaki itu. Gulf bak anak kecil hanya menurut kemana pun Pui membawanya. Hingga kini mereka telah sampai di kamar luas milik Gulf.

Pui meninggalkan koper Gulf di dekat pintu, mengunci pintu memandang Gulf yang masih bergelut dengan pikirannya, Pui mendorong tubuh Gulf dengan kuat membuat Gulf jatuh tepat di tengah-tengah kasur dengan sekarang tubuh Pui di atasnya.

"P.. Pui? Apa yang kamu lakukan??."

Pui hanya diam, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Gulf.

"Kamu memang sangat cantik, tetapi kamu pria Gulf, tetapi tidak apa-apa karena aku menyukai pria dan juga wanita."

Pui menyerang Gulf dengan ganas,Pui menyesap bibir Gulf hingga membuat Gulf tidak dapat memberontak,Gulf tidak mengerti kenapa Pui bisa sekuat ini, padahal ia adalah wanita,tetapi tatapan Pui membuat Gulf sedikit takut.

Tanpa Gulf sadari,Pui memasukan sebuah pil kecil yang sedari tadi ia simpan didalam mulutnya,memasukan pil itu kedalam mulut Gulf menggunakan lidahnya hingga tak lama kesadaran Gulf hilang.pui menyeringai.

"Tidak ada siapapun yang bisa mendapatkan mu kecuali aku,bahkan kakakku sendiri.

Kita lihat,sejauh apapun kuasa Mew dia tidak akan bisa melawan diriku." Pui mengecup bibir Gulf sekali lagi,rasanya manis dan Pui menyukai itu.
.


.
Bright menatap Tong sedangkan Tong menatap Off, Off menatap Tay dan Tay malah menatap Zee, sedangkan Zee malah menatap mereka berlima dengan tampang aneh dengan dengusan sebal.

"Lo natap gue kaya gitu lagi, mati Lo pada!!." Tunjuk Zee tepat di wajah Tay membuat Tay tersenyum konyol.

"Tenang Brother ngegas Mulu kerjaannya." Tay terkekeh pelan.

"Mending kita buka Coffee shop kita,dari pada gabut gk guna di sini." Celetuk Tong

"Lo bilang gk guna Tong??." Tanya Off tak percaya "Lo mau gue aduin sama si Bos?." Tunjuk Off pada Mew yang tengah berdiri tidak jauh dari mereka, menikmati angin malam yang menerpa wajah tampannya.

"Yakin Lo gk berani??." Tanya Off sekali lagi.

"Oouhhh tidakk.. itu bisa di bacarakan kawan." Tong mengelus bahu Off pelan.

"Dasar mental kerupuk." Celetuk Bright.

"Songong Lo." Kesal Tong.

"Dasar banyak bacot." Zee berkomentar.

Mereka berenam kini tengah berada di atas gedung apartemen milik Mew, menikmati keindahan malam bersama, sebenarnya poin utamanya bukan itu melainkan menemani sang kutub selatan agar tidak larut dalam kegalauan yang dapat membakar jiwa dan raga,apalagi setelah beredar Poto Gulf dan Pui yang di unggah Pui di akun sosmednya,Poto dengan tangan yang saling menggenggam,Mew melihat itu dan Mew tahu sekarang mereka berdua tengah berada dimana.

"Zee mending Lo samperin Mew,gue rada takut kalo nanti pas masuk sekolah ada perang dunia ke tiga." Bright memberi saran, beredarnya Poto itu bukanlah hal yang baik untuk hubungan Mew dan Gulf dan juga akan menjadi bencana bagi orang-orang yang ingin mencari masalah dengan Mew,karena kapan saja emosi yang Mew pendam akan meledak seperti bom waktu.

Bright takut itu, karena bagaimanapun Bright jauh lebih mengenal Mew dari pada mereka.

Zee memandang Mew,memang wajah lelaki itu seperti biasanya,tetapi jika diperhatikan lebih detail lagi ada kecemburuan dan juga kemarahan yang tersimpan di dalam mata Mew,ini salah Mew,Mew yang tidak tahu tempat saat cemburu,jadilah orang ketiga memanfaatkan keadaan ini untuk merusak hubungan mereka berdua.

Lagi,Mew tidak peka,seharusnya saat Gulf memutuskan pergi keluar negeri Mew menyusul Gulf dan menyelesaikan masalah mereka berdua,bukan malah mabuk setiap malam dan memperhatikan dari jauh,dasar manusia satu ini.

Zee beranjak, mengambil posisi tepat di samping Mew. Menepuk pelan bahu sahabatnya itu.

"Cemburu dapat menghancurkan segalanya, cemburu tidak akan menyelesaikan masalah,turunin ego Lo,kalo Lo mau semuanya kembali baik-baik aja.kita gk tau siapa Pui,tapi melihat dari story yang dia buat dan Lo bilang itu adalah kamar Gulf,gue yakin Pui bukanlah orang sembarangan,itu karena dia bisa masuk kedalam mension keluarga Traipipatanapong,dan sepertinya dia mencoba menggeser posisi Lo di dalam keluarga itu."

Perkataan Zee sontak membuat pikiran Mew kembali terbuka, jujur saja otaknya seperti tidak berfungsi dengan baik, gara-gara cemburu ia tidak dapat berpikir jernih.

"Yang gue tau Gulf hanya suka dan cinta sama Lo,dan gue yakin adanya Pui di Mension utama milik Gulf itu bukan karena kemauan Gulf,karena yang kita tahu Gulf baru pulang hari ini."

Dan see, mereka berenam memang selalu memantau Gulf, bukan hanya kemana Gulf pergi tapi apa saja yang ada di dalam ponsel pribadi Gulf,sebenarnya untuk isi ponsel hanya Mew yang tahu,tapi karena emosinya itu membuat Zee menghack isi ponsel Gulf. Dia tidak mau kesalahpahaman ini semakin menjadi-jadi.

"Kita ikuti permainan gadis itu?atau kita hancurkan sekarang juga??."



Heelloo maaf update lama yaaa.

Semoga masih sukaa yaa.

See youuu...



Mine (ของฉัน)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang