31

1K 121 39
                                    

"kamu yakin bahagia bersamanya?. Tidak rindu padaku?"

xx.Xx



Gulf mengernyit heran melihat note yang tertempel didalam lokernya. Mengedarkan matanya ke sekeliling tempat loker, tempat ini sepi, mengedihkan bahunya acuh Gulf memilih mengambil buku yang saat ini ia butuhkan.

Kakinya melangkah dengan riang kedalam kelas, saat ini hidupnya jauh lebih baik dan bahagia tentunya, jika saja dulu Kao tidak menyadarkannya entah seperti apa dirinya sekarang.

"Gulffffff!!! Hosshh.. hosshh.."

Gulf menatap Nunew yang sedang mengatur nafasnya "kamu kenapa?."

"Kenapa? Lo ngga ada bilang kalau hari ini ada kuis!!."

Gulf melebarkan matanya, tangannya menarik tangan Nunew, mereka berlari di lorong kelas membuat Nunew kewalahan mengikuti kaki panjang Gulf, udah cape tambah cape, Nunew jadi sebal.

Nunew adalah teman Gulf di kelas, mereka berdua bertemu untuk pertama kalinya saat masa perkenalan kampus dan sampai sekarang mereka sekelas.

Mereka memasuki kelas membuat seluruh pandangan kelas menatap kearahnya, menghela nafas, Gulf berjalan santai kearah kursinya yang bersebalahan dengan Nunew.

"Lo mau bunuh gue ya?."

"Nggak usah ngadi-ngadi, aku ngga sejahat itu."

"Nyenyenye, kalau mau ngeledek bilang, udah tau kaki gue pendek dan Lo dengan seenaknya ngajak gue lari, ngga mau tau, nanti traktir makan di kantin!."

Gulf menatap Nunew jengah memilih menganggukkan kepalanya, sudah kaya ko kelakuan kaya orang miskin.

Nunew memiringkan tubuhnya, menatap Gulf lamat-lamat membuat sang empunya heran "kamu kenapa?."

"Tadi gue liat orang ngeliatin Lo terus pas di loker, posisinya dia kaya sembunyi gitu mangkanya gue langsung lari takut Lo di apa-apain."

"Orang? Apa dia orangnya yang naro note di loker aku?."

"Note? Mana? Coba liat." Gulf merogoh saku jas nya lalu memberikannya pada Nunew.

"Apa maksudnya? Aneh bener?, Lo kenal sama dia? Apa ada seseorang yang Lo curigain?."

Gulf menutup telinganya,  mulut cempreng Nunew tuh membuat kepalanya pening "ngga tau, ngga ada juga yang aku curigain, nanti aku kasi tau Bright aja." Nunew mengangguk setuju, dia masih memikirkan siapa orang yang berani bermain pada Gulf, lihat saja ia akan menendang bokong orang itu kalau sampe menyakiti teman cantiknya ini.

++++

Bright merengkuh tubuh mungil Gulf, memeluk erat orang yang sangat ia cintai, sesekali bibir tipisnya mencium pucuk kepala Gulf sedangkan si empunya sedang mengarungi mimpi setelah seharian kuliah dan praktek laboratorium yang membuat energinya terkuras, karena itulah saat ini ia memilih tidur di dalam pelukan sang kekasih untuk mengisi energinya.

Melirik jam diatas nakas yang sudah menunjukan pukul 20:30, Bright memilih membangunkan Gulf, lelaki manisnya belum makan malam.

Bright mengecupi bibir tipis Gulf, tapi Gulf sama sekali tidak terganggu, melumatnya pelan tetapi tetap saja Gulf tidak bereaksi, bagaimana pun Gulf harus makan, ia sama sekali tidak mau Gulf sampai sakit.

Bright menyeringai, membuka celana pendek Gulf menyisahkan celana dalam putih yang mencetak jelas bagian privasi Gulf. Bright menatap lapar paha putih Gulf yang sempurna, menempatkan tubuhnya di tengah-tengah kaki Gulf, bright mengecupi seluruh bagian paha dalam Gulf, merasa kurang puas Bright membuka celana dalam Gulf membuat bagian bawah Gulf terlihat jelas, menjilat bibirnya Bright membuka seluruh pakaiannya.

Mine (ของฉัน)Where stories live. Discover now