2

15.5K 1.1K 92
                                    

Gulf saat ini masih di Apartemen Mew, Mamah dan Papahnya sedang bekerja di Luar negeri, Mamahnya menitipkan Gulf pada Mew karena takut Gulf kesepian di rumah sendirian.

"Mew bisakah kamu memberikan baju, aku kedinginan".

Mew yang tengah bermain game di ponselnya melirik Gulf sekilas lalu menepuk sofa kosong di sampingnya, mengisyaratkan Gulf untuk duduk.

Gulf menurut lalu duduk di samping Mew, Mew merebahkan tubuhnya di pangkuan Gulf hingga membuat wajahnya berhadapan langsung dengan perut dan tonjolan milik Gulf.

Cupp

Mata Gulf melotot melihat tingkah Mew yang sedang menciumi adiknya, tangan Gulf menahan kepala Mew sambil menggeleng brutal.

"Jangan Mew".

Mew tidak peduli, ia tetap menciumi adik Gulf membuat Gulf menutup matanya.

Mew bangun dari posisinya, menarik Gulf agar berhadapan dengannya, Mew menangkup wajah Gulf, melumat bibir ranum Gulf lalu menarik Gulf dalam pelukannya.

Gulf mencoba mendorong tubuh Mew tetapi hasilnya NOL besar.

"Mew cukup... Ssshh . Mew."

Mew tidak menggubris, kini ia malah menyusu pada puting Gulf membuat Gulf mendongakan kepalanya keatas dengan mulut yang terbuka, memberikan kesan yang sangat sexy untuk putra semata wayang keluarga Traippipatanapong itu.

"Kau.hanya.milikku."

Tiga kata itu mampu membuat tubuh Gulf merinding, Mew mengatakannya dengan suara tegas dan dinginnya, Mew mengangkat tubuh Gulf membawanya kedalam kamar Mew, Ini sudah malam, mereka harus tidur karena besok sekolah.

Pagi harinya Mew mendapati Gulf yang masih tertidur pulas, Mew mengecup beberapa kali bibir Gulf lalu menyelimuti Gulf sampai lehernya. Mew berjalan kekamar mandi dengan seragam sekolahnya setelah selesai ia membuat sarapan juga makan siang untuk Gulf, Mew meletakan itu semua di meja yang ada di kamarnya, meninggalkan Gulf yang masih mengarungi mimpi indahnya, Mew berjalan keluar kamar mengunci pintu kamarnya dari luar dengan sistem Cctv kamar hidup.

Pagi hari di parkiran SMA Gerada sudah di penuhi cewek-cewek yang menyandang cewek hits se-Thailand itu, sebut saja Grace, Zom, Goy dan Mild. Mata indah Zom terus saja melirik gerbang utama tetapi yang di tunggu-tunggu belum juga menampakan batang hidungnya.

"Isshh Mew mana si??". Zom berdecak kesal. Menunggu sang pujaan hati tapi belum terlihat juga.

Grace yang tengah asik melihat ponselnya tiba-tiba terkejut melihat berita yang terpampang jelas di medsos milik cowok-cowok nakal yang mereka beri nama Gerada'In.

Gerada'In
Menang atau Mati??
Lihat kami di jalan utama pagi ini, kita lihat apakah SMA Ganya bisa mengalahkan Gerada dan juga Driva?

Driva - 4 April
Zee


"Anjirrrr guys liat ini Zee buat status di akun resmi mereka". Grace memamerkan ponselnya membuat Zom, Goy dan Mild mendekat.

"Anjirr, Lo mau ke sana gk Zom??".

"Gk usah nanya ayo kita berangkat sekarang".

Mereka pergi meninggalkan sekolah, tidak peduli bel masuk akan berbunyi sebentar lagi.

Mew, Zee, Tay, Off, Bright, dan Tong tengah duduk santai di atas motor sport mereka, Zee memutar ponselnya setelah mengumumkan akan ada pertempuran Driva dengan Gers ( Genk yang terkenal di Ganya).

"Joss udah baca??" Tanya Tay. Tay mewakili pertanyaan Mew, di rasa sang ketua tengah menatap Zee membuat Tay langsung peka.

"Gue rasa udah."

"Sesuai rencana nih ya??." Off bertanya, ia malas merancang rencana pertempuran lagi ya walaupun di bantu Bright dan Tong tapi tetap saja malas.

Mew menganggukan kepalanya tetapi pandangannya tetap pada ponselnya yang sedang menampilkan rekaman Cctv di kamar, di sana Gulf sedang berdecak kesal saat tidak bisa membuka pintu kamar, ia juga mencoba membuka lemari tetapi tetap saja. Kini Gulf tengah berjalan menuju sofa dan menemukan baju, awalnya ia bahagia tetapi setelah ia lihat, membuat wajahnya kembali cemberut, Mew tersenyum kecil melihat tingkah Gulf.

"Ada yang lagi bahagia nih." Tong berseru membuat yang lain bersorak, Mew kembali mendatarkan wajahnya.

"Kayanya Gulf gk masuk sekolah". Bright nyeletuk, ia tidak lihat Gulf tadi saat masuk ke kelas, Bright kebetulan sekelas dengan Gulf sedangkan yang lain satu kelas dengan Mew. Tetapi kemarin saat Mew masuk kedalam kelas dan membawa Gulf pergi ia tidak berada di kelas melainkan bolos dengan yang lain.

"Lohh tumben?." Tay bertanya, ia selalu heran, setiap mereka akan bertempur Gulf selalu tidak masuk kelas.

"Biasalah di kurung pawangnya" Zee menghembuskan asap rokoknya. "Masa iya kalian masih gk peka aja" Zee melanjutkan.

"Ia juga apa kata Zee". Yang lain membenarkan, sedangkan sang bahan pembicaraan malah masih asik melihat sang pujaan tengah makan dengan wajah cemberut dan baju yang sangat menggoda itu.
.
.
.
"Apa kalian udah nemuin apa titik kelemahan Mew??" Joss menghembuskan rokoknya, menatap teman-temannya yang lain.

Dion dan Gara saling tatap lalu menggelengkan kepalanya.

"Gue dapet info dari cewe gue kalau Mew ngedeketin salah satu cowo di sekolahnya".

Joss mengangkat alisnya "cowo?? Siapa??".

"Kenal putra Traippipatanapong??".

"GULF?!!!!". Joss berdiri dari duduknya, tangannya mengepal mendengar berita itu.

"Kalian serius??".

Gara menganggukan kepalanya "Goy bilang gitu ke gue".

"Sialan!!!".









Halloo.. akhirnya bisa update hehehheeh, masih nunggu kah??.


Kayanya untuk bulan ramadhan aku bakalan off update, tetapi kalau tiba-tiba aku update anggap aja khilaf 😂.

Nanti pas selesai Ramadhan lanjut lagi kaya biasanya..

Nyari pahala dulu.

Maaf kalau ada pembaca cerita ini yang non, aku izin off sebentar ya🙃

See you guyyy💙💙💙💙

Mine (ของฉัน)Where stories live. Discover now