06. Ternyata dia...

451 16 0
                                    

Langit mulai gelap, Divya beserta trio kampret sudah pulang sejak lima menit lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langit mulai gelap, Divya beserta trio kampret sudah pulang sejak lima menit lalu.

Sekarang Kamelia sedang membereskan bekas camilan mereka tadi. Terdapat bungkus makanan dimana-mana. Siapa lagi pelakunya kalau bukan trio kampret.

Kamelia benar-benar lelah hari ini. Harus membantu Divya yang mau berubah. Belum lagi mereka bertiga yang selalu bikin pusing dirinya.

"Benar-benar menyebalkan!" umpat Kamelia.

Setelah membereskan ruang tamunya. Kamelia pergi ke dapur. Kemudian, ia mengambil soda dari kulkas.

Saat ia membuka lemari es, Kamelia menghela nafas menatap kulkas hampir kosong. "Hah..., sial banget hidup gue," keluhnya.

Stok yang dia siapkan untuk satu bulan hanya cukup satu minggu karena ulah trio kampret.

Dan terpaksa dia harus pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhannya. Kamelia bergegas mengambil jaket di kamarnya.

Kemudian, ia melangkah keluar apartemen untuk pergi ke supermarket dengan jalan kaki karena jaraknya cukup dekat.

Kamelia memasuki supermarket, ia menelusuri setiap rak dan menaruhnya di keranjang. Dia membeli berbagai camilan dan minuman soda untuk menggantikan stok yang dihabiskan trio kampret.

Dia juga membeli sedikit sayur dan buah-buahan. Setelah itu, ia menuju kasir untuk membayar belanjanya.

"Semuanya 265 ribu," ucap kasir tersebut. Kamelia memberikan uangnya kepada kasir itu. Setelah itu, ia melangkah keluar dari supermarket dengan kantong belanjaan di kedua tangannya.

Kemudian, ia menatap langit yang diterangi bulan purnama. "Hari yang melelahkan!" ucapnya berdiri di depan supermarket.

Lalu ia melangkah kembali menuju apartemennya.




🍂🍂🍂




Saat tengah bermain game, tiba-tiba dia merasa ingin membunuh seseorang. Hasratnya yang begitu kuat membuatnya beranjak dari sofa dan bersiap bergegas keluar mencari mangsa.

Tidak beberapa lama kemudian, akhirnya ia melihat seorang laki-laki berumur sekitar 20an sedang berjalan sendirian di sebuah jalan yang sepi.

"Haha! Akhirnya ketemu juga! Bersiaplah menjadi karya seni selanjutnya!" kekehnya.

Dari arah belakang, dia melangkah mendekati laki-laki tersebut. Sambil membawa sebuah kayu. Lalu, memukul tekuk belakang orang itu menggunakan kayu tersebut.

Laki-laki itu jatuh pingsan, dia bergegas dan membawa orang itu ke gang yang sepi.

Kemudian, ia pun melancarkan aksinya. Seringai iblis muncul dari bibir tipis miliknya. Menatap penuh minat pada orang di depan. Senang rasanya mendapatkan mangsanya.

Tidak berapa lama, laki-laki tersebut tersadar dari pingsannya. Ia melihat seorang berhoodie hitam sedang berdiri menatap dirinya dengan tajam dengan seringai di bibirnya.

Revenge the sweet [ Finish ]Where stories live. Discover now