33. Fighting

220 10 0
                                    

Putar mulmed-nya biar terasa feelnya👌

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Putar mulmed-nya biar terasa feelnya👌

Kamelia melayangkan tinjunya namun berhasil ditangkis. Tak ingin menyerah dia terus melayangkan pukulan ke titik vital yang bisa membuat lawan mengalami cidera cukup parah. Akhirnya, dia berhasil melayangkan tinjunya di bawah dagu pria berbadan kekar itu.

Dan mereka berhasil menumbangkan mereka satu persatu. Tersisa satu orang yang memberi mereka perintah tadi.

Kamelia langsung saja menghajarnya tapi laki-laki itu berhasil menghindari gerakannya. Sampai Ansel datang membantunya dan menyuruh pergi.

Kamelia pun langsung menuruti perintah Ansel. Baru saja ia masuk pria-pria berbadan kekar langsung menghadang dirinya. Ia melihat itu menyiapkan pistol dan siap untuk ditembakkan.

Dia menodongkan pistolnya dan menembakkan ke orang-orang yang menghalangi jalannya. Dengan tatapan tajamnya ia menembakkan peluru dalam pistol tersebut. Sehingga membuat beberapa dari mereka berhasil dilumpuhkan.

Selain itu, dia juga berusaha menghindari setiap serangan yang diberikan kepadanya. Meski dia sedikit kewalahan karena jumlah mereka yang banyak.

Sedangkan ia hanya seorang diri sebab Ansel masih mengurusi masalah di dekat pintu masuk.

Kamelia melangkah maju sambil menembakkan peluru pistolnya pada orang-orang yang menghalangi dirinya hingga ia berhasil melewati mereka.

Setelah itu, ia bingung mau kemana karena ada dua arah berbeda. Antara ke kanan atau ke kiri.

Pada akhirnya, ia memilih ke kanan untuk mencari ruang tempat bos mereka berada.

Disisi lain, Ansel tengah bertarung dengan yang lainnya. Dia terus mengerahkan kemampuannya meski ia sudah lelah sebab jumlah yang begitu banyak.

"Hah...hah...." Ansel kembali melayangkan tinjunya pada lawannya. Meski jumlah mereka tak sebanding dengan dirinya. Dia tetap mengerahkan kemampuannya.

Saat ia ingin melayangkan pukulan ke orang yang ada dihadapannya. Tanpa disadari dari arah samping seseorang mengarahkan pisau kearahnya. Tak sempat menghindar akhirnya pisau itu berhasil menggores bahu dilengannya.

"Aish!" Ringisnya pelan. Memegang bahu kanannya ketika merasakan perih dilengan kanannya. Ansel menatap nyalang orang yang telah melukainya. Dengan emosi yang tinggi ia menghajar orang itu dan merebut pisaunya. Lalu ia arahkan ke pisau itu kearah perut laki-laki tersebut.

Jleb!

"Akh!" Teriak pria itu.

"Terima dan rasakan sakitnya!" Ujar Ansel sinis.

"Berani-beraninya lo sama gue!"

"Gue bakal buat lo merasakan sakit yang sesungguhnya!"

"Rasakan ini!" Menusukkan pisau ditangan lebih dalam. Dan membuat laki-laki berteriak kesakitan, " Akh!" Sedangkan, Ansel tersenyum melihat orang dihadapannya saat ini kesakitan.

Revenge the sweet [ Finish ]Where stories live. Discover now