43. Bersama

215 8 0
                                    





Di sebuah kamar yang terlihat mewah itu terdapat sepasang manusia sedang tidur. Meski hari sudah menunjukkan pagi hari tapi sepertinya sinar matahari pagi tidak cukup untuk membangunkannya.

Hingga akhirnya terdengar suara lenguhan diantara mereka. "Ugh," lenguhnya. Dia menggerakan tubuhnya namun ia merasa aneh karena dirinya sulit menggerakkan tubuhnya seperti ada sesuatu yang menahan.

Perlahan-lahan ia membuka matanya dan hal pertama yang ia lihat adalah seseorang yang sedang terlelap disampingnya. Lalu ia mengalihkan tatapannya kearah tangan dia yang tengah memeluknya.

Dan hal itu mampu membuatnya ingat apa yang terjadi semalam hingga akhirnya mereka tertidur dengan berpelukan. Dimana ia menangis di pelukan dia sampai dirinya masuk ke alam mimpi. Itu membuat dia merasa malu. Malu karena dia melihat ia menangis semalam.

Ditatapnya wajah tampan dihadapannya. Tanpa sadar tangannya terulur untuk mengelus wajah dihadapannya ini. Dia merasakan halus kulit orang itu. "Tampan," ucapnya pelan. Kemudian, ia tersenyum tipis.

"Eugh." Ansel mencari posisi nyaman untuknya karena ia seperti terganggu dengan sentuhan Kamelia.

Setelah itu, Kamelia melepaskan tangan Ansel yang tengah memeluknya dengan pelan agar tidak membangunkannya. Setelah terlepas, ia mulai beranjak dari kasur lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan muka dan gosok gigi.

Beberapa menit berlalu, Kamelia keluar dari kamar mandi. Lalu ia menatap Ansel yang masih tertidur. Setelah itu, ia melangkah keluar kamar menuju dapur untuk membuat sarapan mereka nanti.

"Ugh!" Ansel terbangun dari tidurnya. Lalu, ia membuka mata dan mendapati kasur kosong. Dia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Kamelia tetapi tidak ada.

Kemudian, ia memutuskan untuk beranjak dari sana. Dan melangkah keluar kamar. Ia menuruni tangga satu per satu lalu berjalan kearah dapur. Sesampainya disana, ia melihat Kamelia sedang memasak sesuatu.

"Lagian ngapain?" Tanyanya. Kamelia yang mendengar suara itu berjengit kaget lalu menolehkan kepalanya.

Melihat keadaan Ansel yang nampak kacau karena baru bangun tidur. "Masak nasi goreng," jawabnya.

"Oh...." ia pun duduk di meja makan dan menuangkan air ke gelas lalu meneguknya. Tak lama Kamelia sudah menyelesaikan kegiatannya.

Dia menaruh nasi goreng tersebut ke dalam piring lalu membawanya ke meja makan. Dua piring nasi goreng siap untuk di santap.

"Nih buat lo," ucapnya memberikan sepiring nasi goreng.

"Thanks," kata Ansel.

"Hm." Setelah itu, mereka menikmati makanan itu dalam hening tanpa adanya percakapan. Hanya denting sendok yang beradu dengan piring yang mengisi suasana hening disana.

Tak lama Kamelia selesai menghabiskan makannya begitu juga Ansel. "Gimana?" Tanya Kamelia. "Enak," balasnya singkat. Setelah itu, ia meneguk air minumnya.

Kamelia mengambil bekas makan mereka makan dan membawanya ke dapur untuk di cuci.

🔥🔥🔥

"Hiks... hiks... Ma, Pa. Kenapa kalian tinggalin Claretta Ma Pa, hiks...."

Setelah acara pemakaman kedua orang tuanya. Claretta mengurung dirinya di dalam kamar. Menangisi kepergian kedua orang tuanya.

Dia tidak memperdulikan kedua temannya yang sedari tadi membujuknya untuk keluar.

"Claretta, keluar yuk!" Seru Zelmira.

Revenge the sweet [ Finish ]Where stories live. Discover now