08. Keputusan

430 16 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Kamelia, Divya dan trio kampret sedang makan di kantin sekolah. Sejak hari itu, Divya menjadi teman mereka.

Ketika tengah menikmati makanannya. Kamelia merasa ada orang yang tengah memerhatikannya.

Ia pun menoleh ke kanan, cukup terkejut melihat orang yang semalam dia temui menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Kamelia langsung memalingkan wajahnya saat melihat orang itu tersenyum miring padanya. Ia melanjutkan makan dengan buru-buru.

Ray heran melihat Kamelia yang nampak buru-buru. "Lo kenapa?" tanyanya.

"Nggak papa," balas Kamelia.

"Gue duluan!" pamitnya. Setelah menyelesaikan makannya.

"Hei, lo mau kemana," seru Ray.

"Kamelia!" panggil Divya.

Namun, Kamelia tidak memperdulikan seruan mereka dan tetap melangkah meninggalkan kantin sekolah.

Sedangkan, mereka berempat bingung melihat Kamelia yang tiba-tiba saja pergi.

"Dia kenapa?" tanya Bima.

"Nggak tahu," jawab Ray.

"Udahlah, mending kita lanjut makan aja," kata Dika.

Setelah itu, mereka kembali melanjutkan kegiatan makan mereka. Hingga bel berbunyi mereka baru meninggalkan kantin

Kamelia berjalan menuju toilet. Setelah itu, ia berjalan menuju wastafel untuk mencuci wajahnya.

Menatap dirinya dicermin sebentar. Kemudian, ia memutar kran membasahi mukanya.

"Hah, segarnya!" ujarnya saat merasakan air membasahi wajahnya.

Menatap wajahnya di cermin. Lagi-lagi kejadian beberapa hari ini sering menghantuinya.

Apalagi bayang-bayang wajah Ansel yang selalu muncul dipikirannya.

"Bisa gila gue kalo kayaknya gini," tukasnya.

Kemudian, ia melangkah keluar toilet. Namun, tiba-tiba ada orang yang menarik tangannya.






🍂🍂🍂






Ansel yang sedari tadi memerhatikan Kamelia. Langsung beranjak dari kursi saat ia melihat Kamelia meninggalkan kantin.

"Mau kemana?" tanya Ian yang melihat Ansel bangkit dari kursinya.

"Ada urusan," jawab Ansel melangkah pergi.

Ian dan Putra hanya menatap heran kepergian Ansel. Tidak biasanya dia buru-buru seperti itu.

"Kenapa dia?" tanya Putra.

"Entahlah," balas Ian.

Ansel mengikuti kamelia dibelakangnya tanpa gadis itu sadari. Dilihatnya gadis itu memasuki toilet wanita.

Revenge the sweet [ Finish ]Where stories live. Discover now