29. Ancaman

240 9 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







Terlihat di kamarnya, claretta duduk di depan meja riasnya sembari termenung dengan tangan sibuk menyisiri rambutnya.

Dia terus memikirkan kejadian yang  menimpanya akhir - akhir ini yang berhasil membuat dirinya merasa ketakutan.

KRING!... KRING!...KRING!...

Suara dari ponselnya berhasil membuat dirinya terkejut. Dia pun beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju kasurnya untuk mengambil ponselnya.

Dia menelan salivanya susah, kemudian dengan rasa penuh waspada dia mengecek ponselnya. Setelah itu, ia menghela nafasnya lega lantaran ternyata yang menelponnya adalah Davina.

Kemudian, dia pun mengangkatnya.

"Ada apa?" tanya Claretta.

"Lo dimana sekarang?" tanya Davina dari telpon.

"Gue ada di rumah, kenapa?"

"Ya udah, gue ama Zelmira ke rumah lo ya. Ada sesuatu yang harus gue ceritain."

"Oke."

Setelah itu, Davina menutup telponnya. Sembari menatap ponselnya Claretta penasaran apa yang akan dibicarakan oleh Davina nanti.

Tidak berapa lama, Davina dan Zelmira pun tiba di rumah Claretta. Kemudian, Claretta mengajak mereka berdua untuk ke kamarnya.

Sesampainya di kamar, mereka duduk di kasur empuk milik Claretta.

"Lo mau cerita tentang apa?" tanya Claretta pada Davina.

"To the point aja ya, gue mendapatkan pesan teror dari seseorang," kata Davina. Berhasil membuat Zelmira dan Claretta terkejut mendengarnya.

"Serius lo?!" tanya Claretta.

"Siapa yang kirim?!" tanya Zelmira penasaran.

"Nah itu jadi permasalahannya! gue nggak tahu siapa yang ngirim itu ke gue. Terus yang lebih parahnya lagi, dia ngirimin paket ke gue yang isinya serius gila banget!!!" ucap Davina sedikit syok.

"A-apa isinya?" tanya Claretta.

Davina pun menceritakan kejadian dimana dia pertama kali mendapatkan pesan teror tersebut dan paket yang berisi foto-foto dia yang penuh dilumuri dengan darah.

Claretta dan Zelmira Mendengar itu mulai takut. Mereka benar-benar tidak menyangka Davina bakal mengalami kejadian hal seperti itu.

Terlebih lagi Claretta yang juga merasakan hal yang sama dengan apa yang di alami oleh Davina.

"Gu-gue juga ngalamin hal itu, dan gue nggak tahu siapa yang ngirim begituan ke gua," kata Claretta.

"Yang bener?! Kok gue nggak ngalamin itu ya," ucap Zelmira bingung yang merasa tidak menerima pesan teror juga.

Revenge the sweet [ Finish ]Where stories live. Discover now