31. Bolos bersama

229 7 0
                                    

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.








Divya melangkah sambil memikirkan perkataan kamelia kemarin. Dia khawatir dengan sahabatnya itu apalagi hari ini dia tidak masuk sekolah membuat dirinya semakin gelisah.

Gue harus gimana?

Apa gue bilang aja sama yang lain?

Soalnya gue takut dia kenapa-napa

Tapi gue juga mau ngomongnya gimana?

Dia terus melangkah sambil bermonolog dengan dirinya sendiri. Nampak raut wajahnya yang terlihat cemas mengkhawatirkan Kamelia.

"Dia itu gila apa gimana sih?"

"Masa mau nyerang markas orang cuma berdua"

"Lagian buat apasih?"

"Tahu ah, pusing gue," ucapnya sambil memegang kepalanya.

Setelah itu, ia mendengar seseorang memanggilnya. "Divya!" Ia pun menatap ke depan. Dan ia melihat lima laki-laki berjalan kearahnya.

Dengan alis terangkat sebelah Divya bingung melihat mereka. "Ngapain mereka nyari gue?" Guman Divya.

🍂🍂🍂

Kelima orang itu berjalan disepanjang koridor. Ray, Bima, Dika, Ian dan Putra sedang mencari Divya. Menyelusuri sekolah untuk menemukan cewek itu.

"Tuh anak kemana sih? Dicariin nggak ada," ucap Bima kesal. Sejak tadi kelima laki-laki itu menyelusuri sekolah mencari keberadaan Divya.

Disisi lain Divya sedang berjalan dikoridor tanpa tujuan. Dari tadi dia terus memikirkan Kamelia. Dia cemas dengan gadis itu mengingat apa yang akan dia lakukan.

Setelah lama mencari Divya. Akhirnya mereka menemukan gadis itu. Dan mereka lihat Divya yang berjalan berlawanan dengan mereka. Dia nampak melamun seperti memikirkan sesuatu.

Bima yang melihat Divya langsung saja berteriak memanggilnya,"Divya!" Tak lama orang yang dipanggil menatap kearah mereka berlima.

Setelah itu, Bima langsung berlari kecil menuju Divya. "Ayo," ajak Ray. Kemudian, mereka berempat mendekati Divya. Sedangkan, Divya hanya menatap heran dengan kehadiran mereka.

"Ada apa?" Tanyanya.

"Lo tahu alasan Kamelia nggak masuk," kata Ray to the point.

Divya yang mendengar pertanyaan Ray bingung mau jawab apa. Gimana nih gue harus jawab apa? Batin Divya. "N-ggak," balas Divya ragu.

"Yakin lo?" Ujar Ian.

"Iya."

"Kok lo gugup? Lo nggak lagi bohong 'kan" tuding Ian.

"Vya, lo kan sahabat Lia masa nggak tahu," ujar Bima.

"Serius gue nggak tahu." Ck, mampus gue harus berhadapan sama mereka.

Revenge the sweet [ Finish ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat