40. Pembalasan sesungguhnya

216 8 0
                                    





Nampak tiga orang sedang menatap bangunan megah di depan mereka. Di malam yang gelap itu mereka akan melancarkan rencana yang telah mereka buat sebelumnya.

Sebelum itu, mereka sudah terlebih dulu melumpuhkan satpam yang berjaga hingga tak sadarkan diri dan mengikatnya dengan erat.

"Siap?" Tanya salah satu dari mereka.

"Siap!"

"Oke, jalankan sesuai rencana!" Setelah itu, mereka berpencar menjadi dua kelompok. Dua orang bertugas untuk menyelinap ke lantai atas. Dan dia akan menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan bagiannya.

Saat ini, kedua orang itu tengah mengendap-endap. Nampak mereka yang melangkah dengan hati-hati. Kemudian, sang cowok berhenti melangkah. Dia mendongak ke atas atau lebih tepat menatap kamar seseorang.

"Itu kamar dia," ucapnya. Temannya pun mengangguk sebagai balasannya.

"Kita akan naik kesana pake tangga."

"Oke. Tapi, tangganya mana?"

"Kalo itu biar gue yang cari. Lo tunggu disini." Lalu ia pun melangkah pergi.

Beberapa menit kemudian, ia kembali dengan membawa sebuah tangga. Lalu menyandarkannya dan bersiap untuk naik keatas.

"Lo duluan!"

"Iya." Ia pun menaiki tangga tersebut dengan sang cowok yang memegangi tangga agar tidak goyah. Tak lama ia pun sampai di balkon sebuah kamar.

Ia menatap sekitarnya untuk memastikan bahwa keadaannya aman. Setelah itu, ia memberitahu temannya tadi untuk segera naik. Dia yang melihat isyarat itu langsung saja menaiki tangga secara perlahan.

Dan kini mereka berdua sudah berada di atas sana. Lalu, sang cowok melangkah mendekati jendela. Ia mengintip ke dalam kamar apakah ada orang atau tidak. Tapi ternyata tidak ada orang didalamnya.

Dan inilah adalah waktu yang tepat untuk mereka bisa masuk kesana. Ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya yang ternyata sebuah kunci.

"Kunci?" Ucap temannya bingung. Pasalnya darimana dia mendapatkannya.

"Hm." Kemudian, ia masukkan kunci itu ke lubangnya.

"Emang bisa?" Tanyanya lirih

"Tentu bisa," balasnya dengan senyum penuh kemenangan. Dan yaps, pintu itu pun terbuka.

Ia yang melihat itu hanya bisa menganga. Tidak disangka ternyata itu memang berguna. Dia mendorong pintu tersebut dan masuk ke dalam kamar yang nampak luas itu.

Ketika mereka sedang menatap keadaan kamar tiba-tiba terdengar suara knop pintu yang diputar. Mereka yang mendengar langsung saling menatap seolah bicara lewat tatapan.

Tak lama pintu pun terbuka. Nampak seorang gadis dengan piyama berwarna pink bercorak hello kitty memasuki kamar itu. Melangkah kearah kasurnya berada.

Merebahkan dirinya dan memainkan handphone-nya sembari tengkurap di atas kasur king-size tersebut.

Di sisi lain, dua orang yang memasuki kamar itu bisa bernafas lega karena mereka masih sempat untuk sembunyi. Sang cowok bersembunyi di kamar mandi dan si cewek berada di dalam lemari pakaian.


🔥🔥🔥


Ketika ia sedang tertawa tiba tiba lampu di kamarnya mati. Hingga membuat keadaan sekitar menjadi gelap hanya ada cahaya dari ponsel yg digenggamnya. Dia menautkan alis, merasa heran. Tidak biasanya lampu di kamarnya mati.

"Ck, pake mati lagi" gerutu Claretta. Lalu, ia beranjak dari kasurnya. Namun, ketika sedang memakai sendal. Tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang melintas. Ia pun menolehkan kepalanya ke kanan tapi tidak ada apapun disana.

Revenge the sweet [ Finish ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang