37. Kesenangan

216 8 0
                                    





Seorang pria paruh baya sedang duduk di meja kerjanya dengan mata fokus menatap layar laptop di hadapannya.

Sembari memijat keningnya yang sedikit pusing memikirkan pendapatan perusahaan yang semakin menurun dan ditambah banyak pegawai yang mogok kerja.

Membuatnya semakin pusing memikirkannya. Dia menghela nafasnya kasar sembari mengacak-acak rambutnya. Ia begitu  frustasi akan semua itu.

"Arghh!!!kenapa bisa jadi begini?!!" Teriaknya.

Tiba-tiba, telpon berdering memenuhi seisi ruangan tersebut yang tidak ada siapa pun kecuali pria paruh baya tersebut.

"Siapa lagi ini?! Mengganggu  saja!" Umpatnya. Lalu, mengangkat telpon tersebut.

"Ada apa?! Kalian tahu kalau saya sedang sibuk sekarang?!" Bentaknya.

"Ma.. maaf pak...anu..." Ucap seseorang di telpon terbata - bata.

"Pabrik kita kebakaran pak! Lalu banyak korban yang tewas dalam insiden ini!"lanjutnya.

"Apa?! Bagaimana bisa?!!!"

"Sa...saya juga tidak tahu pak tiba-tiba saja—"

"Temukan penyebab semua masalah ini!! Atau kamu tahu akibatnya!!" Potong pria itu.

Kemudian, dia langsung mematikan sambungan teleponnya. Dia benar-benar syok mendengar hal itu ditambah dengan masalah perusahaan yang masih belum kelar.

"Aaarrrghh!!!!" Teriaknya sembari melemparkan vas bunga yang berada di atas mejanya ke arah dinding dan pecah.

PRANG!...

Suara vas bunga tersebut terdengar sampai ke keluar ruangan. Beberapa pegawai mendengarnya terkejut dan mulai takut karena atasan mereka akhir-akhir ini sering marah.

"Siapa pun dia aku akan membunuhnya!!" Ucapnya geram sembari mengepalkan tangannya kuat.

🍂🍂🍂

Sepulang dari apartemen Kamelia. Di perjalanan pulang ke rumah, tiba-tiba hasrat ingin membunuh Ansel muncul.

Waktu yang menunjukan pukul tengah malam membuat jalan nampak sepi. Lalu, matanya menangkap sosok wanita malam berdiri pinggir jalan dengan pakaian seksinya.

Ansel pun menghampiri wanita itu, terlihat wanita itu terkejut melihat sosok Ansel yang memiliki paras tampan.

Wanita itu berpikir dia tidak pernah bertemu laki-laki tampan sepertinya kecuali orang-orang tua yang hidung belang yang kebanyakan sudah beristri.

Dia berpikir mungkin hari ini adalah hari keberuntungannya bisa mendapatkan laki-laki tampan dan terlebih lagi jauh lebih muda darinya, membuatnya semakin tergoda.

"Hai sayang... Kamu tergoda ya dengan kecantikan aku?" Tanya wanita itu dengan nada sedikit menggoda.

Ansel tersenyum miring. "mau ikut dengan ku?" tanyanya.

"iiiih...kamu nakal deh...mau ngajak kemana sih?.."

Ansel mendekatkan wajahnya ke telinga wanita itu, lalu berbisik. "Ikut aja, gue jamin lo akan senang." ucapnya kemudian tersenyum.

Wajah wanita itu memerah disaat Ansel mendekatkan wajahnya ke arahnya. Dia benar-benar sangat tampan dan menggoda, pikir wanita itu.

"Baiklah sayang..." balas wanita itu.

Ansel tersenyum penuh kemenangan, akhirnya mangsanya jatuh ke dalam perangkap.

"Benar-benar gadis bodoh!" ucapnya dalam hati.

Revenge the sweet [ Finish ]Where stories live. Discover now