KC25-Satu

52.4K 5.3K 594
                                    

Met baca, tolong vote sama komennya jangan lupa😾
.
.

RUMI memandang datar ke 5 abangnya yang nampak berbinar, ditangan mereka sudah ada berbagai macam paper bag.

"Tadi sewaktu Abang pulang, gak sengaja liat toko emas, karena keinget sama kamu jadinya abang beli aja." ujar Melvio, abang pertama Rumi yang berkerja sebagai Kontraktor.

Usia Melvio itu 27 tahun, masih membujang karena sampai sekarang dia hanya bucin pada adik perempuan satu-satunya itu.

Rumi mendesah malas "Bang El, emas Rumi udah banyak banget abang." keluhnya lelah.

Melvio tak perduli dengan ucapan adik kesayangannya itu, dengan gemas dia berjalan mendekat lalu mengeluarkan kotak yang ada di paper bag.

Sebuah kota persegi berukuran sedang, Rumi tebak itu adalah anting-anting.

Dan memang benar itu anting-anting.

Padahal anting-anting, gelang, kalung dan cincin Rumi sudah amat banyak, bahkan 1 brangkas besar. Tapi para abangnya tak perduli akan hal itu.

"Waahh, adek cantik abang makin cantik." puji abang kedua Rumi, namanya Dallen, pekerjaannya adalah seorang Dosen, usianya 26 tahun.

Rumi mengerucut sebal, dia menanti apalagi yang akan abangnya berikan padanya, tak taukah mereka kalau malam ini Rumi berencana kabur dari rumah besar ini.

Rumi sudah bosan hidup kaya, Rumi mau merasakan hidup sederhana dan tinggal dirumah mewah.

Orang tuanya adalah pengusaha tambang emas dan berlian, maka tak heran rumah mereka sangat besar dan anak-anaknya terjamin.

Tapi bagi Rumi, ini membosankan, bukan dia tak bersyukur, hanya saja gairah hidupnya hilang karena dia punya segalanya.

Rumi ingin mencoba hidup sederhana, punya teman-teman yang baik.

Dan rencananya, Rumi akan kabur dari sini, dia akan pergi ke luar Kota.

"Makasih abang, Rumi terima ya hadiahnya." ujar Rumi riang.

Senyum manisnya merekah sempurna, membuat ke 5 nya mleyot seketika.

"Ahh, adek aku emang cantik banget." gumam abang ke 3 yang namanya adalah Marel, pekerjaannya adalah CEO, usianya 25 tahun.

"Rumi my rubi." gumam abang ke 4 Rumi yang terkenal akan kecuekannya, dia adalah seorang aktor.

Namanya Adlen, seorang aktor muda yang banyak berseliweran di TV, dia cuek dan terkesan dingin, tapi jika berhadapan dengan Rumi, dia bagaikan mentari pagi.

Hangat.

"Adek, adek nanti jangan lupa minum susu ya." ini abang ke 5 Rumi, yang paling ceria dan se fruekuensi dengan Rumi.

Namanya Glen, dia Mahasiswa tingkat akhir yang memiliki pekerjaan sebagai pemilik Cafe dan bar.

Usianya 22 tahun.

Rumi tersenyum manis, dia mengangguk singkat.

Setelahnya, Rumi kembali ke kamarnya guna mempersiapkan apa saja yang harus dia bawa.

Sebenarnya Rumi ini masih 19 tahun, rencananya dia mau masuk kuliah tapi abang-abangnya melarangnya.

Lulus SMA saja itu sangat sulit bagi Rumi, karena dia bukan termasuk anak pintar. Malahan Rumi ini sangat sulit menangkap pelajaran.

Rumi bagai burung dalam sangkar, tak punya teman ataupun pacar.

Rumi sangat pintar di 1 bidang, yaitu dalam pekerjaan rumah. Rumi punya pekerjaan online, dia membuat sebuah online shop di Shopee.

Dia mengandalkan 1 anggotanya untuk mengurus usahanya itu, dan setiap harinya uang selalu masuk ke rekening rahasia Rumi.

Rumi punya 4 rekening, 1 rekening khusus uang kiriman orang tuanya, 1 rekening khusus kiriman abang-abangnya.

1 rekening khusus uang jajan dari pada tante, om, kakek-nenek, oma-opa dan dari para sepupu.

Jika diibaratkan, Rumi ini adalah sebuah rubi, dia satu-satunya cewek digaris keturunan kali ini, dia sepupu cewek terbungsu, cucu cewek terbungsu dan adek cewek bungsu.

Lihatlah, semewah apa dirinya diperlakukan, disayang dimanja.

Rumi lelah, dia hanya mau mencoba hidup sederhana saja. Dan 1 rekeningnya itu adalah rekening miliknya sendiri.

Rumi ini dilarang bekerja, tapi uangnya terlampau banyak sampai Rumi bingung mau dikemanakan.

Untuk masalah rupa wajah, Rumi gak cantik bagai bidadari, Rumi ini manis.

Memang kulitnya putih karena dia selalu di dalam rumah.

Tinggi Rumi ini 165 cm dengan berat 55 kg, rambutnya hitam bergelombang sepunggung, matanya bulat, hidung yang tak terlalu mancung, pipi lumayan chubby.

Alis yang rapi tapi tak tebal, bibir mungil yang sangat terawat dan berwarna pink cherry.

Untuk kepribadian, Rumi akan bersikap lembut jika berhadapan dengan keluarganya.

Berbeda dengan sifat aslinya yang suka mendominasi dan keras.

Sayangnya sifat itu terkubur dan tak bisa ditunjukan jika berhadapan dengan keluarganya.

"Oke, ini saatnya pergi dari istana ini." Rumi hanya memakai hodie hitam, celana panjang hitam dan masker.

Dia membawa 1 tas berisi dompet yang Rumi bawa hanya kartu atm rekening rahasianya, rekening yang tak bisa dilacak keluarganya dan juga ponsel barunya.

Ponsel bersih tanpa adanya nomor keluarganya.

Rumi tau, disemua barang yang ada pada Rumi, itu sudah dipasang pelacak.

Makannya Rumi memakai hodie, bra, celana dalam dan celana panjang baru.

Belum dipasang Pelacak, sudah pasti mereka tak akan bisa melacak Rumi.

Kunci brankas, itu agar emas dan uang Rumi aman selagi Rumi berpetualang di dunia luar.

Rumi tak membawa motor atau mobil, dia akan memanjat dari dinding halaman belakang.

Karena hanya bagian itu saja yang tak ada Cctvnya.

Semua sudah selesai, Rumi menyeringai puas, setelah ini dia akan bebas dari sangkar emas ini.

"Hidup sederhana, aku datang!"

Untung saja, Rumi sudah mendapatkan kost-kostan sederhana.

Memang sangat jauh, antara Aceh ke Jakarta sangat amat jauh, tapi itu semua sudah direncakan Rumi.

Dia tak sabar, benar amat tak sabar.


































Bersambung😾

Tolong vote dan komennya ya, aku bisa sabar kalau vote sedikit, tapi kalau komen sedikit aku rada lemas.

Karena tak ada yang bisa aku baca, respon kalian gak ada:)

Kost 25 [End]Where stories live. Discover now