KC25-Tiga

31.4K 4.9K 190
                                    

Haiii tungguin ini update gak? Kalau enggak ya gapapa deh hahaha.
 
Met baca💪😾
.
.

RUMI melongo tak percaya, hari kedua dia tinggal di kostan mewah ini, ada beberapa kejutan yang dia dapatkan.

Semalam, dia mendapat banyak sampah di depan pintu kamarnya, dan dia melihat Devilo meliriknya puas.

Rumi tak marah, dia hanya tertawa geli dan membereskan sampah-sampah itu.

Dia sudah bertemu 2 penghuni lainnya, namanya Seron dan Mas Evan. Nampaknya yang dua itu masih terlihat aman-aman saja.

Tapi Rumi tarik kembali apa yang dia katakan kemarin, buktinya pagi ini dia ngeliat setumpuk piring kotor ada didepan kamarnya.

Dan tak jauh dari kamar Rumi, ada beberapa penghuni kost yang tertawa mengejek.

"Cuciin ya babuuu, hahahaha." ejek Seron senang. Seron ini umurnya 21 tahun, Mahasiswa Semestar 6 Jurusan DKV.

Rumi tersenyum tipis. "Bersihkan ya, sampai kinclong!" seru Evan nista.

Evan usianya 24 tahun, seorang Dosen muda di Kampus tempat Seron Kuliah.

Jhoni dan Devilo ada disana juga, tapi mereka hanya menatapnya dingin dan tak suka. Sebenarnya semua tak suka akan keberadaan Rumi.

Tapi Rumi sendiri masih ingin melihat apa yang akan mereka perbuat.

Rumi menunduk guna mengambil satu plastik hitam berisi sampah sisa makanannya semalam.

Perlahan Rumi melakukan peregangan terlebih dahulu, sebelum akhirnya menyeringai lebar, sontak seringainya itu membuat ke 4 pria tadi shock.

"Dia gila ya?" gumam Jhoni heran.

Rumi tak mendengar itu, dengan kuat dan penuh amarah dia melempar sampah itu kearah Seron yang masih tertawa kuat.

"SERONJING AWAS!" teriak Evan kaget.

Seron terdiam, matanya membulat kaget saat melihat sebuah plastik hitam melayang kearahnya.

Dengan cepat Seron menghindar dan malah kena Jhoni.

Bugh!

Bau bangkai dan amis langsung tecium, isi plastik tadi bercecerah diwajah tampan Jhoni. "Pft..cewek gila.." gidik Devilo kemudian lari masuk ke kamarnya.

Evan dan Seron masih shock. "Mau gue lempar piring?" tanya Rumi kalem sembari mengangkat piring bulat yang masih ada sisa tulang ayam.

Seron dan Evan sontak menggeleng kuat, mereka berlari kencang menuju kamar masing-masing meninggalkan Jhoni yang tengah menahan emosinya.

Kedua tangannya mengepal erat. "Lo-"

Shut!

Jhoni membeku, baru saja piring melesat tepat disebelah telinga kanannya. "Bacot, beresin nih piring kotor sebelum gue lempar ke pintu kamar lo semua." titah Rumi dingin.

Kemudian dengan santainya berjalan menuju kamar mandi, hari ini Rumi harus pergi ke gedung yang akan dia jadikan Cafe.

Rencananya Rumi mau buka usaha Cafe sederhana untuk anak-anak remaja.

Sementara Jhoni saat ini masih shock, dia menggeram kesal dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ihh! Dasar cewek gila!" sentaknya dengan kaki yang dihentak ke lantai.

Jhoni berjalan menuju piring-piring tadi, kemudian melemparkannya ke pintu kamar pemilik piring dengan brutal.

Untung semuanya adalah piring jenis alumunium, dan hasilnya adalah bunyi keras dari lemparan piring-piring itu.

Jepri tau kelakuan anggota kost pada Rumi bagaimana, tapi dia percaya kalau Rumi bisa menjinakan para  anggota yang lain.

Jadi dia tak mau ikut campur, lebih baik diam menonton saja.

Kalau sudhah keterlaluan baru Jepri turun tangan untuk mengatur yang lainnya.

Masih 4 orang yang bertemu Rumi, belum 5 yang lainnya. 5 biang rusuh kost an yang kebetulan lagi liburan ke London.

Yah, biasalah. Mereka itu 5 bersaudara yang kabur dari London.

Bosan hidup mewah katanya.






















Bersambung😾

Kost 25 [End]Where stories live. Discover now