K25-Dua satu

20.2K 3.7K 292
                                    

Haii, seperti biasa. Harus seperti chap sebelumnya yak, makasiih😾

Met baca💪😾
.
.

RUMI tak mau lebih lama lagi di Rumah sakit, maka dari itu dia sudah pulang ke kost lagi semalam.

Males terus di rumah sakit, banyak banget setan yang ngegoda Rumi.

Padahal, Rumi ini b aja tapi sampai setan saja kepincut sama dia.

Pagi ini Rumi bersiap hendak pergi ke Cafe nya lagi, sudah lama dia tak memantau cafe nya.

Saat Rumi membuka pintu lemari, dia tersentak sejenak, tapi kemudian santai lagi.

Sudah terbiasa dengan sosok Harun yang gosong di dalam lemari kamarnya.

"Apa kabar Harum? Masih gamau bicara soal kebakaran itu?" celetuk Rumi.

Harum diam saja dengan tatapan mengerikan yang tertuju pada Rumi.

Rumi mengedik sembari menarik tas selempangnya.

Tanpa sengaja sempat kena kepala Harum. "Sorry Harum, sengaja." gumam Rumi sembari menutup lemarinya.

Percuma juga ada tuh setan, gabisa kasih info apa-apa.

Begitu Rumi keluar, dia melihat Jhoni berjalan menuju dapur terbuka, kayaknya Jhoni mau mandi tuh.

Yaudalah, Rumi juga lagi males menyapa, dia mengunci kamarnya lalu berjalan pergi.

"Rumi!" Rumi langsung berhenti, dia menoleh ke belakang dan melihat Jhoni berlari pelan ke arahnya.

"Apaan Jon?" tanya nya. Dia heran, tumben nih Jhoni manggil dia Rumi, biasanya Aya.

Jhoni menepuk bahu Rumi pelan.

"Nitip martabak mie spesial ya." ujarnya semangat disertai senyum lebar bahagianya.

Rumi terhenyak sejenak, Jhoni ganteng banget kalau lagi senyum gini.

"Oke Jon, ntar gue beliin."

Jhoni mengangguk "Gue tunggu ya Aya, hati-hati dijalan."

Setelahnya Jhoni pergi lagi menuju dapur terbuka, Rumi mengedik saja kemudian berjalan menjauh.

Kayaknya yang ada di kost an cuma Rumi sama Jhoni-

Kriing.

Rumi merogoh ponselnya, ternyata telepon dari Mas Jepri.

"Halo Mas."

"Rumi, kami semua lagi di Cafe kamu nih. Nyusul gih."

"Hah? Tapi Jhoni ada di Kost an."

"Eh? Enggak kok. Jhoni ada sama kami disini."

Rumi terdiam, dia berdecak kesal kemudian membalikan badannya. Jantungnya hampir saja copot setelah sesuatu yang dia liat.

"Astagfirullah, pocong kurang ajar!" Rumi menendang perut pocong di depannya lalu berjalan lagi.

Gila aja, jam 10 pagi ada setan yang berani muncul.

Kost 25 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang