KC25-Delapan

27.2K 4.6K 181
                                    

Met baca, vote dan komen berlaku
💪😾
.
.

JHONI memandang nama Cafe di depannya, dia rela bolos ngajar untuk anak dancenya demi datang ke Cafe milik Rumi.

Dia kan gamau kalah sama yang lain, perlahan Jhoni mendorong pintu kaca di depannya lalu melangkah masuk ke dalam.

Cafenya ramai, aroma kopi dan makanan langsung tercium dihidung Jhoni, dia mengedarkan pandangannya dan langsung terkunci pada satu meja bundar yang sudah terisi.

"What? Mereka bahkan ngumpul disini." gumam Jhoni tak percaya.

Semua anggota kost dan Mas Jepri kecuali Jerri ada disana, tengah berbincang dengan banyaknya makanan dimeja.

Seluruh tatapan pengunjung terkunci pada mereka ber 9 nampak bercanda ria, sepertinya sudah janjian sih buat datang ke Cafe nya Rumi.

"Kalian, mau pergi gak ajak-ajak." semprot Jhoni begitu sampai di meja mereka.

Mereka sontak menoleh, tapi kemudian tawa mengejek mereka berikan. "Yeu, siapa suruh ansos." cibir Samudra seraya memakan martabak mie.

Menu favorit disini adalah Martabak Mie terang Venus, dan rasanya luar biasa nikmat untuk harga yang terjangkau.

Jhoni mendengus kesal, dia langsung duduk di kursi kosong sebelah Devilo.

"Aya mana?" tanya nya langsung.

"Rumi di dapur." sahut Wahyu.

Jhoni ber oh ria, dia memesan apa yang teman-temannya juga pesan, sembari menunggu pesanan, Jhoni memilih bermain ponsel.

Dia lagi nge stalk sosmed Rumi, dan ternyata Rumi tak punya sosmed sama sekali.

Dari hari pertama Rumi datang, Jhoni sudah melakukan kegiatan stalkingnya tapi yang herannya sampai sekarang dia tak bisa mendapatkan hasilnya.

Rumi ini bagai anak kampung, gak punya sosmed, hpnya juga hp jadul merk Mokia tahan banting.

Tapi dia banyak uang sampai bisa mendirikan Cafe setenar ini.

"Eh, menurut kalian Rumi ini asalnya dari kampung gak sih?" celetuk Jhoni memulai pergosipan.

Dan berhasil, yang lain mulai tertarik dengan gosip yang akan Jhoni bahas.

"Mungkin aja, tapi masa anak kampung sekuat itu. Sampai nonjok muka gue nih." Brandon si korban tonjokan silam menunjukan memar dipipinya.

"Mungkin dia berasal dari Planet nameq?" cetus Seron serius.

Tapi yang lain malah menatapnya malas. "Goblok." umpat Davin kesal.

"Tapi, dia terlalu modis gak sih? Stok jajanan banyak, pakaian nya memang biasa tapi dia selalu bisa memodelkannya." sahut Mas Jepri turut memberi pendapat.

Mereka mengangguk setuju, memang hari-harinya kalau di Kost Rumi cuma pakai kaus oversize dan celana pendek diatas lutut.

Rambut yang baru dia potong sampai bahu itu hanya akan diikat asal.

Tapi entah kenapa, aura yang Rumi keluarkan sangat menawan, dia terlihat modis dan siapapun betah menatapnya.

"Tapi si Rumi bodoh." cetus Evan kalem.

"Hah? Maksud lo?"

Evan mengangguk. "Rumi itu bodoh, dia tidak bisa membedakan mana kiri dan mana kanan, dia juga bodoh soal mengingat jalan, dia bodoh dalam pembagian." jelasnya.

Mereka tak tau itu, kenapa Evan bisa tau?

"Gue nganalisis Rumi selama dia disini, dan semua itu hasil analisa gue." seakan tau teman-temannya bingung. Dengan senang hati Evan menjelaskan.

Mereka ber oh ria, kini tau beberapa fakta soal Rumi.

"Tapi Mbak Rumi pintar ngatur keuangan, pinter masak, pinter bersih-bersih, pinter berdebat, pinter berkelahi, dan juga Mbak Rumi itu pemberani." kali ini pendapat dari Devilo.

"Kalau itu gausah diragukan, gue pernah ngeliat Rumi makan sendirian di dapur terbuka jam 3 malam." sahut Seron.

"Gila, kalau gue sih mending gausah makan sampai pagi." gumam Wahyu sembari bergidik pelan.

"Ajaib tuh cewek." cetus Samudra.

Mereka setuju, Rumi memang sedikit ajaib dan juga dia punya aura kuat untuk mendominasi sesuatu.

Tatapan mereka teralih pada Rumi yang baru saja keluar dari dapur Cafe, berjalan menuju meja mereka dengan nampan berisi pesanan Jhoni.

"Ngumpul ya kalian." kekehnya pelan.

Dan saat itu juga, ke 9 orang itu terdiam dengan batin yang menyerukan kata yang sama.

Lo milik gue Rum/Aya.

Heuum, dia jadi milik kalian atau...kalian yang jadi milik dia?


























Bersambung💪😾

Kost 25 [End]Where stories live. Discover now