K25-Dua Empat.

20.1K 3.6K 418
                                    

Update terakhir nih, untuk penentuan besok boom up atau enggak, tergantung chapter ini.

Votenya banyak, komennya ramai atau enggak.

Met baca💪😾
.
.

DAN kini Rumi siap mendengar penjelasan dari Jepri dan yang lainnya. Sesuai request dari Rumi dia tak mau kalau hanya mendengar penjelasan dari Jepri.

Dia mau dengar dari semuanya.

Rumi duduk dikursi besi ditengah halaman, dipayungi agar tak kena terik matahari, sementara yang lain duduk di rumput.

Dipanas-panasin, sebagai hukuman juga sih.

"Jadi, siapa yang mau duluan menjelaskan?" tanya Rumi dengan rotan ditangannya.

Anggap saja, Rumi ini akan memukul siapapun yang berbohong menggunakan rotan.

Jepri mengangkat tangannya. "Mas Jep, silahkan bicara." aju Rumi.

Jepria mengangguk "Jadi, karena kamu sedikit lemot. Mas akan ngeringkas dan membuat ini jadi singkat dan mudah dipahami."

Rumi mendelik dikatai lemot, tapi ya gak elak sih, dia kan emang lemot.

"Jadi, saudara mas namanya Zefri, istrinya namanya Harum, Zefri kerja pelayaran dan jarang pulang, mereka nge kost disini, karena haus belaian, Harum ngegoda Evan,"

"Nah si Evan yang imannya cetek, kegoda dan mereka sering nana-ninu sampai akhirnya Harum hamil, Evan bajingan gamau tanggung jawab, dia buat laporan palsu ke Zefri, Zefri percaya karena dia bego, terua nyuruh mas buat bunuh Harum, yaudah mas turuti aja."

Rumi mengurut dahinya pelan, kok bisa Jepri yang awalnya dia lihat bagai pria dewasa yang mengagumkan kini malah kek orang bego.

"Mas, bunuh orang dosa." desah Rumi lelah akan sifat random mereka.

Jepri mengangguk dengan raut muka polos. "Mas udah sholat taubat dan taubat nasuha, udah minta ampun." cicitnya sedih.

Duh, pusing kepala Rumi.

"Oke, Mas Jepri lolos. Lalu yang lain? Gue gak perlu denger penjelasan Evan, terbukti dia setannya." sindir Rumi membuat Evan mengeraskan tangisannya.

Untuk Devilo, Jerri dan Seron mereka dibebaskan. Cuma ikut dipanasin aja gak diminta penjelasan, karena Jerri udah jelasin walau gak semua yang dia jelasin benar.

"Sam, gue kira lo yang paling nor-"

"HUAAAAAAA MAAFIN GUE RUMIII..hiks..GUE DIPAKSA EVANJING BUAT TUTUP MULUT!..hiks..HUAAAAAA.."

Rumi menggeleng pelan, membiarkan Samudra menangis dikakinya.

"Jon? Gak mau jelasin?" tanya Rumi sinis.

Jhoni mendelik, dia bersidekap dada.

"Gue kan gak ikut cam-"

"Bukan masalah ini, tapi masalah lo yang dulunya itu seorang Femboy."

Semua shock, karena itu rahasia kost an. Tak ada orang luar yang tau, Jhoni sontak melotot tak percaya.

"H-hah?" shocknya.

Decakan kesal Rumi berikan. "Lemot banget njir." cibirnya.

Halah Rum, biasanya lo yang lemot.

"Lo kok tau!?" pekiknya tak percaya.

"Jelasin cepat!"

Jhoni meringsut takut "Y-ya itu kan dulu! Sekarang gue gak gitu lagi!" ujarnya memberi pembelaan.

Rumi mencibir tanpa suara "Gue pernah ngeliat lo jemur tank top." celetuk Rumi.

Jhoni makin malu, wajahnya memerah ditambah air mata yang siap untuk terjun. Dengan cepat dia bangun dan lari menuju kamarnya.

Brak!

Ngambek, lebih jelasnya.

"Baiklah, ada lagi yang mau menjelaskan sesuatu? Rahasia?" tanya Rumi dingin.

Mereka meneguk ludah secara serentak.

"G-gue masih suka nge dot.." cicit Davin.

"Gue sering sleep walking." sahut Brandon.

"Gue...masih sering ngompol." bisik Seron malu.

Begitu juga dengan yang Jerri katakan. "Kalau Jerri gue tau, dia ngompolin kaki gue kemaren." sindir Rumi.

Jerri menunduk semakin dalam, malu sudah.

"Sam? Ilo? Gak mau kasih tau rahasia kalian?" tanya Rumi.

Samudra menggeleng. "Gue gak pernah simpan rahasia, gak ada yang perduli juga." jawabnya tak acuh.

Sementara Devilo "Mbak Rum, Ilo suka disiksa." jawaban itu membuat Rumi shock.

Cowok segemoy Ilo suka disiksa? Wah daebak.

"Ih, mbak gak suka nyiksa." celetuk Rumi.

Devilo langsung menggeleng cepat.

"Ilo gak suka disiksa! Ilo sukanya dimanja hehehe." ralatnya cepat.

Rumi mencibir tanpa suara, baiklah akan dia catat untuk sementara ini.

Masalah Harum selesai tapi, masalah 3 roh yang mati disini sebelum Mas Jepri beli nih kost an belum terungkap.

Siap-siap diteror Rumi.

Dan setelah ini, Rumi bisa hidup di kost dengan damai...semoga aja.


















Bersambung😾

Kost 25 [End]Where stories live. Discover now